Tekanan Pasar Global dan Serapan Domestik Tinggi Jadi Penopang Optimisme Produsen CPO
Ilustrasi pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. (Istimewa)
22:54
17 Desember 2025

Tekanan Pasar Global dan Serapan Domestik Tinggi Jadi Penopang Optimisme Produsen CPO

-Dinamika pasar minyak sawit global sepanjang 2025 diwarnai fluktuasi harga crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO). Mulai dari dampak cuaca terhadap produktivitas hingga penyesuaian permintaan di pasar ekspor utama. 

Di tengah kondisi tersebut, pasar domestik justru tampil sebagai penyangga utama industri sawit nasional. Terutama lewat kebutuhan pangan dan program biodiesel.

Kuatnya permintaan dalam negeri inilah yang menjadi dasar optimisme PT Sawit Mas Indonesia (Samasindo) dalam menjalani tahun pertamanya beroperasi penuh. Produsen CPO dan PKO ini menargetkan tingkat pemanfaatan kapasitas produksi hingga 75–80 persen sepanjang 2025, meski baru memulai operasi komersial pada awal September.

Direktur PT Sawit Mas Indonesia Cheny Canliarta menilai, target tersebut realistis dengan mempertimbangkan kondisi pasokan bahan baku dan tren serapan pasar domestik yang masih solid.

“Di tengah kondisi musim belakangan ini, kami optimistis realisasi target produksi tahun 2025 bisa mencapai kisaran 75–80 persen dari kapasitas terpasang,” ujar Cheny kepada media, Rabu (17/12).

Berbeda dengan sebagian produsen yang agresif membidik pasar ekspor, Samasindo saat ini memilih fokus melayani kebutuhan dalam negeri. Seluruh produksi CPO perusahaan diserap pasar domestik, terutama oleh industri minyak goreng yang membutuhkan pasokan berkelanjutan.

“Pembeli kami mayoritas adalah produsen minyak goreng di dalam negeri,” kata Cheny.

Strategi ini dinilai sejalan dengan arah industri sawit nasional yang semakin menitikberatkan penguatan pasar domestik dan hilirisasi. Selain memberikan kepastian serapan, pasar dalam negeri juga relatif lebih stabil di tengah volatilitas harga global dan tantangan distribusi lintas negara.

Untuk menjaga daya saing di tengah ketatnya persaingan produsen CPO domestik, Samasindo menekankan konsistensi kualitas produk dan keandalan layanan. 

Perusahaan mengklaim tidak hanya mengandalkan ketepatan waktu pengiriman, tetapi juga membangun komunikasi dua arah dengan konsumen agar respons terhadap kebutuhan pasar lebih cepat.

“Selain menjaga kualitas, kami juga responsif terhadap kebutuhan konsumen dengan menjaga komunikasi yang baik,” tambah Cheny.

Optimisme tersebut turut diperkuat tren industri secara keseluruhan. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menunjukkan konsumsi domestik minyak sawit sepanjang Januari–September 2025 mencapai 18,5 juta ton, meningkat 5,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sektor biodiesel masih menjadi penyerap terbesar dengan volume 9,41 juta ton atau sekitar 51 persen dari total konsumsi domestik. Sementara sektor pangan menyerap 7,37 juta ton (40 persen) dan sektor oleokimia 1,67 juta ton (9 persen). Dominasi biodiesel mempertegas peran strategis sawit sebagai penopang ketahanan energi nasional.

Di sisi lain, kinerja ekspor minyak sawit Indonesia juga menunjukkan perbaikan. Sepanjang Januari–September 2025, volume ekspor naik sekitar 13 persen menjadi 24,89 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dari sisi nilai, ekspor melonjak 39,85 persen menjadi USD 27,31 miliar, terdorong oleh kombinasi volume dan harga yang lebih baik. Bagi Samasindo, kondisi ini menjadi momentum awal untuk mempercepat stabilisasi operasi dan meningkatkan utilisasi pabrik. 

Meski masih berada pada fase awal sebagai pemain baru, perusahaan melihat tahun 2025 sebagai periode penting untuk membangun fondasi efisiensi, memperluas jaringan pembeli, serta memperkuat posisi di tengah kompetisi industri CPO dan PKO nasional.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #tekanan #pasar #global #serapan #domestik #tinggi #jadi #penopang #optimisme #produsen

KOMENTAR