Bos Hamas Khalil Al Hayya: Pembebasan Seluruh Tanah Palestina Sudah Dekat
PANGLIMA HAMAS GUGUR – Foto yang diambil dari Press TV tanggal 1 Februari 2025 memperlihatkan anggota Brigade Al Qassam berdiri di atas panggung sambil membawa foto para panglima Hamas yang gugur. Wakil Kepala Politbiro Hamas Khalil Al Hayya mengklaim pembebasan seluruh tanah Palestina dari Israel kini sudah dekat. 
17:20
1 Februari 2025

Bos Hamas Khalil Al Hayya: Pembebasan Seluruh Tanah Palestina Sudah Dekat

– Wakil Kepala Politbiro Hamas, Khalil Al Hayya, mengklaim pembebasan seluruh tanah Palestina dari Israel kini sudah dekat.

Menurut Hayya, Hamas telah berhasil mencapai semua tujuannya dalam Operasi Banjir Al Aqsa yang dimulai satu setengah tahun lalu. Kini kekalahan pasukan pendudukan Israel bisa diwujudkan.

"Salah satu yang paling utama ialah mempermalukan entitas perampas ini (Israel), menumbangkannya lewat kehendak Allah, dan menghancurkan mitos bahwa perampas itu adalah kekuatan yang tak terkalahkan, baik negaranya maupun tentaranya," kata Hayya dalam pidatonya, Jumat (31/1/2025), dikutip dari Mehr News.

Dia mengatakan pertempuran di Jalur Gaza kini telah berhenti. Lalu, dia memuji para panglima senior Hamas yang gugur di Gaza.

"Pengorbanan mereka telah memungkinkan pohon kehormatan dan martabat tumbuh, berkembang menjadi heroisme dan kemenangan."

"Para pemimpin ini telah memenuhi kewajiban mereka," katanya.

"Darah dan jasad para pemimpin kita bercampur dengan darah dan jasad rakyat kita."

Hayya menyebut para warga Palestina yang ditahan Israel mulai dibebaskan. Mereka ditukar dengan warga Israel yang disandera Hamas di Gaza.

"Sementara tentara pendudukan Israel meninggalkan tanah kita dalam kondisi malu dan hancur, dikejar oleh serangan kelompok perlawanan," katanya.

Dia memuji Mohammad Deif, panglima Hamas yang gugur karena serangan Israel tahun lalu.

Israel sudah mengklaim Deif tewas tahun lalu, tetapi Hamas baru mengonfirmasinya baru-baru ini.

Hayya berkata Deif bagaikan singa yang tak mengenal rasa takut. Deif terus memburu musuh dan berhasil menipu pihak yang memburunya selama puluhan tahun.

PANGLIMA TERTINGGI - Tangkapan layar dari Khaberni, Jumat (31/1/2025) tentang laporan kematian Panglima Tertinggi Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Muhammad Al-Deif. Israel sudah mengonfirmasi kematian Deif dalam sebuah serangan udara besar-besaran di Khan Yunis, Gaza Selatan pada Juli 2024. PANGLIMA TERTINGGI - Tangkapan layar dari Khaberni, Jumat (31/1/2025) tentang laporan kematian Panglima Tertinggi Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Muhammad Al-Deif. Israel sudah mengonfirmasi kematian Deif dalam sebuah serangan udara besar-besaran di Khan Yunis, Gaza Selatan pada Juli 2024. (Khaberni)

"Syuhada Mohammed Deif memulai perjuangannya pada masa ketika kita tak punya bedil maupun peluru. Hamas dan Brigade Al Qassam miliknya tak punya apa pun kecuali tujuan yang jelas dan tekad yang tak terpatahkan."

Hamas umumkan beberapa panglimanya gugur

Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, pada Kamis, telah mengumumkan beberapa panglimanya yang gugur dalam melawan invasi Israel ke Gaza.

Selain Deif, panglima-panglima yang gugur adalah Gahzi Abu Tama’a (panglima satuan tempur dan senjata), Raed Thabet (panglima sumber daya manusia dan kepala satuan perbekalan), dan Rafeh Salama (panglima Brigade Khan Younis).

Lalu, ada Ahmed Al Ghandour (panglima Brigade Utara), Ayman Nofal (panglima Brigade Tengah), dan sejumlah pejabat tinggi Hamas lainnya.

Adapun Deif dikenal sebagai panglima yang licin seperti belut. Dia berhasil selamat dalam tujuh kali upaya pembunuhan oleh Israel.

Deif juga menjadi sosok penting yang mengatur serangan Hamas terhadap Israel.

Pensiunan jenderal Israel: Hamas telah menang

Gior Eiland, eks Kepala Dewan Keamanan Israel, mengklaim Hamas telah memenangkan perang di Gaza.

Dalam pada itu, Israel menelan kekalahan karena gagal mencapai tujuannya.

"Perang ini adalah kegagalan besar Israel di Gaza," kata Eiland kepada surat kabar Maariv beberapa hari lalu.

"Perang ini merupakan suatu kegagalan karena alasan yang sangat sederhana, yakni Hamas tak hanya berhasil mencegah Israel mencapai tujuannya, tetapi juga tetap berkuasa  [di Gaza]," katanya.

Mengenai gencatan senjata, Eiland mengatakan hal itu tak akan bisa mencegah Hamas mempersenjatai diri kembali.

"Jika Hamas bertindak melawan Israel, itu akan melanggar perjanjian gencatan."

Eiland dikenal sebagai otak di balik "Rencana Jenderal". Rencana itu mendorong adanya blokade di Gaza utara dan mengusir paksa warga Palestina dari sana.

(*)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #hamas #khalil #hayya #pembebasan #seluruh #tanah #palestina #sudah #dekat

KOMENTAR