Kemendag Terus Monitor Migrasi Sistem TikTok ke Tokopedia yang Sudah Berjalan 75 Persen
Kemendag sudah mendapatkan laporan terkait perkembangan terbaru migrasi sistem TikTok ke Tokopedia seiring dengan kewajiban mereka untuk menyesuaikan sistem. 
19:40
23 Februari 2024

Kemendag Terus Monitor Migrasi Sistem TikTok ke Tokopedia yang Sudah Berjalan 75 Persen

- Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait dengan perkembangan terbaru tentang migrasi sistem TikTok ke Tokopedia seiring dengan kewajiban mereka untuk menyesuaikan sistem.

Penyesuaian ini terjadi setelah TikTok Shop beroperasi kembali di Indonesia melalui PT Tokopedia, di mana TikTok menjadi pemegang saham pengendali Tokopedia sebesar 75 persen, sementara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 25 persen.

Isy mengatakan sepanjang pantauan Kemendag, saat ini pihaknya masih dalam proses untuk memastikan migrasi sistem TikTok ke Tokopedia sesuai dengan ketentuan.

Namun pihaknya memperkirakan proses migrasi sistem itu tinggal seperempat jalan atau tersisa 25 persen lagi sebagaimana disampaikan dalam pertemuan awal bulan ini.

"Untuk perkembangan migrasi back-end sistemnya saat ini seluruh proses pembayaran sudah dilakukan pada sistem Tokopedia. Migrasi back-end seperti seller (merchant) sedang dalam proses namun sudah terlihat adanya transisi ke sistem elektronik yang dikelola langsung oleh Tokopedia," ungkap Isy, dikutip media di Jakarta, Jumat (23/2/2024).

"Kemendag terus memantau sistem elektronik dan transaksi pada aplikasi kemitraan kedua platform tersebut," tambahnya.

Sebagai informasi, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 mengungkapkan bahwa social commerce seperti TikTok Shop dilarang melakukan transaksi, hanya boleh melakukan penawaran barang atau promosi.

Dengan demikian, setelah proses migrasi selesai, nantinya Tokopedia akan memproses sistem pembayaran transaksi di TikTok. Tokopedia berupaya melakukan transisi tersebut di belakang layar atau sistem back-end sehingga tidak disadari konsumen.

Melalui keterangan resminya, TikTok Indonesia menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan GoTo untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pemberdayaan UMKM. 

Sebelumnya, TikTok Shop Indonesia milik ByteDance Ltd ini sempat menghentikan transaksi e-commerce pada Rabu 4 Oktober 2023, karena patuh terhadap Permendag Nomor 31/2023, yang melarang fitur e-commerce dan media sosial dalam satu aplikasi. 

Namun pada 12 Desember tahun lalu, manajemen TikTok dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya mengumumkan kemitraan strategis dengan bergabungnya TikTok ke Tokopedia yang menghadirkan lagi TikTok Shop Indonesia. 

Keduanya menyatakan komitmennya untuk memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia serta memastikan pengelolaan lokapasar (e-commerce) yang memungkinkan persaingan secara wajar pasca-sinergi Tokopedia dan TikTok.

Lewat kemitraan dengan GoTo, TikTok akan menginvestasikan dana lebih dari US$ 1,5 miliar atau setara sekitar Rp23 triliun (asumsi kurs Rp15.500/US$), untuk mendukung operasional Tokopedia dalam jangka panjang, tanpa menyebabkan dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia. Sementara itu, GoTo akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sesuai dengan pertumbuhan perusahaan tersebut. (*) 

Editor: Vincentius Haru Pamungkas

Tag:  #kemendag #terus #monitor #migrasi #sistem #tiktok #tokopedia #yang #sudah #berjalan #persen

KOMENTAR