Laporan Kinerja SIDO: Laba Bersih Naik, Harga Tolak Angin Ikutan Naik
Tolak Angin
07:22
11 November 2025

Laporan Kinerja SIDO: Laba Bersih Naik, Harga Tolak Angin Ikutan Naik

Baca 10 detik
  • SIDO mencatat Laba Bersih Rp218 Miliar (+29% YoY).

  • Terdapat risiko downside pada Kuartal IV-2025.

  • Kenaikan laba bersih didukung oleh pertumbuhan penjualan.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) melaporkan kinerja keuangan yang solid pada Kuartal III-2025.

Perusahaan mencatat kenaikan laba bersih (Net Profit - NP) sebesar 29% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp218 miliar. Kinerja kuat di kuartal ketiga ini membawa total laba bersih perseroan hingga Sembilan Bulan (9M25) mencapai Rp819 miliar, tumbuh 5% YoY.

Angka laba 9M25 ini dinilai sejalan dengan ekspektasi Konsensus analis (69%) dan melampaui estimasi BNIS (72%), dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (67%).

Kenaikan laba bersih didukung oleh pertumbuhan penjualan yang kuat sebesar 23% YoY pada Kuartal III-2025. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh segmen:

Herbal: Tumbuh sebesar 22%
Makanan & Minuman (F&B): Melambung sebesar 27%
Farmasi: Mengalami kenaikan yang lebih moderat, yaitu 5%.

SIDO juga berhasil mencatatkan peningkatan margin laba kotor (Gross Profit Margin - GPM) sebesar 3,6 percentage points (ppt) YoY menjadi 56,2% di 3Q25, yang disokong oleh kenaikan volume penjualan.

Meskipun demikian, GPM mengalami penurunan secara kuartalan (Quarter-on-Quarter - QoQ) sebesar 4,3 ppt akibat faktor musiman.

Biaya operasional (Opex) perusahaan turut naik 41% YoY di 3Q25 karena peningkatan biaya iklan dan promosi (A&P) serta biaya gaji.

Walau Opex naik, margin laba operasional (EBIT Margin) masih sedikit membaik menjadi 30% di 3Q25 (dari 29,7% di 3Q24), meskipun menurun tajam dari 43,3% di 2Q25.

Pertumbuhan penjualan di Kuartal III-2025 tidak hanya didukung oleh peningkatan permintaan, tetapi juga oleh ekspansi distribusi yang agresif.

Dalam satu kuartal saja (3Q25), SIDO menambah 3.000 General Trade (GT) dan 721 Modern Trade (MT) outlet baru. Konsekuensinya, penjualan segmen GT naik di kisaran low-20% YoY dan segmen MT naik di kisaran low-teens.

Selain itu, perusahaan memperkuat saluran digitalnya, di mana penjualan dari e-commerce dan afiliasi TikTok melonjak lebih dari 4 kali lipat YoY di 3Q25, meskipun pangsa pasarnya masih tergolong kecil.

Penjualan di bulan Oktober juga dilaporkan solid, didukung oleh adanya stimulus pemerintah.

Dalam kajian BNI Sekuritas, SIDO kemungkinan akan memprioritaskan pertumbuhan volume berkelanjutan dan loyalitas merek, yang berpotensi menimbulkan risiko downside terhadap perkiraan pertumbuhan Kuartal IV-2025.

Analis memperkirakan penjualan 4Q25F akan tumbuh 10% YoY, membawa pertumbuhan penjualan sepanjang tahun 2025 (FY25F) mencapai 6% YoY, sejalan dengan target perseroan (>5%).

Mengingat adanya ketidakpastian jangka pendek (3M) tersebut, analis mempertahankan rekomendasi HOLD (Tahan) untuk tiga bulan ke depan.

Namun, untuk prospek jangka panjang (12 bulan), rekomendasi diubah menjadi BUY (Beli), dengan menaikkan target harga (Target Price - TP) menjadi Rp650. TP baru ini didasarkan pada perhitungan 13,7x proyeksi P/E 2026F.

Peningkatan peringkat jangka panjang ini didukung oleh valuasi saham yang dinilai wajar (12x P/E 2026F) dan ekspektasi pemulihan di tahun 2026 yang didorong oleh daya beli masyarakat yang lebih kuat.

Investor institusi lokal dan asing tercatat meningkatkan kepemilikan saham mereka di bulan Oktober, dan SIDO sendiri telah menyelesaikan program share buyback (pembelian kembali saham) pada September 2025, dengan mengakuisisi 479 juta saham (1,6% dari total saham).

Editor: M Nurhadi

Tag:  #laporan #kinerja #sido #laba #bersih #naik #harga #tolak #angin #ikutan #naik

KOMENTAR