Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meresmikan tiga teknologi canggih berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk memantau aktivitas barang masuk dan keluar di pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (12/12/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]
18:31
12 Desember 2025

Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat

Baca 10 detik
  • Menteri Keuangan meresmikan tiga teknologi AI, termasuk pemindai X-Ray dengan RPM, di Tanjung Priok pada Jumat (12/12/2025).
  • Teknologi pemindai baru ini mempercepat kinerja Bea Cukai sekaligus mendeteksi bahan berbahaya tanpa membuka kontainer.
  • Teknologi SSR-Mobile dan Trade AI bertujuan meningkatkan transparansi, keamanan arus barang, serta mendeteksi potensi praktik ilegal.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meresmikan tiga teknologi canggih berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk memantau aktivitas barang masuk dan keluar di pelabuhan.

Ketiga teknologi itu adalah alat pemindai peti kemas (X-Ray) dengan fitur radiation portal monitor (RPM), Self Service Report Mobile (SSR-Mobile), dan Trade AI.

Menkeu Purbaya menyatakan kalau alat pertama ini berupa mesin scan yang memindai isi truk kontainer. Ini bisa mempercepat kinerja Bea Cukai serta meminimalisir penyelundupan barang impor ilegal.

"Saya ingin adanya perubahan. Dulu urusan Bea Cukai bikin deg-degan sekarang yang deg-degan justru oknum penyelundup, ini kata Bea Cukai," kelakar Purbaya saat konferensi pers di Terminal Operasi 3 IPC TPK, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

"Dulu pelayanan Bea Cukai dinilai lambat, sekarang malah AI-nya yang diminta jangan terlalu cepat," lanjutnya.

Purbaya menjelaskan kalau pemindai baru di Terminal 3 sudah dilengkapi Radiation Portal Monitor. Alat ini diklaim bisa mendeteksi bahan berbahaya dan radioaktif tanpa membuka kontainer.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers di Terminal Operasi 3 IPC TK, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025). [Suara.com/Dicky Prastya] PerbesarMenteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers di Terminal Operasi 3 IPC TK, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]

Ia mengatakan kalau alat itu membuat pemeriksaannya lebih cepat, akurat, dan aman. Pelanggaran seperti penyelundupan barang ilegal juga bisa ditekan lebih awal.

Alat kedua, Purbaya memperkenalkan layanan digital berbasis AI agar arus barang lebih aman, lebih cepat, dan transparan. Hal ini dibuat sekaligus menerapkan transformasi digital di kepabeanan.

Platform bernama SSR Mobile ini adalah alat pelaporan mandiri berbasis aplikasi CEISA 4.0 Mobile. Teknologi ini memiliki fitur seperti geotagging, real-time tracking, serta analisis risiko otomatis.

"Perusahaan bisa lakukan gate-in stuffing, bongkar muat hingga gate-out dengan mudah Birokrasi kepatuhan naik jadi celah pencurangan akan semakin kecil dan semakin tertutup," bebernya.

Sementara alat ketiga adalah Trade AI. Purbaya menjelaskan, ini adalah sistem berbasis AI untuk mendeteksi praktik under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang.

Menurutnya, sistem ini bisa menganalisis nilai pabean klasifikasi barang dan verifikasi dokumen, yang semuanya terintegrasi dengan SSR 4.0.

"Jadi pengawasannya lebih tajam dan keputusan menjadi lebih cepat. Barusan saya coba Trade AI di kantor Bea Cukai sebelah sana. Jadi Trade AI ini baru dikembangkan dalam waktu dua minggu terakhir dan kinerjanya cukup bagus," jelasnya.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #purbaya #resmikan #teknologi #canggih #pelabuhan #biar #kerja #cukai #lagi #lambat

KOMENTAR