Dinilai Rugikan Peminjam, OJK Perlu Atur Skema Pembayaran Pinjol Tadpole
Ilustrasi pinjaman online, Berkaca dari Kasus Sarwendah, Apa yang Harus Dilakukan jika Debt Collector Datang ke Rumah tapi Tak Berutang?((Shutterstock/Melimey))
20:04
18 Desember 2025

Dinilai Rugikan Peminjam, OJK Perlu Atur Skema Pembayaran Pinjol Tadpole

Segara Research Institute menilai, skema pinjaman online (pinjol) tadpole merugikan peminjam sehingga perlu diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, banyak peminjam pinjol terjebak dalam skema pembayaran tadpole tanpa menyadari dampak kerugiannya, terutama saat berada dalam kondisi keuangan darurat.

Sebab, berbeda dengan skema pembayaran cicilan pada umumnya yang pembayaran cicilan secara relatif seimbang setiap bulan, skema tadpole justru sebaliknya.

Ilustrasi pinjaman online atau pinjol. Pinjol adalah. Apa itu pinjol. Pengertian pinjol.SHUTTERSTOCK/HARIPRASETYO Ilustrasi pinjaman online atau pinjol. Pinjol adalah. Apa itu pinjol. Pengertian pinjol.

Dengan skema tadpole, besaran pembayaran cicilan tidak merata, di mana porsi cicilan pada awal tenor jauh lebih besar dibandingkan periode selanjutnya.

"Saya membayangkan, untuk apa konsumen pindar (pinjol) meminjam untuk tenor enam bulan kalau dalam satu atau dua bulan sudah (harus) sebagian besar lunas," ujar Piter dalam keterangannya, Jumat (18/12/2025).

Berdasarkan Survei Potret Sumber Pembiayaan dan Perilaku Peminjam di Indonesia yang dilakukan Segara Research Institute, sejumlah responden mengaku harus membayar 50 sampai 75 persen dari total pinjaman pada cicilan pertama.

Sementara sisanya dilunasi melalui cicilan tetap atau semakin kecil di periode berikutnya.

Skema pinjaman tadpole tersebut dinilai meningkatkan tingkat bunga efektif yang ditanggung peminjam hingga empat sampai lima kali lipat dibandingkan skema pembayaran normal.

Menurut Piter, meski secara nominal tingkat bunga terlihat sama, struktur pembayaran tadpole berpotensi melampaui batas maksimum suku bunga yang ditetapkan OJK.

Bahkan pada beberapa kasus, porsi terbesar di awal tersebut tidak hanya terjadi dari jumlah pembayaran cicilan, melainkan juga frekuensi pembayaran yang lebih sering sehingga tekanan cicilan menjadi jauh lebih berat pada tenor awal.

Ilustrasi pinjaman online, pinjol. PIXABAY/PIYAPONG SAYDAUNG Ilustrasi pinjaman online, pinjol.

Dari hasil survei tersebut, Segara Research Institute menilai skema pembayaran tadpole sangat merugikan konsumen dan bertentangan dengan pelindungan konsumen.

Oleh karena itu, lembaga riset tersebut merekomendasikan agar OJK menyusun regulasi yang secara tegas melarang praktik skema tadpole.

Regulasi tersebut seharusnya mendefinisikan secara tegas skema pembayaran yang dikategorikan sebagai skema tadpole.

Misalnya, memasukkan porsi fee yang sangat besar di awal pinjaman secara tidak transparan dikategorikan sebagai skema tadpole yang merugikan nasabah.

"Yang paling utama adalah transparansi sekaligus upaya edukasi serta kemanfaatan bagi nasabah," tuturnya.

Tag:  #dinilai #rugikan #peminjam #perlu #atur #skema #pembayaran #pinjol #tadpole

KOMENTAR