Lansia Rentan Terkena RSV, Apalagi di Pengungsian karena Bencana, Dokter Beri Tips Ini
- Lansia yang harus tinggal di lokasi pengungsian setelah wilayahnya terdampak bencana berada dalam kondisi yang sangat rentan terserang infeksi, termasuk Respiratory Syncytial Virus (RSV).
RSV merupakan virus sangat mudah menular dan dapat menyebabkan infeksi pernapasan serius pada bayi dan lansia. Mengenali gejala, memahami risikonya, serta melakukan langkah pencegahan dan vaksinasi sangat penting untuk melindungi kelompok paling rentan, terutama mereka yang berada di area rawan seperti pengungsian.
Risiko ini meningkat karena lingkungan pengungsian yang padat, keterbatasan fasilitas sanitasi, serta adanya komorbiditas yang banyak dialami para lansia.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Robert Sinto, Sp.PD, K-PTI, DPhil, FINASIM, FHEA, menegaskan bahwa RSV bisa memperburuk kondisi lansia, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti PPOK, asma, penyakit jantung, diabetes, hingga gangguan ginjal. Bahkan lansia yang sebelumnya sehat pun tetap berisiko mengalami infeksi berat bila terpapar RSV.
“Lansia sehat sekalipun, kalau terkena RSV, terlepas dari punya komorbid atau tidak, risiko infeksi berat tetap meningkat,” ujar dr. Robert dalam temu media di Jakarta Selatan, Rabu (3/12).
Tips Pencegahan: Mulai dari Jaga Jarak hingga PHBS
Menurut dr. Robert, pencegahan paling penting terhadap RSV dimulai dari pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Langkah ini terbukti efektif dalam menekan penyebaran berbagai virus, termasuk COVID-19 dan RSV.
Ia menekankan agar lansia menjaga jarak dari orang yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan, seperti pilek, sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, dan kelelahan.
Sebaliknya, orang yang merasa daya tahan tubuhnya sedang menurun juga disarankan untuk tidak berdekatan dengan lansia.
“Dalam suasana pengungsian, semua orang berkumpul sehingga pemerintah perlu memastikan PHBS tetap bisa dijalankan di level individu,” katanya.
Lingkungan Bersih, Nutrisi Cukup, dan Aktivitas Fisik
dr. Robert juga menekankan pentingnya dukungan agar lansia dapat tinggal di tempat yang bersih, memperoleh makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, dan tetap berolahraga bila kondisi memungkinkan. Ia menyebut peran pemerintah atau pendamping lapangan sangat dibutuhkan untuk memastikan kebutuhan dasar lansia terpenuhi selama berada di pengungsian.
Vaksinasi RSV Bisa Diberikan di Pengungsian
Vaksinasi disebut sebagai salah satu cara melindungi lansia dari infeksi berat. Vaksin RSV dapat diberikan kepada usia 60 tahun ke atas, serta usia 18–60 tahun yang memiliki komorbid, sesuai rekomendasi dokter.
Selain pencegahan, pemerintah juga dinilai perlu memperkuat sistem pendataan di kawasan bencana untuk mendeteksi dini kemungkinan penularan RSV.
Jika ada lansia yang sakit dan kondisinya tidak membaik selama tiga hari, tim medis harus segera melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis, mengingat gejala RSV sangat mirip flu biasa.
Risiko Jangka Panjang: 1 dari 3 Lansia Kesulitan Beraktivitas Setelah Terinfeksi
Sebuah penelitian terhadap 302 orang berusia di atas 60 tahun yang dirawat karena RSV menunjukkan dampak jangka panjang yang signifikan. Enam bulan setelah perawatan, sekitar 32 persen peserta menilai kondisi mereka memburuk dalam aktivitas harian.
Satu dari tiga lansia mengalami kesulitan melakukan kegiatan dasar secara mandiri, seperti berpakaian, menggunakan kamar mandi, dan makan
Tag: #lansia #rentan #terkena #apalagi #pengungsian #karena #bencana #dokter #beri #tips