Penderita Kasus Serangan Jantung Makin Muda, Golden Time Perlu Diperhatikan
–Penyakit jantung terus menjadi perhatian karena peningkatannya yang mengkhawatirkan. Baik di dunia, maupun di Indonesia. Kasus jantung dan pembuluh darah, terutama serangan jantung, sangat bergantung pada kecepatan tindakan. Maka, tindakan yang cepat dan tepat harus dikuasai tenaga medis. Bukan hanya dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Penyelenggaraan 1st Naval Cardiology Scientific Meeting digelar pada Sabtu (19/10) di RSPAL Dr. Ramelan. Seminar nasional tersebut dilatari kekhawatiran jumlah kasus yang dihadapi berbagai rumah sakit saat ini.
Salah satu pembicara dr Samsul Bakhri, SpJP, FIHA, menjelaskan, selain peningkatan jumlah kasus, ada pula pergeseran usia pasien serangan jantung.
”Berbeda dengan beberapa negara maju, yang kasus serangan jantungnya malah bergeser ke penduduk yang lebih tua. Di Indonesia, malah lebih muda,” tutur Samsul.
Perbandingan kasus pada 20 tahun yang lalu dengan kondisi saat ini. Sebelumnya, pasien serangan jantung didominasi pasien dari kelompok umur 40 tahun ke atas. Saat ini, dokter spesialis jantung sudah mulai melayani pasien serangan jantung di rentang usia 30-40 tahun.
”Saya baru saja menangani pasien yang baru berumur 28 tahun di Semarang,” ucap Samsul Bakhri.
Kemunculan kasus jantung dipengaruhi faktor-faktor yang harus dipahami cukup banyak. Dia menekankan, penanganan kasus bisa begitu personalized karena mempertimbangkan faktor risiko masing-masing pasien.
Di RSPAL Dr. Ramelan, kasus serangan jantung yang ditangani mencapai 3-5 pasien per pekan. ”Sayangnya, kasus yang kami terima sering delay,” jelas Wakil Kepala Bidang Medis dr. Richardus Rukma Juslim, SpJP, FIHA.
Sehingga, lanjut dia, penanganan melewatkan golden time kasus serangan jantung. Seharusnya, 10 menit pertama kasus serangan bisa segera mendapatkan tindakan pertolongan pertama. Diikuti dengan pemasangan balon jantung sebelum 90 menit.
Kepala RSPAL dr Ramelan dr Sujoko Purnomo SpB mengatakan, penanganan kasus yang cepat membutuhkan kesigapan nakes di segala ini.
”Jadi dalam acara ini kami hadirkan dokter umum juga selain dokter spesialis jantung dan pembuluh darah,” tegas Sujoko Purnomo.
Sebanyak 182 dokter hadir dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan TNI AL, serta beberapa rumah sakit lain. Dia berharap seminar dan workshop tersebut bisa meningkatkan pelayanan jantung oleh semua pihak.
Selama dua hari penyelenggaraan hingga Minggu (20/10), peserta tidak hanya mempelajari peningkatan kasus dan gejala-gejala yang patut diwaspadai. Mereka juga dilatih membaca hasil elektrokardiogram dan melakukan tes treadmill.
Tag: #penderita #kasus #serangan #jantung #makin #muda #golden #time #perlu #diperhatikan