Amazon Pangkas 14.000 Pekerja Demi Fokus ke Investasi AI
Ilustrasi logo Amazon. Amazon kembali melakukan restrukturisasi besar untuk memperkuat fokus pada bisnis AI dan cloud.(SHUTTERSTOCK/SUNDRY PHOTOGRAPHY)
07:12
29 Oktober 2025

Amazon Pangkas 14.000 Pekerja Demi Fokus ke Investasi AI

– Raksasa teknologi Amazon mengumumkan akan memangkas sekitar 14.000 karyawan korporat sebagai bagian dari upaya efisiensi biaya dan pergeseran fokus ke investasi teknologi kecerdasan buatan (AI).

Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menjadi organisasi yang lebih ramping dan efisien. Amazon menyebut langkah ini penting agar mampu beradaptasi cepat dengan perkembangan teknologi baru.

“Generasi AI saat ini adalah teknologi paling transformatif sejak kemunculan internet. Kami yakin harus beroperasi lebih ramping dengan lebih sedikit lapisan agar bisa bergerak lebih cepat bagi pelanggan dan bisnis,” ujar Beth Galetti, Senior Vice President of People Experience and Technology di Amazon, dalam blog perusahaan, dikutip dari CNBC.

Menurut laporan CNBC, pemangkasan ini bisa menjadi yang terbesar dalam sejarah Amazon, dengan potensi total mencapai 30.000 pekerja. Reuters melaporkan pemutusan dilakukan di berbagai divisi, termasuk cloud, ritel, permainan video, sumber daya manusia, keberlanjutan, komunikasi, iklan, dan perangkat.

Amazon merupakan perusahaan swasta terbesar kedua di Amerika Serikat dengan lebih dari 1,54 juta karyawan di seluruh dunia per akhir kuartal II 2025. Sekitar 350.000 di antaranya merupakan staf korporat dan teknologi. Dengan demikian, 14.000 PHK ini setara dengan sekitar 4 persen dari segmen tenaga kerja tersebut.

Perusahaan menegaskan bahwa langkah efisiensi akan berlanjut pada tahun depan, meski perekrutan tetap dilakukan untuk bidang-bidang strategis tertentu.

CEO Amazon Andy Jassy telah menegaskan bahwa penggunaan generative AI akan mengubah struktur tenaga kerja perusahaan. “Kami akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk beberapa jenis pekerjaan saat ini, tetapi lebih banyak untuk jenis pekerjaan baru,” ujar Jassy pada Juni lalu.

Pemangkasan besar-besaran di Amazon sejalan dengan tren serupa di perusahaan teknologi besar lain. Meta baru-baru ini memangkas sekitar 600 karyawan di unit AI, sementara Microsoft telah memberhentikan lebih dari 15.000 pekerja sepanjang tahun ini. Google juga melakukan langkah efisiensi dengan mengurangi sekitar 35 persen manajer tim kecil.

Sejak mengambil alih posisi dari Jeff Bezos pada 2021, Jassy terus menjalankan kebijakan pemotongan biaya di seluruh lini bisnis. Dalam periode 2022–2023, Amazon sudah memberhentikan sekitar 27.000 pekerja.

PHK terbaru ini menandai kelanjutan upaya Amazon menyeimbangkan kembali struktur tenaga kerjanya setelah lonjakan perekrutan besar pada masa pandemi Covid-19, ketika permintaan e-commerce dan layanan cloud melonjak.

Kini, Amazon berkomitmen menginvestasikan sekitar 118 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.947 triliun untuk pengembangan AI dan infrastruktur cloud tahun ini. Langkah itu dilakukan di tengah tekanan agar bisnis cloud dan AI-nya tidak tertinggal dari pesaing.

Selain efisiensi tenaga kerja, Jassy juga berupaya mengubah budaya korporat agar Amazon beroperasi layaknya “startup terbesar di dunia.” Ia bahkan mewajibkan karyawan korporat kembali bekerja di kantor lima hari seminggu, sambil menargetkan penyederhanaan struktur organisasi pada kuartal I 2025.

Di sisi lain, untuk memenuhi lonjakan permintaan selama musim belanja akhir tahun, Amazon tetap berencana merekrut 250.000 pekerja di sektor logistik dan pemenuhan pesanan.

Amazon dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal III pada Kamis (30/10/2025) setelah penutupan pasar.

 

Tag:  #amazon #pangkas #14000 #pekerja #demi #fokus #investasi

KOMENTAR