Momen Titiek Soeharto Naik Tank Amfibi Pantau Langsung Pembongkaran Pagar Laut Tangerang, Sempat Singgung Kebijakan Prabowo
- Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto ikut hadir untuk melihat proses pembongkaran pagar laut Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada Rabu (22/1/2025).
Titiek bahkan sempat menuju ke tengah laut untuk memantau langsung proses pencabutan bilah-bilah bambu yang memagari perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.
Dilansir tayangan YouTube Tribunnews.com pada Kamis (23/1/2025), Titiek tampak mengenakan topi bundar hitam, kemeja putih, dan rompi motif batik warna biru navy saat hadir di Pantai Tanjung Pasir.
Ia tampak berbincang dengan para staf TNI Angkatan Laut (AL) saat berada di lokasi tersebut.
Tiba-tiba, tampak seorang laki-laki menghampirinya untuk menyapa dan bersalaman.
Ternyata laki-laki tersebut adalah musisi senior Erros Djarot.
Titiek dan Erros lantas berjabat tangan dan saling menyapa dengan "cipika-cipiki".
Setelahnya, tampak pula mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Roy Suryo ikut menyapa dan menyalami Titiek.
Mantan istri Presiden Prabowo Subianto itu lantas menuju tank amfibi yang akan membawanya menuju ke perairan Tanjung Pasir.
Sesampainya di dekat tank, sejumlah staf TNI AL telah siap untuk membantu Titiek naik ke atas tank.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksmana Muhammad Ali yang sudah naik terlebih dulu ke atas tank tampak menunggu Titiek untuk naik.
Titiek kemudian menaiki tank amfibi LTV-07 itu secara perlahan dengan dibantu para staf TNI AL.
Setelah naik ke atas tank, ia lalu masuk dan tank bersiap berangkat.
Kemudian tank turun dari pantai Tanjung Pasir menuju lokasi pagar laut di perairan Tanjung Pasir.
Usai tank yang dinaiki Titiek lepas landas di laut, sejumlah perahu milik TNI AL hingga nelayan mengikuti dari belakang.
Singgung kebijakan Presiden Prabowo
Usai melakukan peninjauan, Titiek menyatakan pagar laut sangat menggangu kegiatan para nelayan.
Sehingga Komisi IV DPR mengapresiasi langkah pencabutan pagar yang dilakukan secara bersama oleh pemerintah.
"Hari ini saya beserta beberapa pimpinan Komisi IV melakukan peninjauan langsung pagar laut yang beberapa waktu terakhir ini sangat menghebohkan dan yang sangat mengganggu nelayan karena aktivitas mereka untuk melaut sangat terganggu," ujar Titiek.
"Kami sudah mendengar dari Pak Menteri KKP dan Pak Menteri ATR/BPN bahwa pagar laut ini akan dicabut dan tentunya kami sangat mengapresiasi keputusan pemerintah ini, yang memang sudah keputusan Presiden (Prabowo Subianto) dan sudah dijalankan beberapa waktu yang lalu, dan sekarang hari ini secepatnya akan dituntaskan dengan bantuan dari TNI Angkatan Laut," jelasnya
Putri Presiden ke-2 RI, Soeharto, itu lantas menyoroti dibatalkannya sertifikat hak guna bangunan (SHGB) di sekitar pagar laut yang berada di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten.
Menurut Titiek, laut bukan milik perorangan sehingga tidak boleh dikavling-kavling tanpa izin
"Mengenai sertifikat-sertifikat yang ada, sudah kita dengar dari Pak Menteri (Menteri ATR Nusron Wahid) bahwa ini akan dibatalkan. Karena laut ini bukan milik perorangan atau milik korporasi, ini adalah milik kita semua," ungkapnya.
"Jadi yang melanggar hukum, mengkavling-kavlingkan tanpa izin, tentunya kami dari DPR, terutama Komisi IV meminta untuk ini segera diselesaikan dan ditertibkan," lanjut Titiek.
Titiek menyatakan, DPR akan terus mengawal kasus pagar laut.
Ia menegaskan bahwa Komisi IV akan mengadakan rapat dengan KKP secara periodik untuk pemantauan selanjutnya.
Politisi Partai Gerindra itu pun meminta kepada masyarakat mau melaporkan jika ditemukan adanya pagar laut serupa di daerah lain.
"Kami juga minta pada masyarakat tolong kita juga diinfokan kalau ada yang tidak beres di lapangan dan kasus ini yang seperti ini tidak hanya ada di sini tapi ada di tempat-tempat lain," tambah Titiek.
Baru sekali naik tank amfibi
Usai memantau pembongkaran pagar laut di Tangerang, Titiek kemudian kembali ke Kompleks DPR RI di Senayan, Jakarta.
Di sana, ia bercerita pengalamannya pertama kali menaiki kendaraan taktis TNI AL amfibi berjenis LVT-7.
Menurut Titiek, meski ia anak seorang jenderal militer, tetapi sebelumnya belum pernah naik kendaraan amfibi.
"Oh iya, saya juga pertama kali walaupun anaknya jenderal juga baru sekali naik itu," ungkap Titiek yang merupakan putri keempat Presiden Soeharto itu.
"Seru juga sih ya, naiknya agak susah, tapi sampai di atas kita juga serasa di mana, jadi kelihatan gagah banget," ucapnya.
Diketahui, Presiden ke-2 RI Soeharto sebelumnya memang berdinas di militer, yakni di satuan TNI Angkatan Darat (TNI AD) dan pernah menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) di era Presiden pertama RI, Soekarno.
Lebih lanjut Titiek meyakini perusahaan besar menjadi dalang dari pagar laut yang membentangi kawasan pesisir Tangerang sepanjang 30,16 kilometer.
"Ya kalau enggak perusahaan besar mana mungkin dia bikin pagar seperti itu ya, untuk apa gitu ya," ungkap Titiek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Kendati demikian, ia enggan menerka lebih jauh soal pelaku pemasang pagar laut.
Ia pun menyerahkan kepada pemerintah untuk membongkar siapa pelaku dari pagar laut yang telah merugikan nelayan pesisir Tangerang.
Tag: #momen #titiek #soeharto #naik #tank #amfibi #pantau #langsung #pembongkaran #pagar #laut #tangerang #sempat #singgung #kebijakan #prabowo