Prabowo Minta Selamatkan Sritex yang Dinyatakan Pailit
– Industri tekstil tanah air sedang tidak baik-baik saja. Kemarin (29/10) Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk membahas hal itu.
Perhatian Prabowo tertuju pada perusahaan tekstil raksasa PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Perusahaan yang berdiri sejak 1966 tersebut dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang beberapa waktu lalu.
Putusan pailit itu dikhawatirkan berpengaruh pada nasib ribuan karyawan Sritex. Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, Sritex memiliki total 50 ribu karyawan. Jumlah itu termasuk dari anak-anak perusahaan dalam grup Sritex.
Dari total jumlah karyawan tersebut, ada sekitar 14.112 orang yang bakal terdampak langsung akibat putusan pailit. Selain itu, putusan pailit tersebut akan berdampak pada keberlangsungan UKM-UKM yang usahanya terkait dengan bisnis Sritex. Namun, Sritex memutuskan masih beroperasi hingga sekarang.
Putusan pailit itu diambil setelah ada permohonan dari salah satu kreditur yang merasa tidak terpenuhi haknya. Dalam putusan tersebut, Sritex, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya dianggap lalai memenuhi kewajiban pembayaran kepada PT Indo Bharat Rayon selaku pemohon berdasar putusan homologasi tanggal 25 Januari 2022.
Dari laporan Radar Magelang, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah Ahmad Aziz telah meminta penjelasan secara mendalam kepada Sritex. Termasuk mendiskusikan strategi untuk menyelamatkan perusahaan dan ribuan karyawan.
Dua bulan lalu, dia sempat mengunjungi Sritex pada malam hari. Ternyata, Sritex beroperasi 24 jam dengan tiga sif. Hingga saat ini, Sritex masih beroperasi. Para karyawan pun berangkat kerja seperti biasa.
Dari Jakarta, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga kelangsungan industri tekstil dalam negeri. ”Presiden ingin update mengenai situasi terkini, mengenai situasi industri tekstil, salah satunya Sritex. Arahan beliau agar perusahaan tetap berjalan,” ucap Airlangga.
Mengenai status pailit Sritex, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan berkoordinasi dengan kurator terlebih dahulu. ”Sekarang kami monitor dulu,” katanya. Yang pertama akan jalan adalah bea cukai yang sudah menyetujui untuk ekspor-impor tekstil bisa berjalan. Dengan terus berproduksi, menurut Airlangga, tenaga kerja masih terus bekerja.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan bahwa pemerintah memastikan PHK tidak akan terjadi. ”Saya sudah mengutus wakil menteri ketenagakerjaan untuk ke sana dan insya Allah menggembirakan dan hasilnya baik,” ucap Yassierli.
Sebetulnya, lanjut dia, pemerintah belum tentu harus campur tangan secara langsung. Misalnya, dengan opsi talangan dana. Sejauh ini, bentuk perhatian pemerintah tertuju pada bantuan untuk bisa mengonsolidasikan dan memastikan proses-proses upaya pemulihan berjalan.
Dia kembali menekankan bahwa saat ini status Sritex belum pailit. Sebab, masih ada proses kasasi yang berjalan.
Dalam pertemuan Senin (28/10) lalu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengatakan, pemerintah tak akan membiarkan sektor tekstil raksasa seperti Sritex lumpuh, bahkan mati.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Sritex Iwan Setiawan Lukminto mengatakan, efisiensi yang dilakukan perusahaan ini berdasar keputusan bisnis. Karena market sepi pembeli. Bukan atas dasar kebangkrutan perusahaan.
Dia menyatakan, pihaknya ingin terus beroperasi. ”Bukan niat kami untuk menutup pabrik ini. Karena melihat operasional dan kondisi keuangan selama dua tahun terakhir juga mengalami perbaikan,” ungkapnya. (aya/elo/mia/lyn/c19/oni)
Tag: #prabowo #minta #selamatkan #sritex #yang #dinyatakan #pailit