Penjelasan Lengkap Mengenai Impotensi: Mulai dari Penyebab, Gejala, hingga Upaya Pengobatannya
Impotensi atau yang disebut juga lemah syahwat adalah kondisi ketika organ reproduksi pria mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat ereksi yang cukup kuat saat berhubungan seksual. Masalah ini dapat terjadi sesekali dan bukan selalu menjadi tanda gangguan serius.
Namun, jika terjadi terus-menerus setiap kali hendak berhubungan seksual dalam waktu 6 bulan atau lebih maka kondisi tersebut tergolong dalam impotensi. Biasanya kondisi ini lebih sering dialami oleh pria yang telah lanjut usia sekitar 60 tahun, tetapi pria dalam masa produktif juga berisiko mengalaminya.
Penyebab Terjadinya Impotensi
Dikutip dari Alodokter, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami impotensi.
1. Pola Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol, kurang tidur, atau sering begadang dapat mengganggu kesehatan pembuluh darah dan menurunkan aliran darah ke penis. Hal ini akan menyulitkan pria untuk mencapai atau mempertahankan tingkat ereksi dalam waktu lama.
Selain itu, pria yang mengalami kelebihan berat badan dan jarang berolahraga juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan ereksi. Lakukan pola hidup sehat mulai dari konsumsi makanan bergizi dan istirahat teratur agar tubuh dapat memperoleh manfaat dan terawat dengan baik.
2. Gangguan Psikologis
Selain penyebab dari fisik, gangguan ereksi juga dapat dipicu oleh faktor psikologis atau stres berat yang berlangsung lama. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengalami masalah mental seperti depresi, kecemasan, PTSD, atau merasa cemas berlebihan cenderung lebih rentan mengalami impotensi.
3. Gangguan Hormon
Keinginan atau dorongan seksual pada pria dipengaruhi oleh hormon testosteron. Jika kadar hormon ini menurun, kemampuan untuk merasakan kepuasan seksual bisa terganggu dan risiko mengalami gangguan ereksi menjadi lebih tinggi.
Selain itu, masalah hormonal yang muncul akibat kondisi medis tertentu seperti diabetes, gangguan tiroid, atau hipogonadisme juga dapat memicu impotensi. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan kerusakan saraf dan menurunkan aliran darah ke penis, sehingga menghambat terjadinya ereksi.
4. Efek Samping Penggunaan Obat
Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu aliran darah ke penis dan akhirnya memicu gangguan ereksi. Jenis obat yang berpotensi menyebabkan kondisi ini antara lain antihipertensi, antidepresan, antipsikotik, obat jantung, obat penenang, serta obat kemoterapi untuk terapi kanker.
5. Gangguan Pada Organ Reproduksi
Sejumlah gangguan atau kelainan pada penis, seperti penyakit Peyronie, cedera pada penis, maupun epispadia, dapat memicu gangguan ereksi. Kondisi tersebut dapat menghambat aliran darah, mengganggu fungsi saraf, atau memengaruhi bentuk penis, sehingga ereksi menjadi sulit terjadi.
Gejala Impotensi pada Penderitanya
Dikutip dari HelloSehat, terdapat penelitian dari Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2019 yang menyampaikan fakta bahwa 35,6% pria usia dewasa di Indonesia mengalami impotensi. Tingginya angka tersebut menunjukkan pentingnya mengenali tanda-tanda impotensi pada pria.
Gejala yang pertama dan paling umum adalah ketidakmampuan penis untuk ereksi. Meski rangsangan sudah diberikan, ereksi masih saja sulit untuk terjadi sehingga pria kesulitan untuk ejakulasi. Gejala berikutnya adalah sebenarnya penderita impotensi masih bisa mengalami ereksi, tetapi tidak cukup kuat dan hanya sebentar saja sehingga tidak bisa untuk melakukan penetrasi.
Selain itu, pria yang mengalami impotensi umumnya mengalami penurunan gairah seksual atau libido. Kondisi ini dapat dipicu oleh faktor fisik, psikologis, ataupun gabungan keduanya. Rendahnya libido tidak hanya menghambat kemampuan untuk mencapai ereksi, tetapi juga dapat menimbulkan ketidakpuasan.
Upaya Pengobatan dari Penyakit Impotensi
Diperlukan adanya pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi awal orang yang mengalami penyakit tersebut. Setelah pemeriksaan dilakukan maka dokter akan menentukan jenis penanganan yang paling tepat sesuai kondisi pasien. Dikutip dari Alodokter, berikut beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan.
Pada tahap awal, umumnya dokter akan meresepkan obat seperti sildenafil atau vardenafil untuk mengatasi penyakit yang memicu lemah syahwat. Jika kondisi dasarnya membaik, biasanya masalah ereksi juga ikut teratasi.
Selain itu, obat peningkat ereksi seperti sildenafil dan tadalafil juga bisa diberikan, tetapi penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter agar terhindar dari efek samping. Namun, untuk kasus impotensi yang dipicu oleh faktor psikologis, penanganannya dapat dilakukan melalui konseling dengan psikolog atau psikiater.
Setelah penyebabnya ditemukan, tenaga profesional akan memberikan psikoterapi yang sesuai untuk membantu mengatasi masalah ereksi yang dialami pasien. Sebagai upaya terakhir, dokter akan menyarankan terapi hormon testosteron bagi pria yang mengalami defisiensi hormon ini, guna meningkatkan hasrat seksual atau membantu mengatasi lemah syahwat. (*)
Tag: #penjelasan #lengkap #mengenai #impotensi #mulai #dari #penyebab #gejala #hingga #upaya #pengobatannya