Jika Merasakan Gejala Ini, Hati-Hati Potensi Kena Gagal Jantung
serangan jantung/ YouTube @RS_Premier_Jatinegar
09:35
9 Mei 2024

Jika Merasakan Gejala Ini, Hati-Hati Potensi Kena Gagal Jantung

- Sakit jantung masih menjadi ancaman besar terhadap nyawa. Tidak sedikit orang yang terkena sakit jantung berujung dengan kematian. Dari berbagai jenisnya, gagal jantung merupakan penyakit yang perlu ditangani dengan serius.

Gagal jantung bisa disebabkan berbagai faktor. Mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, adanya penyakit lain, atau riwayat keluarga. Gejala gagal jantung bisa berkisar dari yang ringan hingga yang serius.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Siloam Lippo Village Tangerang, Dr. dr. Antonia Anna Lukito Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI, mengatakan, gagal jantung merupakan kondisi yang sangat serius dan berpotensi mengancam nyawa.

Kondisi itu ditandai dengan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan kegagalan dalam suplai darah, nutrisi, dan oksigen ke berbagai organ tubuh. "Kondisi tersebut dapat berkaitan dengan kelainan pada otot jantung, baik berupa otot yang melemah atau kaku, atau pembebanan jantung yang berlebih," kata Antonia ditemui di Tangerang belum lama ini.

Penyebab dari kondisi gagal jantung dapat berasal dari berbagai macam penyakit jantung. Seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan penyakit darah tinggi. Dua itu merupakan penyebab yang sering dan kerap tidak terkontrol oleh pasien.

Selain itu, berbagai penyebab lainnya antara lain penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi, kelainan otot jantung spesifik (kardiomiopati), penyakit metabolik (kencing manis, gangguan hormon tiroid, kegemukan, anemia, kelainan genetik), penyakit ginjal kronik, penyakit paru kronik, gangguan metabolisme, autoimun, infeksi atau peradangan jantung (miokarditis), efek toksik dari obat-obatan (tersering pasca kemoterapi atau radioterapi kanker), dan kelainan otot jantung terkait kehamilan.

Gejala-gejala gagal jantung antara lain sesak napas yang memberat seiring waktu, terutama setiap beraktivitas atau seseorang tersebut tidak bisa lagi berbaring terlentang karena merasa sesak di dada.

Menurut Kepala Heart Center dan Koordinator ICCU (Intensive Cardiac Care Unit) RS Siloam Lippo Village Tangerang tersebut, keluhan-keluhan ini terkadang kurang jelas ditemukan pada kasus gagal jantung stadium awal atau pada penderita usia lanjut yang sudah kurang aktif bergerak, sehingga checkup rutin pada penderita yang berisiko tinggi sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Lebih lanjut dr. Antonia menjelaskan pentingnya seseorang melakukan checkup rutin sebagai salah satu langkah pencegahan terkena penyakit gagal jantung. Sebagai contoh, seseorang yang menderita hipertensi memiliki kemungkinan masuk dalam indikasi gagal jantung. Namun, sering kali orang tersebut merasa bahwa belum perlu untuk melakukan checkup rutin.

Pemeriksaan dan terapi untuk gagal jantung sendiri bisa beragam. Pemeriksaan ketika seorang pasien menderita gagal jantung dapat meliputi pemeriksaaan fisik untuk menilai keluhan dan tanda-tanda khas Pemeriksaan rekam jantung (EKG) untuk dugaan adanya kelainan jantung.

Kemudian, pemeriksaan ekokardiografi jantung (ECHO) untuk menilai struktur dan fungsi jantung dan dilakukan pemeriksaan laboratorium darah, untuk penunjang diagnosis (NTproBNP) maupun untuk menilai berbagai kelainan penyerta yang berkaitan (misal fungsi ginjal, diabetes melitus, anemia, fungsi tiroid, kadar zat besi, dll).

Selanjutnya, dilakukan lemeriksaan pencitraan lanjut berupa MRI jantung/pencitraan nuklir/ CT Scan jantung, untuk konfirmasi diagnosis maupun menentukan penyebab pasti dari gagal jantung.

Sedangkan terapi untuk kondisi gagal jantung biasanya meliputi, perubahan gaya hidup, misalnya diet rendah garam dan pembatasan asupan cairan baik dari minum maupun makanan, upaya menurunkan berat badan, meningkatkan kapasitas latihan dan olahraga.

Self-consciousness, identifikasi dan mengobati penyebab yang mendasar juga penting. Misalnya, apabila terdapat penyakit jantung koroner yang berat maka dilakukan intervensi pemasangan stent atau bahkan operasi bedah sepintas jantung (bypass).

Mengoptimalkan obat-obatan, kombinasi berbagai obat-obatan khusus gagal jantung yang perlu diminum rutin dalam jangka panjang juga bisa dilakukan. Apabila gagal jantung sudah dalam stadium lanjut, maka memerlukan prosedur khusus, misalnya pemasangan pacu jantung khusus untuk sinkronisasi otot jantung (CRT), penjepitan katup mitral yang bocor melalui kateterisasi jantung (klip katup mitral), implantasi mesin pompa jantung buatan (LVAD) secara prosedur bedah jantung, hingga transplantasi jantung.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #jika #merasakan #gejala #hati #hati #potensi #kena #gagal #jantung

KOMENTAR