Memulihkan Fungsi Tangan dengan Inovasi Canggih Bedah Tangan

Cedera tangan dapat terjadi akibat berbagai penyebab dan mencakup beragam jenis kerusakan jaringan. Kemajuan dalam bedah tangan, khususnya teknik mikrobedah, telah merevolusi cara penanganan cedera kompleks pada tangan.

Jenis cedera tangan yang sering ditemui antara lain cedera karena olahraga dan trauma, seperti patah tulang pada jari atau pergelangan tangan.

Ada pula cedera karena inflamasi, seperti carpal tunnel syndrome atau rheumatoid arthritis yang tidak hanya menimbulkan nyeri, tapi juga kelemahan, dan keterbatasan gerak.

Setiap jenis cedera tersebut memerlukan penanganan yang spesifik agar fungsi tangan dapat dipulihkan secara optimal. Terlebih pada kasus amputasi tangan agar pasien bisa memperoleh pemulihan fungsi yang mendekati kondisi normal.

Dokter konsultan di Departemen Bedah Mikro dan Rekonstruksi Tangan di Singapore General Hospital, Rebecca Lim Qian Ru, memaparkan dalam satu dekade terakhir terjadi berbagai kemajuan luar biasa di bidang bedah mikro dan rekonstruksi tangan.

"Inovasi-inovasi ini terutama ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pada akhirnya, hasil fungsional yang lebih baik bagi pasien kami," katanya dalam wawancara tertulis dengan Kompas.com.

Ia mencontohkan, sejak tahun 2020, Singapore General Hospital (SGH) telah meluncurkan layanan telemedicine untuk kunjungan rawat jalan Bedah Tangan. Layanan konsultasi daring ini ditujukan bagi pasien yang memenuhi kriteria telemedicine namun tidak dapat hadir secara fisik ke SGH.

Dok pribadi Assistant Profesor Rebecca Lim Qian Ru dari Singapore General Hospital

"Kami juga memiliki SGH 3D Design and Printing Centre (3DPC), yang merancang dan memproduksi model anatomi khusus pasien, panduan bedah, serta implan berdasarkan hasil pencitraan medis," paparnya.

Fasilitas ini memungkinkan dokter bedah untuk merencanakan prosedur dengan presisi yang lebih tinggi dan sering kali memperpendek durasi pembedahan sehingga memberikan manfaat pemulihan yang lebih cepat dan aman bagi pasien.

Kemajuan besar juga terjadi dalam bedah artroskopi (operasi kecil dengan memasukkan kamera dan lampu kecil) untuk tangan dan pergelangan tangan. Teknik “lubang kunci” ini memungkinkan prosedur yang lebih kecil, mempertahankan suplai darah ke jaringan, dan mempercepat pemulihan pascaoperasi.

Mikrobedah memungkinkan ahli bedah untuk menangani jaringan halus seperti saraf, pembuluh darah, dan tendon dengan presisi tinggi menggunakan mikroskop operasi dan peralatan khusus.

Selain itu, kini tersedia lebih banyak prosedur perawatan (preservation) sendi, termasuk teknologi implan terbaru.

"Kami juga merupakan yang pertama di Asia yang mengadopsi implan artroplasti sendi carpometacarpal ibu jari (thumb carpometacarpal joint/CMC) dengan hasil klinis yang sangat menjanjikan," ujar dokter yang ahli di bidang tendon, percetakan 3D dan robotika ini.

Inovasi ini sangat penting terutama untuk prosedur seperti rekonstruksi jaringan setelah amputasi, transplantasi jari, atau perbaikan saraf dan tendon yang rusak. Selain itu, teknologi terbaru seperti pencetakan 3D untuk implan tulang dan penggunaan robotik dalam pembedahan semakin meningkatkan akurasi dan efisiensi prosedur.

Rebecca mengatakan, dari berbagai pilihan penanganan itu, pasian dan dokter bisa berdiskusi untuk membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing prosedur.

Kapan harus konsultasi ke dokter

Meski cedera tangan terkadang terlihat ringan, tetapi ada beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai, misalnya ada tanda-tanda infeksi seperti demam, nyeri, dan bengkak.

Selain itu jangan abaikan jika merasa kehilangan kemampuan bergerak. Menurut Rebecca itu bisa mengindikasikan cedera pada tendon atau saraf.

"Sementara itu kehilangan sensasi pada tangan bisa menandakan kerusakan saraf," ujarnya.

Jika sudah mengalami tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan ke dokter spesialis untuk mendapatkan intervensi segera.

Tag:  #memulihkan #fungsi #tangan #dengan #inovasi #canggih #bedah #tangan