Mengenal Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Antirudal yang Bikin Zionis Sombong Bukan Main
Ilustrasi: Cara kerja Iron Dome kebanggaan Zionis Israel. (Rafael Advanced Defense Systems)
18:54
3 Oktober 2024

Mengenal Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Antirudal yang Bikin Zionis Sombong Bukan Main

Zionis Israel dalam hal pertahanan militer membangga-banggakan apa yang disebut sebagai Iron Dome atau kubah besi.

Iron Dome ini bukan kubah dalam arti sesungguhnya yang biasa ada di masjid-masjid atau bangunan religi lainnya. Melainkan sebuah teknologi militer antirudal.

Dilansir dari BBC, Iron Dome merupakan perisai rudal Israel yang dirancang untuk mencegat roket jarak pendek. Iron Dome juga mampu mencegat peluru dan mortir pada jarak antara 4 hingga 70 km dari peluncur rudal.

Iron Dome telah menjadi sistem pertahanan udara yang paling teruji dalam pertempuran di dunia. Itu tidak lepas dari banyaknya rudal yang ditembakkan ke Israel dalam beberapa tahun terakhir oleh Hamas dan kelompok militan lain dari Gaza, juga oleh Hizbullah dari Lebanon.

Iron Dome bekerja menggunakan pasokan listrik yang bersumber dari baterai, yang ditempatkan di beberapa titik di Israel. Setiap baterai terdiri dari tiga atau empat peluncur, yang masing-masing berisi 20 rudal pencegat.

Iron Dome digadang mampu mendeteksi dan melacak roket yang datang dengan radar dan menghitung roket mana yang kemungkinan jatuh di daerah berpenduduk. Kemudian, ia menembakkan rudal ke roket tersebut, sementara roket lainnya dibiarkan jatuh di tanah terbuka.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengklaim bahwa Iron Dome menghancurkan 90 persen roket yang menjadi targetnya. Rudal "Tamir"-nya diperkirakan masing-masing berharga sekitar USD 50.000 atau berkisar Rp 771 jutaan.

Sistem Iron Dome dikembangkan setelah "Perang Musim Panas" tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah. Kelompok bersenjata yang bermarkas di Lebanon itu menembakkan hampir 4.000 roket ke Israel, yang mengakibatkan kerusakan besar dan menewaskan puluhan warga.

Dirancang oleh perusahaan Israel Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, dengan beberapa dukungan AS, Iron Dome kali pertama dikerahkan pada tahun 2011. Juga kali pertama digunakan dalam pertempuran pada tahun itu untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza.

Sejak Oktober 2023, rudal Iron Dome telah mencegat puluhan ribu roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok militan lain dari Gaza.

Sementara mengutip Euro News, pada bulan April lalu, sekitar 300 pesawat nirawak, rudal balistik, dan rudal jelajah diluncurkan oleh Teheran menyusul dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah. Sebagian besar di antaranya dicegat oleh Iron Dome.

Pada tanggal 1 Oktober, hampir 200 proyektil ditembakkan ke Israel sebagai balasan atas serangan udara Israel baru-baru ini terhadap target-target Hizbullah dan serangan darat terbatas di Lebanon. Sekali lagi, Iron Dome berhasil mencegat banyak tetapi tidak semua rudal.

Meskipun pejabat militer Israel mengklaim tingkat keberhasilannya mencapai 90 persen, Jean-Loup Samaan, seorang Peneliti Senior di Institut Timur Tengah Universitas Singapura, menggambarkan efektivitas Iron Dome sebagai "sangat kontroversial".

"Alasannya adalah pada akhirnya, kita harus bergantung pada estimasi dan data, yang merupakan data pemerintah Israel," jelasnya kepada Euronews Next.

"Sejauh ini, apa yang dikatakan pemerintah Israel adalah bahwa efektivitas Iron Dome cukup tinggi. Mereka berbicara tentang tingkat intersepsi sebesar 90 persen. Pertanyaannya adalah pertama, apa sebenarnya arti tingkat intersepsi itu?" tambahnya.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #mengenal #iron #dome #israel #sistem #pertahanan #antirudal #yang #bikin #zionis #sombong #bukan #main

KOMENTAR