Mati Lampu Pasca Topan Yagi: Warga Hainan Tak Bisa Beli Roti, Uang Digital Terkunci di Ponsel!
Korban topan Yagi kesulitan listrik (X)
15:48
12 September 2024

Mati Lampu Pasca Topan Yagi: Warga Hainan Tak Bisa Beli Roti, Uang Digital Terkunci di Ponsel!

Provinsi Hainan di Tiongkok dilanda Topan Yagi, badai terkuat di Asia tahun ini, pada tanggal 6 September. Dengan kecepatan angin mencapai 234 km/jam, topan tersebut membawa hujan lebat dan mengakibatkan kerusakan yang luas.

Pemadaman listrik telah menimbulkan kesulitan yang signifikan bagi penduduk, memicu perbincangan viral di media sosial tentang tantangan hidup dalam masyarakat tanpa uang tunai. Banyak yang merasa tidak dapat melakukan transaksi tanpa akses ke perangkat seluler.

Video tersebut, yang dibagikan di platform media sosial X, menunjukkan penduduk berkerumun di sekitar stasiun pengisian daya darurat, tempat seorang vendor telah menyiapkan sistem bertenaga mesin untuk membantu orang mengisi ulang daya ponsel mereka.

Keterangannya menekankan parahnya situasi: "Setelah topan, air dan listrik terputus. Orang-orang sangat ingin mengisi daya ponsel mereka, karena semua uang mereka disimpan di dompet seluler. Tanpa ponsel, Anda bahkan tidak dapat membeli roti."

Baca Juga: Uni Eropa Turunkan Tarif Mobil Listrik China, Kubu Beijing Minta Negosiasi

Video tersebut telah memicu perbincangan tentang potensi kerentanan masyarakat yang sepenuhnya tanpa uang tunai, terutama di masa krisis.

Dalam video terpisah, kekhawatiran atas ketergantungan pada kendaraan listrik muncul. Video itu memperlihatkan warga bergegas ke stasiun pengisian daya karena kendaraan mereka kehabisan daya. Postingan itu menunjukkan bahwa hanya mereka yang memiliki skor kredit sosial 550 atau lebih yang dapat mengisi ulang daya menggunakan WeChat, dompet digital utama Tiongkok.

Video-video itu juga menyoroti aspek lain dari ekonomi digital Tiongkok: mata uang digital dengan tanggal kedaluwarsa. Pengguna harus membelanjakan uang mereka dalam jangka waktu tertentu atau berisiko kehilangan akses ke uang tersebut.

Selain itu, akun dapat dibekukan berdasarkan skor kredit sosial, yang selanjutnya membatasi akses ke dana. Postingan itu merujuk pada contoh-contoh sebelumnya selama pandemi Covid-19 ketika warga negara dilarang menggunakan pembayaran digital jika paspor vaksinasi mereka kedaluwarsa, sehingga memutus akses ke layanan penting.

Baca Juga: Pasangan Gelap Tuntut Perusahaan usai Dipecat karena Kepergok Selingkuh, Minta Ganti Rugi hingga Ratusan Juta Rupiah

Editor: Aprilo Ade Wismoyo

Tag:  #mati #lampu #pasca #topan #yagi #warga #hainan #bisa #beli #roti #uang #digital #terkunci #ponsel

KOMENTAR