Barang Hibah SLB yang Tertahan di Bandara Soekarno-Hatta Akhirnya Diserahkan, Bea Masuk Rp 0
BARANG HIBAH: Kepala KPU Bea dan Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo menyerahkan kiriman kepada Plt Kepala SLB-A Pembina Tingkat Nasional Dedeh Kurniasih, Senin (29/4). (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)
10:09
30 April 2024

Barang Hibah SLB yang Tertahan di Bandara Soekarno-Hatta Akhirnya Diserahkan, Bea Masuk Rp 0

- Polemik barang hibah berupa alat belajar milik sekolah luar biasa (SLB) Pembina Tingkat Nasional Jakarta yang sempat tertahan telah diselesaikan.

Kemarin (29/4) barang hibah milik SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta yang tertahan sejak 2022 telah dirilis. Penyerahan barang hibah dari Korea itu dilakukan Kepala KPU Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo kepada Plt Kepala SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta Dedeh Kurniasih.

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjelaskan, lamanya proses penerimaan barang hibah oleh SLB juga disebabkan komunikasi yang tidak lancar. Mulanya, pihaknya memasukkan barang ke kategori barang kiriman sehingga dikenai bea masuk. Namun, setelah dikomunikasikan dengan baik antara penerima, jasa pengiriman, dan bea cukai, barang tersebut dikategorikan hibah dan bebas bea masuk.

”Setelah kita tahu itu barang hibah, kita kasih info itu bisa fasilitasi untuk kepentingan pendidikan atau sosial. Memang betul dan kalau hibah tidak ada pengenaan bea masuk atau pajak dalam rangka impor biayanya Rp 0,” jelas Askolani.

Plt Kepala SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta Dedeh Kurniasih juga mengapresiasi komunikasi yang terjalin dari seluruh pihak sehingga barang itu bisa diterima.

Sebagai informasi, perusahaan OHFA Tech Korea Selatan (Korsel) mengirimkan hibah alat bantu belajar bagi siswa tunanetra kepada Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional. Persoalan bermula dari barang impor berupa 20 keyboard braille itu tertahan di PJT DHL tertanggal 18 Desember 2022.

Barang impor tersebut awalnya ditetapkan sebagai barang kiriman dengan nilai di atas USD 1.500. Pihak jasa pengiriman maupun penerima barang belum menginformasikan kepada bea cukai bahwa barang tersebut merupakan barang hibah sehingga proses penyelesaian barang tersebut terhambat karena perizinannya belum diselesaikan.

JADI SOROTAN: Dirjen Bea dan Cukai Askolani beserta jajaran melihat proses pemeriksaan kepabeanan di gudang DHL, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/4). (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)

Belakangan, baru diketahui ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah untuk SLB tersebut. Karena itu, bea cukai akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.

Bea cukai telah mengupayakan pengeluaran barang tersebut dengan memberikan fasilitas pembebasan fiskal mengacu pada PMK 200/PMK.04/2019. Bea cukai juga telah menginformasikan terkait dokumen yang dibutuhkan pihak SLB untuk pengeluaran barang tersebut.

Kepala KPU Bea Cukai Tipe C Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo memastikan, sebelumnya tidak ada satu pun pihak yang menginformasikan bahwa barang itu adalah barang hibah. ”Sejak 2022 lalu sampai kemarin-kemarin, belum ada info bahwa barang itu hibah. Baru ada info ya saat ada orang yang lapor di Twitter (X) itu. Kalau ada informasi bahwa itu hibah, pasti kami bantu,” jelas dia.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo angkat bicara ihwal berbagai suara miring yang ditujukan kepada instansi bea cukai. ”Kalau saya meminjam (ucapan) Yang Mulia Pak Saldi Isra waktu sidang MK (Mahkamah Konstitusi) itu, MK itu bukan keranjang sampah. Saya juga ingin mengatakan, bea cukai itu bukan keranjang sampah, yang seolah semua hal masalah bisa ditimpakan ke bea cukai begitu saja,” katanya.

Prastowo melanjutkan, berbagai tudingan yang dialamatkan kepada bea cukai juga akan menjadi perbaikan ke depan. Meski, dia juga menyebutkan bahwa masih banyak pihak yang tidak mengetahui alur dan teknis importasi barang. ”Kami paham, ini semata-semata karena ketidaktahuan publik yang perlu terus kita edukasi. Maka kita butuh bantuan rekan-rekan untuk terus-menerus mari kita bersama-sama mengedukasi publik supaya lebih paham, supaya tidak terulang di masa-masa mendatang,” ujarnya. (dee/c19/fal)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #barang #hibah #yang #tertahan #bandara #soekarno #hatta #akhirnya #diserahkan #masuk

KOMENTAR