OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam Indonesia Islamic Finance Summit 2025, Senin (3/11/2025).(KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI)
11:40
3 November 2025

OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, industri keuangan syariah masih menghadapi tantangan mendasar.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, tantangan industri keuangan syariah tersebut bersifat struktural, persepsi, dan operasional.

"Terkait dengan struktur industrinya, banyak lembaga keuangan syariah masih pada skala permodalan yang rendah," kata dia dalam Indonesia Islamic Finance Summit 2025, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, kondisi tersebut yang membuat daya saing lembaga keuangan syariah kurang memadai.

Lebih lanjut, pada sektor perbankan syariah kebijakan spin off atau pemisahan unit usaha syariah (UUS) diharapkan dapat memperkuat struktur industri.

Ia juga berharap dalam satu hingga dua tahun ke depan akan muncul 3-4 bank syariah besar lainnya yang skalanya bisa sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Dian memerinci, perbankan syariah perlu memperhatikan beberapa hal untuk dapat meningkatan daya saing dibandingkan bank kovensional. Salah satunya adalah terkait ketersediaan produk yang setara dengan bank konvensional.

Langkah itu perlu diikuti dengan kemudahan akses yang dapat dinikmati masyarakat.

"Dan dukungan-dukungan terhadap penggunaan produk syariah, atau aspek inklusi," imbuh dia.

Hal tersebut juga mencakup peran industri keuangan syariah menjadi katalisator bagi ekosistem halal, termasuk sektor produksi dan UMKM.

Selain itu, tantangan lainnya juga terkait dengan penguatan sumber daya manusia (SDM). Industri ini membutuhkan kompetensi ganda yakni dalam dalam bidang keuangan dan syariah.

"Sinergi antara akademisi dan lembaga pendidikan Islam sangat penting untuk menghadapi era disrupsi dan globalisasi," terang dia.

Dari sisi produk, Dian berharap lembaga jasa keuangan dapat mengoptimalkan produk basic untuk dapat dioptimalkan dan menjadi produk yang unik dan bernilai tawar tinggi.

"Agar mampu menjadi game changer dan menarik minat masyarakat secara lebih luas lagi," tutup dia.

Sebagai informasi, aset perbankan syariah hingga Agustus 2025 mencapai Rp 975,94 triliun, dengan pengsa pasar (market share) mencapai Rp 7,44 persen.

Sementara itu, total pasar keuangan syariah termasuk sukuk senilai Rp 17.832,3 triliun dengan total market share senilai senilai 19,90 persen triliun.

Industri keuangan non bank (IKNB) mencapai Rp 178,62 triliun dengan pangsa pasar syariah senilai 4,58 persen.

Tag:  #ungkap #tantangan #pengembangan #industri #keuangan #syariah #mulai #permodalan #hingga #diversifikasi #produk

KOMENTAR