Beli Kendaraan, Masyarakat Masih Bergantung dengan Kredit Pembiayaan, FIF Bukukan Laba Rp 1,1 T
- Masyarakat masih membutuhkan pembiayaan saat membeli kendaraan. Karena, membeli kendaraan saat ini masih dianggap menguntungkan dengan cara kredit. Pandangan itu sejalan dengan kinerja PT Federal International Finance (FIF), perusahaan pembiayaan ritel yang mencatat pertumbuhan pada kuartal satu (Q1) 2024.
FIF berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5 persen secara Year-on-Year (YoY).
Perusahaan di bawah bendera Grup Astra itu bagian dari Astra Financial. PT FIF mencatat pertumbuhan nilai penyaluran pembiayaan sebesar 3,8 persen secara YoY menjadi Rp 11 triliun serta kenaikan dari sisi jumlah unit yang dibiayai atau booking unit menjadi 805 ribu unit atau tumbuh sebesar 0,8 persen secara YoY.
Secara Net Service Asset (NSA), PT FIF juga membukukan pertumbuhan sebesar 12,3 persen secara yoy menjadi Rp 41,6 triliun menutup Kuartal-I 2024 dengan tingkat Non-Performing Finance (NPF) sebesar 1,2 persen. Berdasarkan ketetapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nilai NPF yang berhasil dicapai tersebut, FIF termasuk ke dalam klasifikasi perusahaan pembiayaan yang sangat sehat.
Presiden Direktur PT FIF Siswadi mengungkapkan, pertumbuhan kinerja PT FIF tidak lepas dari strategi pengelolaan rantai nilai yang efektif antara PT FIF dan Astra Honda Motor (AHM). "Kinerja positif yang berhasil diraih PT FIF merupakan bukti nyata dari kolaborasi dan sinergi yang solid dalam rantai pasokan Astra," tutur Siswadi di Jakarta, Rabu (8/5).
Kinerja Berdasarkan Sektor Pembiayaan
PT FIF memiliki 5 brand services dalam penyediaan layanan pembiayaannya, yakni FIFASTRA, SPEKTRA, DANASTRA, FINATRA, dan AMITRA. Siswadi mengungkapkan untuk pembiayaan sepeda motor Honda dari FIFASTRA secara nilai penyaluran pembiayaan maupun jumlah booking unit mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,5 persen dan 5,4 persen yoy menjadi Rp 7 triliun dan 418 ribu unit pada Q1 2024.
Sedangkan, untuk pembiayaan multiguna oleh DANASTRA mengalami kenaikan secara nilai penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 3,5 triliun dengan kenaikan sebesar 3,3 persen yoy. Namun, turun secara booking unit sebesar 2,7 persen yoy menjadi 358 ribu unit hingga Kuartal-I 2024.
“DANASTRA mencatatkan perbaikan kualitas booking per unitnya, sehingga secara nilai penyaluran pembiayaan mengalami pertumbuhan yang positif,” kata Siswadi.
Angin positif juga diembuskan oleh AMITRA yang menyediakan layanan pembiayaan syariah Haji dan Umrah dengan kenaikan nilai penyaluran pembiayaan yang mencapai 8% yoy menjadi Rp 124 miliar namun terdapat penurunan tipis sebesar 0,9 persen yoy pada booking unit menjadi 4.898 unit hingga Kuartal-I 2024.
Namun, dari sektor pembiayaan alat elektronik, gadget, hingga perabot rumah tangga yang disediakan oleh SPEKTRA dan juga pembiayaan mikroproduktif dari FINATRA tercatat mengalami penurunan sebesar 20,5 persen dan 15,2 persen secara YoY menjadi Rp 101 miliar dan Rp 293 miliar.
Tag: #beli #kendaraan #masyarakat #masih #bergantung #dengan #kredit #pembiayaan #bukukan #laba