RSUD Kota Tangerang Raih Capaian Tertinggi Nasional dalam Penanganan TBC Paru
RSUD Kota Tangerang kembali mencetak prestasi nasional dalam penanggulangan Tuberkulosis (TBC) paru. Rumah sakit rujukan TBC di wilayah Tangerang ini berhasil melampaui berbagai indikator nasional, baik pada penanganan TBC sensitif obat maupun resisten obat. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Hesti Setiastuti, Sp.P., dokter spesialis paru RSUD Kota Tangerang, Kamis (20/11/2025).
“RSUD Kota Tangerang menjadi pusat rujukan TBC dan capaian kita baik untuk TBC RO maupun TBC yang sensitif obat,” ujar dr. Hesti.
Menurutnya, fasilitas layanan TBC di RSUD telah memenuhi standar nasional. “Kami memiliki empat dokter spesialis paru. Ada saya sendiri, dr. Usynara, dr. Fitri, dan dr. Virginia. Layanan rawat jalan juga kami tempatkan terpisah dari gedung utama sebagai standar PPI ( Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) ,” jelasnya.
Selain rawat jalan, ruang rawat inap TBC juga dilengkapi ruang tekanan negatif. Terdapat enam ruang untuk pasien TBC resisten obat dan delapan belas ruang untuk pasien TBC sensitif obat. Pemisahan layanan infeksi dan non-infeksi diterapkan untuk menekan risiko penularan.
Pada tahun 2024, capaian RSUD Kota Tangerang melampaui target nasional. Penemuan kasus TBC mencapai 99 persen dari target 95 persen. Dari 1.587 terduga TBC, 924 pasien terkonfirmasi positif. Sebanyak 838 pasien memulai pengobatan, dan 786 di antaranya dinyatakan sembuh—setara 94 persen, melampaui target nasional 90 persen. Pada kasus TBC resisten obat, RSUD mendeteksi 31 pasien dan memulai pengobatan pada 30 pasien (98 persen).
Capaian positif tersebut berlanjut pada 2025. Hingga akhir bulan berjalan, penemuan kasus TBC sensitif obat mencapai 98 persen. “Ini hasil dari sistem layanan yang kuat serta jejaring kolaborasi kami dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas-puskesmas di Kota Tangerang,” kata dr. Hesti.
Penanganan pasien di RSUD Kota Tangerang. (Istimewa).
Meski begitu, tantangan tetap ada, terutama pasien yang tidak konsisten menjalani pengobatan. “Ada yang menolak memulai pengobatan, ada juga yang berhenti di tengah jalan sehingga terjadi putus obat,” ungkapnya.
Untuk mengatasinya, RSUD telah menerapkan SPO ( Standar Prosedur Operasional) khusus untuk pasien putus obat, yakni penelusuran ke rumah pasien bersama Dinas Kesehatan dan kader kesehatan, serta pemberian edukasi agar pasien kembali menjalani perawatan.
Layanan RSUD juga mencakup dukungan nutrisi bagi pasien TBC, terutama yang resisten obat. Banyak pasien mengalami kekurangan gizi sehingga RSUD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Baznas Kota Tangerang dalam menyalurkan bantuan pangan, seperti susu, sarden, minyak, dan sumber protein lain.
Dengan fasilitas terstandar, kolaborasi lintas sektor, dan capaian yang melampaui target nasional, RSUD Kota Tangerang berhasil menempatkan diri sebagai salah satu rumah sakit rujukan terbaik dalam penanganan TBC di Indonesia. Prestasi tersebut mengantarkan RSUD Kota Tangerang menjadi juara nasional untuk kategori rumah sakit pemerintah dalam penanggulangan TBC pada 2024.
Tag: #rsud #kota #tangerang #raih #capaian #tertinggi #nasional #dalam #penanganan #paru