Susuk KB dapat Menjadi Kontrasepsi Terbaik Berikut Penjelasan dari Guru Besar Universitas Indonesia
- Ari Kuncoro selaku Rektor Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Eka Rusdianto Gunardi sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Obstetri-Ginekologi dan Ilmu Kesehatan Reproduksi.
Dilansir dari ui.ac.id, pengukuhan berlangsung di Aula IMERI Fakultas Kedokteran (FK) UI Kampus Salemba (24/1).
Sebelum dikukuhkan menjadi Guru Besar, Eka menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Sumbangsih Kontrasepsi Untuk Negeri Tercinta, Susuk KB Sebagai Pilihan Terbaik.”
Menurutnya, Keluarga Berencana (KB) adalah komponen penting dalam pilar Safe Motherhood, yang diprakarsai World Health Organization (WHO) pada tahun 1987.
Sedangkan di Indonesia, program KB sudah ada pada tahun 1957, untuk merencanakan waktu kehamilan, jumlah anak, jarak kehamilan, dan upaya menunda kehamilan.
Layanan KB yang baik diharapkan dapat meningkatkan jangkauan atas cakupan akseptor KB, serta dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, sebagai generasi unggul di masa depan.
Eka berpendapat bahwa perkembangan metode kontrasepsi telah mengalami kemajuan. Dahulu alat kontrasepsi yaitu Cl coitus interuptus atau pantang berkala.
Sedangkan sekarang berbagai macam tersedia, mulai dari pil, kondom, suntikan, alat yang terpasang di dalam rahim, cincin vagina, koyo, susuk, hingga yang paling modern berbentuk microchip.
Salah satu kontrasepsi yang berkelanjutan dan efektif adalah implan atau di Indonesia sering disebut dengan susuk KB.
Susuk KB adalah salah satu dari berbagai macam alat kontrasepsi, yang mengandung hormonal, dapat diletakkan pada kulit lengan atas.
Metode ini sangat diminati karena pemasanganya tidak harus memeriksa organ intim wanita, kecuali ada alasan tertentu.
Awalnya, susuk KB terdiri dari enam kapsul, berisi hormon levonorgestrel (LNG). melalui perkembangannya, susuk ini menjadi dua batang LNG atau satu etonogestrel (ENG) yang memiliki efektivitas yang sama, bahkan lebih baik.
Mekanisme kerja susuk KB ini dengan mencegah ovulasi atau lepasnya sel telur, dengan menipiskan endometrium atau lapisan haid, dan mengentalkan lendir pada mulut rahim atau serviks.
Susuk KB tetap efektif sebagai metode kontrasepsi setidaknya hingga tiga tahun. Menurut Eka, susuk KB dapat dipasang segera setelah melahirkan, bahkan pemasangannya tidak akan mengganggu Air Susu Ibu (ASI).
Selain untuk alat kontrasepsi, susuk KB mempunyai peran dalam regresi neoplasia intraepithelial pada endometrium dan susuk KB dengan kandungan ENG dapat mengurangi nyeri akibat endometriosis.
Tag: #susuk #dapat #menjadi #kontrasepsi #terbaik #berikut #penjelasan #dari #guru #besar #universitas #indonesia