Jawaban Rosan Roeslani atas Saran Purbaya soal Danantara Bayar Utang Whoosh Rp 2 Triliun per Tahun
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
09:27
17 Oktober 2025

Jawaban Rosan Roeslani atas Saran Purbaya soal Danantara Bayar Utang Whoosh Rp 2 Triliun per Tahun

— CEO Danantara, Rosan Roeslani, memastikan rencana pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh menggunakan dividen BUMN masih dalam tahap evaluasi. Menurutnya, proses tersebut tengah dikaji secara menyeluruh sebelum diambil keputusan final. 

"Kalau masalah Whoosh, saya juga sampaikan ke semua menteri, kemarin juga ke Pak Purbaya, bahwa kita sedang mengevaluasi penyelesaian Whoosh ini secara keseluruhan dan komprehensif," ujar Rosan saat ditemui di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10). 

Rosan menjelaskan, tim Danantara telah menyiapkan beberapa opsi penyelesaian yang akan dibawa kepada kementerian terkait setelah kajian rampung. Dia memastikan semua opsi tersebut sedang dalam tahap diskusi dengan sejumlah kementerian terkait. 

"Tentunya kita dalam evaluasi memberikan opsi satu, dua, tiga. Begitu nanti evaluasinya sudah selesai secara baik dan matang, baru kita akan membawa opsi-opsi ini kepada kementerian terkait," jelasnya. 

Lebih lanjut, ia menegaskan, proses ini tidak hanya melibatkan satu lembaga, melainkan sejumlah kementerian, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator, Kementerian Keuangan, serta instansi lainnya. 

"Evaluasi ini tentunya akan kita finalisasi segera, dan baru kita bawa untuk diambil keputusan bersama terbaik. Itu yang akan kita lakukan," tegas Rosan. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyarankan agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Dalam rapat perdana Dewan Pengawas (Dewas) Danantara, Purbaya menyampaikan agar Danantara bisa membayar dengan memanfaatkan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 2 triliun per tahun. 

"Sudah saya sampaikan, karena Danantara menerima dividen dari BUMN sekitar Rp 90 triliun. Itu cukup untuk menutup Rp 2 triliun bayaran tahunan untuk kereta api cepat," ujar Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Danantara, Jakarta Selatan, Rabu (15/10).  

Ia menegaskan, posisi pemerintah sudah jelas bahwa pembayaran utang Whoosh sebaiknya dilakukan tanpa mengandalkan APBN. Namun, ia menyayangkan bahwa paling besar masih ditaruh ke obligasi yang notabene bagian dari Surat Utang Negara (SUN). 

Padahal, ia meyakini dividen yang diterima Danantara akan lebih banyak setiap tahunnya. "Dan saya yakin uangnya setiap tahun lebih banyak. Dan sebagian akan ditaruh di obligasi, punya saya lagi, pemerintahan lagi," tambahnya. 

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #jawaban #rosan #roeslani #atas #saran #purbaya #soal #danantara #bayar #utang #whoosh #triliun #tahun

KOMENTAR