Surabaya Perkuat Peran sebagai Hub Logistik Indonesia Timur, DHL Bangun Fasilitas Gateway Baru
- Surabaya kian menegaskan posisinya sebagai pusat simpul logistik terbesar di Indonesia Timur. Saat ini, kota tersebut menjadi hub bagi sekitar 80 persen arus barang yang menghubungkan 18 provinsi di kawasan timur Indonesia.
Peran strategis ini mendorong pemerintah daerah mempercepat penguatan infrastruktur sekaligus membuka ruang investasi swasta guna meningkatkan efisiensi distribusi.
Komitmen tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat meresmikan pusat logistik terbaru DHL Express, Surabaya Gateway and Service Centre, di Surabaya, Kamis, (4/12/2025).
Fasilitas ini diharapkan mempercepat proses sortir, pengiriman, dan penerimaan barang, khususnya untuk kebutuhan e-commerce, manufaktur, serta ekspor-impor.
“Pemerintah Surabaya akan terus melakukan pengembangan infrastruktur logistik dan mendukung partisipasi swasta dalam mengembangkan aktivitas logistik di Surabaya,” ujar Emil dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (7/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa ekosistem logistik Jawa Timur didukung struktur yang lengkap, mulai dari Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Internasional Juanda, kawasan industri, hingga jaringan jalan nasional dan tol. Kolaborasi dengan pelaku usaha menjadi kunci untuk mendorong modernisasi layanan logistik agar biaya dan waktu pengiriman semakin kompetitif.
Acara peresmian turut dihadiri Senior Vice President Network Operations & Aviation – Asia Pacific, Peter Bardens, serta Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Ahmad Mohamad.
Bardens menegaskan bahwa Indonesia berada dalam radar pertumbuhan global DHL.
“Indonesia merupakan salah satu dari 20 pasar dengan pertumbuhan tercepat di jaringan global DHL. Investasi di Surabaya Gateway dan Service Centre memperkuat konektivitas jaringan kami untuk mendukung perdagangan antar benua dan intra-Asia. Saya bangga melihat tim Indonesia mewujudkan visi ini,” ujarnya.
Fasilitas baru ini diproyeksikan mencatat pertumbuhan volume pengiriman sekitar 2 persen per tahun. Infrastruktur tersebut dilengkapi area impor-ekspor bonded, proses loading langsung, Unit Load Device (ULD) build-up, transfer langsung, hingga pemeriksaan kargo udara oleh regulated agent di lokasi. Seluruh fitur dirancang untuk memenuhi kebutuhan logistik yang meningkat seiring pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional.
Ahmad Mohamad menambahkan bahwa investasi ini bukan semata pembangunan fasilitas fisik.
“Fasilitas ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan katalis yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat arus perdagangan, dan memperkuat daya saing regional. Investasi ini mencerminkan keyakinan kami terhadap masa depan Indonesia serta komitmen untuk membantu pelaku usaha menembus pasar global dengan kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi,” katanya.
Berlokasi sekitar 15 menit dari Bandara Internasional Juanda, pusat logistik seluas 10.000 meter persegi ini dibangun dengan investasi lebih dari 9 juta euro. Fasilitas tersebut menggabungkan operasi gateway dan service centre dalam satu area untuk meminimalkan perpindahan antarunit dan mempercepat alur pengiriman.
Surabaya Gateway juga terhubung langsung dengan South Asia Hub di Singapura melalui penerbangan khusus, sehingga waktu transit lebih singkat dan akses ke jalur perdagangan internasional semakin cepat. Kehadiran fasilitas ini diprediksi memberi manfaat luas bagi kawasan industri di Surabaya, Gresik, Pasuruan, hingga Malang—mulai dari sektor tekstil, furnitur, kulit, hingga barang konsumsi.
Investasi DHL di Surabaya merupakan bagian dari penguatan tujuh gateway DHL di Indonesia dan sejalan dengan Visi Indonesia 2045 yang menargetkan peningkatan daya saing logistik nasional. Dengan konektivitas yang lebih kuat, pelaku usaha besar maupun UMKM di Jawa Timur dapat lebih mudah menjangkau pasar internasional.
Tag: #surabaya #perkuat #peran #sebagai #logistik #indonesia #timur #bangun #fasilitas #gateway #baru