Ketahui 7 Mitos Tentang Suplemen Minyak Ikan Omega-3 yang Tak Boleh Anda Percayai
Suplemen minyak ikan omega-3 berasal dari ikan berlemak seperti salmon dan mackerel yang mengandung asam lemak esensial omega-3 asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).
Manfaat minyak ikan berasal dari kandungan asam lemak omega-3 yang berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan jantung dan otak, serta mengurangi peradangan.
Meskipun suplemen minyak ikan sangat populer di kalangan individu, masih terdapat kesalahpahaman seputar suplemen tersebut sehingga menimbulkan beragam mitos.
informasi yang salah dan kebingungan sering kali membuat orang sulit memutuskan apakah perlu memasukkannya ke dalam menu makanan sehari-hari atau sebaliknya.
Dikutip dari Healthshots, Jumat (15/3), mari simak 7 mitos dan fakta tentang suplemen minyak ikan omega-3 berikut ini:
Mitos 1: Semua suplemen minyak ikan omega-3 itu sama
Banyak orang yang percaya semua minyak ikan itu sama dan memberikan manfaat serupa. Tapi ini tidak benar!
Nilai gizi suplemen bergantung pada beberapa faktor seperti sumber ikan, metode ekstraksi, dan proses pembuatannya.
Carilah suplemen dari merek terkenal dan disertifikasi oleh organisasi pihak ketiga untuk memastikan kemurnian dan potensinya.
Mitos 2: Suplemen minyak ikan omega-3 hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung
Meskipun asam lemak omega-3 baik untuk jantung, manfaatnya jauh melampaui kesehatan jantung.
Omega-3 memainkan peran penting dalam fungsi otak, kesehatan sendi, kesehatan mata, dan manajemen peradangan secara keseluruhan.
Penelitian dari Advances in Nutrition menunjukkan bahwa suplemen omega-3 juga dapat mendukung fungsi kognitif, pengaturan suasana hati, dan mengurangi risiko penurunan kognitif terkait usia.
Mitos 3: Minyak ikan omega-3 menyebabkan sendawa amis
Suplemen minyak ikan berkualitas rendah menyebabkan sendawa atau rasa amis karena ketengikan atau pemurnian yang tidak memadai.
Namun, suplemen minyak ikan berkualitas tinggi yang menjalani distilasi molekuler untuk menghilangkan kotoran dan meminimalkan oksidasi cenderung tidak menimbulkan efek samping tersebut.
Mitos 4: Hanya orang lanjut usia yang membutuhkan minyak ikan
Minyak ikan tidak hanya baik untuk orang lanjut usia. Ini baik untuk kesejahteraan semua orang.
Dari fungsinya dalam kesehatan otak pada dewasa muda hingga fleksibilitas sendi bagi para atlet, minyak ikan omega-3 menawarkan beragam manfaat bagi orang-orang dari berbagai usia.
Mitos 5: Suplemen minyak ikan omega-3 meningkatkan risiko pendarahan
Meskipun asam lemak omega-3 memiliki khasiat pengencer darah, konsumsi suplemen minyak ikan dalam jumlah sedang umumnya aman bagi kebanyakan orang termasuk mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah.
Namun, individu dengan gangguan pendarahan atau mereka yang dijadwalkan menjalani operasi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai suplementasi minyak ikan omega-3 guna menentukan dosis yang tepat dan potensi risiko.
Mitos 6: Suplemen minyak ikan omega-3 tidak aman untuk ibu hamil
Asam lemak omega-3, khususnya asam docosahexaenoic (DHA) sangat penting untuk perkembangan otak dan mata janin selama kehamilan.
Sebuah studi dari Obstetrics and Gynecology menunjukkan suplementasi omega-3 selama kehamilan bisa mengurangi risiko kelahiran prematur, mendukung berat badan lahir sehat, dan meningkatkan perkembangan kognitif pada bayi.
Namun, wanita hamil harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka sebelum memulai suplemen apa pun untuk memastikan keamanan dan dosis yang tepat.
Mitos 7: Mendapatkan omega-3 hanya dari makanan
Meskipun asam lemak omega-3 dapat diperoleh dari sumber makanan seperti ikan berlemak, biji rami, dan kenari, banyak orang tidak mengonsumsi makanan ini dalam jumlah cukup secara teratur untuk memenuhi kebutuhan omega-3 mereka.
Oleh karena itu, mengonsumsi suplemen menjadi cara yang nyaman dan dapat diandalkan guna memastikan kecukupan asupan nutrisi penting ini.
***
Tag: #ketahui #mitos #tentang #suplemen #minyak #ikan #omega #yang #boleh #anda #percayai