Presiden Lebanon Bersumpah Pertahankan Kedaulatan Usai Serangan Israel Tewaskan 22 Orang
Presiden Lebanon, Joseph Aoun, menyatakan bahwa "kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon tidak dapat dibahas" setelah pasukan Israel menyerang warga yang mengungsi di Lebanon selatan yang berusaha kembali ke kota-kota mereka setelah batas waktu penarikan pasukan Israel berakhir.
"Kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon tidak dapat dinegosiasikan, dan saya akan memperjuangkan isu ini di tingkat tertinggi untuk memastikan hak-hak rakyat Lebanon," ungkap Aoun pada hari Minggu.
Setidaknya 22 orang dilaporkan tewas dan 124 lainnya cedera akibat serangan Israel terhadap mereka yang kembali ke kota dan desa di sepanjang perbatasan setelah masa gencatan senjata 60 hari berakhir.
"Saya merayakan kemenangan atas yang benar bersama rakyat Lebanon selatan. Saya mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayai angkatan bersenjata," kata presiden. “Tentara Lebanon selalu mendukung Anda dan berkomitmen untuk melindungi keamanan Anda.”
Menanggapi pelanggaran oleh Israel, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, mengimbau masyarakat internasional dan negara-negara yang mengawasi perjanjian gencatan senjata untuk mendesak Israel segera menarik diri dari wilayah Lebanon.
Dalam pernyataan bersama pada hari Minggu, pejabat tinggi PBB di Lebanon dan kepala pasukan penjaga perdamaian PBB di selatan mengungkapkan bahwa kondisi "belum memungkinkan" bagi warga Lebanon untuk kembali dengan aman ke rumah mereka di dekat perbatasan.
“Merekalah yang seharusnya memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan” dalam kesepakatan gencatan senjata, jelas mereka.
Tag: #presiden #lebanon #bersumpah #pertahankan #kedaulatan #usai #serangan #israel #tewaskan #orang