Kemenperin: Nilai Riil Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Hanya 200 Juta Dollar AS...
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, penerapan TKDN menunjukkan adanya peningkatan investasi baru, produktivitas industri, dan penyerapan tenaga kerja baru, seperti pada industri alat kesehatan, farmasi, juga elektronik.(Dok. Kemenperin)
20:08
22 Januari 2025

Kemenperin: Nilai Riil Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Hanya 200 Juta Dollar AS...

- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan, nilai riil investasi pabrik AirTag Apple di Batam lebih kecil dari proposal yang diajukan sebelumnya.

Apple Inc. berencana membangun pabrik di Batam untuk produksi AirTag (aksesori iPhone) dengan nilai investasi sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,2 triliun (kurs Rp 16.200 per dollar AS).

Pabrik tersebut diperkirakan bisa memasok sekitar 60 persen kebutuhan AirTag global dan berproduksi mulai tahun 2026. Selain itu, fasilitas produksi ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sekitar 2.000 orang.

“Berdasarkan assessment teknokratis kami, nilai riil investasi pabrik AirTag Apple di Batam hanya 200 juta dollar AS. Nilai ini tentu jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi 1 miliar dollar AS dalam proposal yang disampaikan Apple kepada kami,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangannya pada Rabu (22/1/2025).

Febri menjelaskan, berdasarkan perhitungan teknokratis Kemenperin, komponen proyeksi nilai ekspor dan biaya pembelian bahan baku tidak dapat dimasukkan sebagai capital expenditure (capex) investasi.

Nilai investasi diukur hanya dari capex, yang terdiri dari pembelian lahan, bangunan, dan mesin/teknologi.

Febri menyebutkan, dengan masuknya proyeksi nilai ekspor dan pembelian bahan baku dalam investasi oleh pihak Apple, seakan-akan melambungkan nilai investasi lebih tinggi sampai 1 miliar dollar AS. Padahal secara riil, menurut perhitungan, hanya 200 juta dollar AS.

“Jika nilai investasi Apple sebesar 1 miliar dollar AS itu benar-benar untuk capex, seperti pembelian tanah, bangunan, dan mesin/teknologi, tentu lebih baik lagi. Bayangkan jumlah tenaga kerja yang bisa terserap dengan angka investasi 1 miliar dollar AS tentu akan sangat besar sekali,” tutur Febri.

Ia memaparkan, dalam negosiasi dengan Kemenperin pada tanggal 7 Januari 2025 lalu, pihak Apple menanyakan apakah proyeksi nilai ekspor dan pembelian bahan baku masuk dalam capex.

Tim Kemenperin saat itu menyatakan bahwa dua variabel tersebut bukan merupakan bagian dari capex.

"Pengukuran capex menggunakan tiga variabel, yakni pembelian lahan, bangunan, dan mesin/teknologi produksi," tegas Febri.

Editor: Dian Erika Nugraheny

Tag:  #kemenperin #nilai #riil #investasi #pabrik #airtag #apple #batam #hanya #juta #dollar

KOMENTAR