BSI Raup Laba Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I 2024, Kredit Bank Mandiri Tumbuh 19 Persen
Paparan Publik Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Agas Putra Hartanto/JawaPos.com)
22:18
30 April 2024

BSI Raup Laba Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I 2024, Kredit Bank Mandiri Tumbuh 19 Persen

- Sektor perbankan mampu menjaga kinerja positif di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global. Penyaluran kredit tumbuh double digit. Likuiditas masih terjaga.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, pertumbuhan dana murah dan konsistensi menjalankan fungsi intermediasi menjadi kunci utama.

"Di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri mampu mencetak kinerja yang impresif," ungkapnya dalam paparan kinerja Selasa (30/4).

Dia menjelaskan, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 10,43 persen year-on-year (YoY) mencapai Rp 297 triliun. Didominasi oleh dana murah berupa tabungan tumbuh 8,75 persen YoY dan giro hang naik 10,52 persen YoY. Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI melesat 15,89 persen YoY mencapai Rp 247 triliun.

Dari nilai tersebut, sebesar 54,62 persen disalurkan pada segmen consumer. Kemudian, 27,81 persen ke segmen wholesale dan 17,56 persen ke segmen retail.

"Pada segmen konsumer sendiri, pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas dan Hasanah card," beber Hery.

Hingga tiga bulan pertama 2024, BSI mencatat aset sebesar Rp 358 triliun tumbuh 14,25 persen. Dengan return on asset (ROA) 2,51 persen, return on equity (ROE) 18,30 persen, dan financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05 persen.

"Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01 persen serta cash coverage 196,61 persen," terang Hery.

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang merupakan induk dari BSI mampu membuktikan ketahanan dan adaptasinya dalam kondisi pasar yang volatil. Tecermin dari menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun. Meningkat 19,1 persen YoY melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan yang tumbuh 12,4 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, pertumbuhan kredit mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien. Fungsi intermediasi impresif tersebut merata di seluruh segmen dengan pertumbuhan dua digit.

Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan berhasil tumbuh 25,2 persen YoY mencapai Rp 751 triliun. Sedangkan, kredit ritel naik 10,9 persen YoY menjadi Rp 363 triliun.

Menurut Darmawan, pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi dinamika ekonomi yang fluktuatif. Terlihat dari posisi kualitas aset Bank Mandiri seperti rasio non-performing loan (NPL) gross bank only yang terjaga ke level 1,02 persen. Turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu. Bank berlogo pita emas itu juga sangat konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit.

"Coverage ratio bank only yang berada di level 368 persen," ungkapnya.

Perbaikan dari sisi kualitas kredit juga tecermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang rendah di level 0,99 persen. "Dalam mendorong penyaluran kredit, kami akan melanjutkan strategi yang telah kami jalankan selama beberapa tahun terakhir yaitu penguatan core competence di segmen wholesale dan meningkatkan pertumbuhan segmen retail dengan pendekatan value chain yang berbasis ekosistem serta fokus pada sektor unggulan di wilayah Indonesia," jelas Darmawan.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #raup #laba #triliun #pada #kuartal #2024 #kredit #bank #mandiri #tumbuh #persen

KOMENTAR