Gelombang PHK Teknologi 2025: Amazon, Microsoft, hingga Intel
- Perlambatan pendanaan, restrukturisasi bisnis, dan investasi besar-besaran di teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) membuat tahun 2025 kembali diwarnai gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor teknologi global.
Sejumlah pemantau pasar tenaga kerja menunjukkan, tren PHK karyawan yang dimulai sejak akhir 2022 belum sepenuhnya mereda.
Dikutip dari NerdWallet yang merangkum data dari situs pemantau PHK layoffs.fyi, Minggu (23/11/2025), lebih dari 112.000 pekerja di sektor teknologi terdampak PHK sepanjang 2025.
Ilustrasi PHK. Gelombang PHK melanda berbagai perusahaan besar dunia. Banyak di antaranya menyebut kecerdasan buatan (AI) sebagai penyebab, namun pakar menilai alasan itu hanyalah strategi pencitraan yang menutupi persoalan bisnis internal.
Laporan itu menyebut, sedikitnya 218 perusahaan melakukan PHK karyawan.
Sementara itu, Crunchbase yang menyusun pelacak PHK perusahaan teknologi berbasis di Amerika Serikat (AS) menyebut, sekitar 118.099 pekerja di perusahaan teknologi AS telah kehilangan pekerjaan hingga pertengahan November 2025.
Adapun TrueUp.io mencatat 653 peristiwa PHK di perusahaan teknologi global sepanjang 2025, dengan hampir 200.000 orang terdampak.
Di balik angka tersebut, sejumlah nama besar teknologi dunia, mulai dari Amazon, Microsoft, Alphabet (Google), Meta, hingga Intel dan Spotify, masuk dalam daftar perusahaan yang melakukan PHK tahun ini.
Amazon: 14.000 karyawan korporat terdampak
Amazon menjadi salah satu contoh paling menonjol dari PHK massal di sektor teknologi tahun ini.
Associated Press melaporkan, pada akhir Oktober 2025 Amazon mengumumkan rencana memangkas sekitar 14.000 pekerja korporat, atau sekitar 4 persen dari tenaga kerja korporatnya.
Dalam surat kepada karyawan yang dikutip AP, Amazon menyatakan bahwa perusahaan “akan memangkas sekitar 14.000 pekerjaan korporat” sebagai bagian dari penyesuaian organisasi seiring percepatan investasi di AI.
Ilustrasi gudang Amazon.
Para pekerja yang terdampak diberi waktu 90 hari untuk mencari posisi lain di internal sebelum memasuki skema pesangon PHK dan dukungan transisi karier.
NerdWallet mencatat, PHK Amazon tidak hanya terjadi di satu gelombang besar.
Sepanjang 2025, perusahaan ini juga melakukan pengurangan karyawan lebih kecil di beberapa unit, termasuk sekitar 100 pegawai di divisi perangkat dan layanan (devices and services) pada Mei 2025.
Crunchbase menempatkan Amazon di daftar perusahaan dengan PHK pegawai terbesar di sektor teknologi AS pada 2025, dengan sekitar 14.625 posisi yang terdampak.
Dalam penjelasan di blog perusahaan, Amazon menyatakan sedang melakukan “perubahan organisasi di seluruh Amazon yang akan berdampak pada sebagian rekan kerja”.
Amazon juga menekankan bahwa langkah ini diambil untuk menata ulang prioritas dan sumber daya seiring percepatan investasi di lebih dari 1.000 proyek AI yang tengah digarap perusahaan.
Microsoft: PHK di tengah lonjakan investasi AI
Microsoft juga tercatat beberapa kali melakukan PHK sepanjang 2025.
Reuters merangkum, pada Juli 2025, Microsoft mengumumkan rencana memangkas hampir 4 persen tenaga kerja globalnya, setara sekitar 9.100 pekerjaan, sebagai bagian dari langkah pemangkasan biaya di tengah lonjakan investasi infrastruktur AI.
Sementara itu, New York Post menyebut, pada Mei 2025 Microsoft terlebih dulu melakukan PHK terhadap sekitar 7.000 karyawan, atau sekitar 3 persen dari total pekerja, dengan fokus pada perampingan manajemen dan pengalihan sumber daya ke proyek-proyek AI.
Ilustrasi kantor pusat Microsoft. Polisi Redmond, Washington DC, AS pada Rabu (26/8/2025) menangkap 18 orang dalam unjuk rasa pro-Palestina di kantor pusat Microsoft. Massa menuntut Microsoft putus kerja sama dengan Israel.
NerdWallet mencatat adanya beberapa gelombang PHK Microsoft di berbagai negara bagian AS sepanjang tahun, mulai dari ratusan posisi di kantor pusat Redmond hingga ratusan posisi lain di tim engineering dan penjualan.
Crunchbase menempatkan Microsoft sebagai salah satu perusahaan dengan pengurangan pekerja terbesar tahun ini, yakni sekitar 15.387 posisi.
Dalam laporan tersebut dijelaskan, PHK dilakukan beriringan dengan rencana belanja modal (capital expenditure) Microsoft yang mencapai hingga 80 miliar dollar AS pada tahun fiskal 2025, terutama untuk memperluas kapasitas komputasi awan dan infrastruktur AI.
Alphabet (Google): PHK di Android, Pixel, dan Cloud
Alphabet, induk perusahaan Google, juga tercatat melakukan beberapa putaran PHK sepanjang 2025.
Reuters melaporkan bahwa, pada April 2025, Google memangkas ratusan karyawan di unit “Platforms and Devices”, yang membawahi Android, ponsel Pixel, dan peramban Chrome.
Laporan itu menyebut, pemangkasan tersebut mengikuti program penawaran pengunduran diri dini (buyout) yang telah diumumkan lebih dulu pada Januari 2025 di unit yang sama.
Gelombang PHK lain terjadi pada Oktober 2025. Dikabarkan, Google kembali memangkas lebih dari 100 pegawai di posisi desain yang terkait dengan bisnis cloud, termasuk di tim “quantitative user experience research” dan “platform and service experience”.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Google untuk “mengetatkan biaya dan mengalihkan belanja ke arah AI".
Google termasuk dalam deretan perusahaan besar yang memangkas ratusan posisi di tim cloud, Android, dan Chrome sepanjang 2025, di tengah pergeseran prioritas ke AI generatif dan infrastruktur komputasi awan.
Meta Platforms: 600 posisi pekerjaan terkait AI dipangkas
Ilustrasi Meta AI
Meta Platforms, induk usaha Facebook, Instagram, dan WhatsApp, juga kembali melakukan PHK pada 2025, meski sebelumnya sudah memangkas lebih dari 21.000 pekerja sejak 2022.
Associated Press melaporkan, pada Oktober 2025 Meta memangkas sekitar 600 posisi di unit kecerdasan buatan (AI), termasuk di Fundamental AI Research (FAIR), tim AI produk, dan AI infrastruktur.
Washington Post menulis, kebijakan ini merupakan bagian dari reorganisasi besar yang bertujuan memperkuat laboratorium “superintelligence” baru Meta (TBD Lab), yang menjadi pusat pengembangan model bahasa besar seperti Llama.
Dalam memo internal yang dikutip berbagai media, Chief AI Officer Meta, Alexandr Wang, menjelaskan, pengurangan ini dilakukan untuk “merampingkan pengambilan keputusan dan meningkatkan dampak peran masing-masing individu”.
Namun, Meta tetap membuka peluang bagi karyawan terdampak untuk mengisi posisi lain di unit berbeda.
Menurut laporan TechCrunch, restrukturisasi ini dilakukan setelah Meta mengakuisisi perusahaan data-labeling Scale AI senilai 14,3 miliar dollar AS dan menarik lebih dari 50 peneliti AI dari berbagai pesaing pada pertengahan tahun.
Intel: rencana PHK hingga 25.000 pekerja
Di sektor semikonduktor, Intel menjadi salah satu perusahaan dengan jumlah PHK terbesar tahun ini.
Fortune melaporkan, pada Juli 2025 CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, mengirim memo ke karyawan yang menjelaskan rencana pengurangan sekitar 24.000 hingga 25.000 pekerja secara global, setara sekitar 15 persen dari tenaga kerja perusahaan.
Dalam laporan tersebut disebutkan, langkah ini merupakan bagian dari rencana besar untuk mengurangi biaya dan “menyelamatkan masa depan perusahaan” di tengah tekanan kompetitif dari Nvidia dan AMD.
Dikutip dari Euronews, Intel akan “mengurangi ribuan pekerja dan memangkas pengeluaran” sebagai bagian dari program turnaround, termasuk pembatalan beberapa proyek di Eropa.
Crunchbase menempatkan Intel sebagai perusahaan dengan PHK terbesar di sektor teknologi AS tahun 2025, dengan sekitar 27.100 posisi yang terdampak sepanjang tahun.
Ilustrasi platform streaming musik Spotify.
Spotify: 5 persen karyawan divisi podcast terdampak PHK
Sementara itu, di sektor layanan streaming, Spotify kembali melakukan penyesuaian tim di divisi podcast.
Front Office Sports melaporkan, pada awal Juni 2025 Spotify memangkas sekitar 5 persen karyawan di divisi podcast, atau sekitar 15 orang, yang tersebar di The Ringer dan Spotify Studios.
Sejumlah media menyebut, langkah ini berkaitan dengan pergeseran strategi perusahaan untuk “mendukung produksi video podcast” dan pengalihan sebagian sumber daya ke konten video.
Dalam pernyataannya kepada media, juru bicara perusahaan mengatakan bahwa Spotify “tidak mengomentari perubahan kepegawaian”, tanpa memberikan rincian tambahan mengenai bentuk pesangon maupun program dukungan bagi karyawan terdampak.
Deretan perusahaan teknologi lain yang juga melakukan PHK
Di luar nama-nama raksasa di atas, berbagai perusahaan teknologi lain, mulai dari raksasa perangkat lunak hingga startup dan perusahaan AI, juga tercatat melakukan PHK pada 2025.
NerdWallet, yang merangkum data dari layoffs.fyi, memuat daftar panjang perusahaan teknologi yang mengumumkan pengurangan pegawai sepanjang tahun. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. xAI
Perusahaan AI milik Elon Musk dilaporkan melakukan PHK terhadap sekitar 500 pekerja pada September 2025, sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi.
2. Rivian
Startup kendaraan listrik ini memangkas sekitar 200 pegawai pada awal September 2025 untuk menekan biaya dan memperpanjang putaran pendanaan.
Aplikasi kencan online Bumble.
3. Bumble
Aplikasi kencan Bumble mengumumkan PHK sekitar 240 pekerja, atau sekitar 30 persen tenaga kerja, pada Juni 2025.
4. Salesforce
Raksasa perangkat lunak ini melakukan beberapa putaran PHK, termasuk sekitar 4.000 pekerja pada akhir Agustus dan ratusan pekerja tambahan di awal September 2025, sebagai bagian dari restrukturisasi global.
Berbagai startup teknologi lain, seperti nCino (fintech), CrowdStrike (keamanan siber), dan sejumlah perusahaan AI, juga tercatat melakukan PHK ratusan pegawai di masing-masing perusahaan sepanjang Mei hingga September 2025.
Di sisi lain, TrueUp.io menunjukkan bahwa PHK tidak terbatas pada perusahaan publik besar.
Ratusan startup teknologi skala kecil dan menengah di berbagai negara juga melakukan pengurangan karyawan, mulai dari puluhan hingga ratusan orang per perusahaan, sehingga total pekerja teknologi yang terdampak mendekati 200.000 orang secara global.
Gambaran skala gelombang PHK teknologi 2025
Berbagai pelacak PHK memberikan gambaran tentang skala gelombang pengurangan karyawan di sektor teknologi sepanjang 2025.
NerdWallet, mengutip layoffs.fyi, menyebut lebih dari 112.000 pekerja di lebih dari 218 perusahaan teknologi terkena PHK hingga akhir Oktober 2025.
Sementara itu, Crunchbase mencatat setidaknya 118.099 pekerja di perusahaan teknologi berbasis di AS telah di-PHK dalam pemangkasan massal hingga 19 November 2025.
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Intel, Microsoft, Verizon, dan Amazon sebagai empat perusahaan dengan pengurangan tenaga kerja terbesar.
TrueUp.io menghitung 653 peristiwa PHK di perusahaan teknologi global sepanjang 2025, dengan total sekitar 199.849 pekerja terdampak.
Fast Company mewartakan, PHK di sektor teknologi pada 2025 berlangsung di tengah investasi besar-besaran di AI dan restrukturisasi model bisnis.
Perusahaan seperti Meta, Microsoft, Amazon, dan Alphabet secara bersamaan mengurangi pekerja di satu sisi sambil menambah belanja infrastruktur dan perekrutan di bidang AI.
Daftar perusahaan di atas menggambarkan bahwa gelombang PHK tahun 2025 tidak hanya menyentuh startup yang kesulitan pendanaan, tetapi juga raksasa teknologi yang tengah melakukan penyesuaian strategi bisnis dan portofolio investasinya.
Tag: #gelombang #teknologi #2025 #amazon #microsoft #hingga #intel