Perkuat Ekosistem Keuangan Digital, AdaKami Dukung Percepatan Literasi dan Inklusi Keuangan
Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega (kedua kanan), dalam sesi diskusi panel ?Innovation: From Access to Acceleration: The Data-Driven Future of Credit? dalam momentum Bulan Fintech Nasional (BFN) Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).(Dok. AdaKami)
15:08
18 Desember 2025

Perkuat Ekosistem Keuangan Digital, AdaKami Dukung Percepatan Literasi dan Inklusi Keuangan

- Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan peningkatan indeks literasi keuangan nasional menjadi 66,46 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. 

Meski mencatatkan kemajuan, capaian tersebut mengungkap bahwa perluasan akses layanan keuangan yang aman, terjangkau, dan mudah dipahami masih membutuhkan penguatan untuk mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 98 persen pada 2045. 

Dalam momentum Bulan Fintech Nasional (BFN) Festival 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) berkomitmen untuk mendukung percepatan literasi dan inklusi keuangan melalui inovasi teknologi finansial.

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan, akses terhadap kredit menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan inklusif di tengah transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi. 

Hal itu ia sampaikan dalam pemaparan diskusi panel bertajuk “Innovation: From Access to Acceleration: The Data-Driven Future of Credit” di ajang BFN Festival 2025.

“Banyak masyarakat yang layak mendapatkan kredit masih belum tercakup oleh sistem keuangan tradisional. Industri fintech lending pun berperan strategis dalam menjangkau segmen yang belum terlayani tersebut,” ujar Bernardino dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (18/12/2025).

Sebagai bagian dari industri fintech, lanjut dia, AdaKami mengusung visi menjadi perusahaan fintech lending dengan teknologi terdepan di Tanah Air. 

“(Kami mengoptimalkan) kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan kemampuan analisis, memperluas akses, dan memperkuat keberlanjutan ekosistem keuangan digital,” jelas Bernardino.

Pemanfaatan AI memungkinkan AdaKami menganalisis data dalam jumlah besar untuk memahami perilaku pengguna serta memberikan penilaian kelayakan kredit dengan lebih akurat. 

Pendekatan tersebut menghadirkan manfaat nyata, seperti analisis berbasis data yang lebih mendalam serta model skor kredit alternatif bagi individu yang tidak memiliki riwayat kredit formal. 

Dengan memanfaatkan data digital seperti riwayat transaksi, penggunaan ponsel, atau jejak online, penilaian skor yang dihasilkan menjadi lebih inklusif sehingga lebih banyak masyarakat dapat memperoleh akses pembiayaan secara bertanggung jawab.

Lebih lanjut, AI juga memperkuat keamanan ekosistem fintech melalui kemampuan deteksi penipuan, perlindungan data, dan peningkatan pengalaman pengguna. 

Teknologi tersebut, kata dia, mendukung terbentuknya ekosistem pinjaman digital yang lebih berkelanjutan. Artinya, akses terhadap kredit diperluas, tetapi risiko dapat dikelola secara hati-hati. 

Momentum Bulan Fintech Nasional 2025 menjadi kesempatan penting untuk menegaskan peran layanan keuangan digital dalam memperluas akses kredit yang aman dan bertanggung jawab. 

Momen tersebut pun mempertegas komitmen AdaKami untuk terus memperkuat inovasi, meningkatkan literasi keuangan, serta memastikan perlindungan konsumen di setiap proses operasional.

Dalam diskusi panel, Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega (tengah) menjelaskan
bahwa akses terhadap kredit menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan inklusif di tengah transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi.Dok. AdaKami Dalam diskusi panel, Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega (tengah) menjelaskan bahwa akses terhadap kredit menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan inklusif di tengah transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi.

Semangat penguatan literasi tersebut diwujudkan melalui berbagai kegiatan edukasi yang dilakukan AdaKami sepanjang tahun, termasuk rangkaian Fintech Lending Days di Sorong dan partisipasi pada FinExpo Surabaya, yang secara khusus menyasar UMKM, mahasiswa, dan perempuan sebagai kelompok strategis dalam pengelolaan keuangan keluarga dan usaha. 

Upaya memperluas akses kredit yang bertanggung jawab juga memerlukan infrastruktur data yang kuat, salah satunya melalui pemanfaatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. 

SLIK berperan penting dalam menyediakan riwayat kredit yang terverifikasi sehingga penilaian risiko menjadi lebih akurat, proses operasional lebih efisien, dan perluasan akses kredit dapat dilakukan dengan tetap menjaga kualitas portofolio.

Integrasi data SLIK memperkuat produktivitas model kredit digital karena memungkinkan keputusan pembiayaan dilakukan secara lebih cepat dan tepat.

Kolaborasi data antara platform pindar, biro kredit, dan penyedia data alternatif memungkinkan terciptanya riwayat kredit yang lebih kaya dan akurat lewat innovative credit scoring. 

Dengan fondasi data yang kuat dan pemanfaatan teknologi AI, AdaKami memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan ekosistem pembiayaan digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Dengan memanfaatkan data, teknologi, serta kolaborasi lintas sektor, AdaKami percaya ekosistem keuangan digital Indonesia dapat tumbuh lebih sehat, aman, dan produktif bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Misi kami adalah memastikan bahwa kemajuan ini dapat dinikmati secara merata dan berkelanjutan, sehingga setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian bangsa,” imbuh Bernardino. 

Tag:  #perkuat #ekosistem #keuangan #digital #adakami #dukung #percepatan #literasi #inklusi #keuangan

KOMENTAR