Lemparan Batu di Zona 4 Stadion Kanjuruhan, Arema FC Desak Evaluasi Keamanan dan Usut Tuntas Pelaku
Spanduk doa untuk korban meninggal Tragedi Kanjuruhan saat laga pekan ke -32 Liga 1 2024-2025 antara Arema FC vs Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025) sore.(KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU)
18:26
12 Mei 2025

Lemparan Batu di Zona 4 Stadion Kanjuruhan, Arema FC Desak Evaluasi Keamanan dan Usut Tuntas Pelaku

- Arema FC tidak tinggal diam atas insiden pelemparan batu bus Persik Kediri usai laga pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025) malam.

General Manager Yusrinal Fitriandi menuntut pihak keamanan melakukan evaluasi serius serta meminta polisi mengusut pelaku.

“Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi, tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC. Laga kemarin itu level rencana pengamanan high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya," tutur pria yang biasa disapa Inal itu. 

"Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan ini bahwa selama ini manajemen telah menggelontorkan anggaran besar untuk memenuhi standar keamanan sesuai regulasi.

Untuk dua laga home terakhir kompetisi musim ini menjamu Persik dan Semen Padang disebut menelan biaya lebih dari satu miliar rupiah.

“Dari sisi produksi semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan. Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan, kami memahami ini ‘Stadion Kanjuruhan’,” katanya.

Meski telah memenuhi semua prosedur, manajemen merasa terus menjadi kambing hitam dalam setiap persoalan yang muncul.

Ia menegaskan bahwa kejadian di luar kendali panitia pelaksana pertandingan.

“Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus, entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah,” ujar Yusrinal Fitriandi.

"Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi."

Untuk itu ia pun meminta aparat untuk segera menindak tegas pelaku insiden demi menjaga nama baik klub dan keamanan pertandingan.

“Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri. Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?” imbuhnya.

Kini ia berharap semua pihak yang terlibat harus melakukan introspeksi dan benar-benar berubah.

“Semua harus berubah, manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan. Berbagai forum komunikasi pun sudah kami lakukan antar stakeholder. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, intropeksilah,” pungkas pria berkacamata itu.

Tag:  #lemparan #batu #zona #stadion #kanjuruhan #arema #desak #evaluasi #keamanan #usut #tuntas #pelaku

KOMENTAR