



Jika The Fed Turunkan Suku Bunga, Harga Bitcoin (BTC) Berpotensi Tembus Rekor
– Harga Bitcoin (BTC) yang kini berada di kisaran 108.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,782 miliar berpotensi naik lebih tinggi jika bank sentral Amerika Serikat, The Fed, benar-benar menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Skenario ini mendorong euforia pasar, tetapi juga meningkatkan potensi volatilitas di pasar aset berisiko.
Kondisi ini terjadi setelah indeks saham Amerika Serikat, yakni S&P 500 dan Nasdaq, mencetak rekor tertinggi baru pada penutupan Jumat lalu.
Optimisme pasar kembali menguat, dipicu oleh negosiasi perdagangan AS dengan mitra global seperti Kanada dan China, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
S&P 500 tercatat naik sekitar 10,6 persen sepanjang kuartal II 2025, sementara Nasdaq melonjak sekitar 17,8 persen, didorong sentimen positif dari sektor teknologi.
Fahmi Almuttaqin, analis dari Reku, menyebut keputusan Kanada mencabut pajak digital untuk perusahaan teknologi turut menjadi katalis positif.
"Selain itu, ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September atau bahkan Juli jika tekanan inflasi mereda, mendorong investor mengalokasikan aset ke saham-saham dengan potensi pertumbuhan tinggi seperti sektor teknologi," ujarnya, dikutip Rabu (2/7/2025).
Namun, ia mengingatkan bahwa valuasi saat ini relatif tinggi dan ketidakpastian kebijakan Donald Trump jika terpilih kembali bisa menambah risiko.
"Perkembangan makroekonomi seperti data ketenagakerjaan dan inflasi, serta pernyataan pejabat The Fed, tetap menjadi kunci arah pasar ke depan," katanya.
Sentimen Risiko Untungkan Kripto
Momentum optimisme tersebut juga merembet ke pasar aset digital. Pemangkasan suku bunga dinilai akan meningkatkan likuiditas dan mendorong masuknya dana ke kripto.
"Bitcoin yang kini diperdagangkan di kisaran 108.000 dollar AS sudah mencerminkan antusiasme investor terhadap reli saham. Namun, investor kripto tetap harus waspada terhadap kemungkinan koreksi akibat ketidakpastian tarif AS atau data ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi," ujar Fahmi.
Di sisi lain, dinamika politik turut menjadi perhatian pelaku pasar. Presiden Donald Trump menyatakan tengah menyiapkan daftar kandidat pengganti Ketua The Fed Jerome Powell.
Beberapa nama yang muncul seperti Kevin Warsh, Christopher Waller, Scott Bessent, Kevin Hassett, dan David Malpass dikenal berpandangan dovish atau cenderung mendukung pelonggaran moneter.
“Trump bahkan dikabarkan menulis catatan pribadi kepada Powell agar menurunkan suku bunga drastis ke sekitar satu persen. Ia menilai suku bunga tinggi telah merugikan ekonomi AS secara signifikan,” kata Fahmi.
Meski posisi Powell tidak bisa dicopot secara sepihak, Trump disebut bisa memanfaatkan kekosongan kursi Dewan Gubernur The Fed, seperti yang akan ditinggalkan Adriana Kugler pada Januari 2026, untuk menunjuk figur yang sejalan dengan pandangannya.
“Strategi ini dikenal sebagai shadow chair, yaitu mengumumkan pengganti sebelum masa jabatan resmi berakhir. Langkah ini bisa memicu ketidakpastian arah kebijakan moneter dan meningkatkan volatilitas di pasar keuangan global,” tambah Fahmi.
Investor Perlu Cermat
Menurut Fahmi, jika tokoh yang pro-pelonggaran seperti Scott Bessent atau Kevin Warsh benar-benar ditunjuk, hal ini bisa menjadi angin segar bagi aset berisiko, termasuk saham dan kripto. Namun, konsekuensinya bisa kompleks.
“Konsensus awal menunjukkan bahwa berita ini telah melemahkan dollar AS. Bila suku bunga dipangkas secepat Juli, ini akan jadi kejutan besar yang bisa mendorong Bitcoin dan indeks saham ke level tertinggi baru. Namun, fluktuasi juga akan meningkat,” ujarnya.
Ia menyarankan agar investor mengatur strategi jangka panjang, salah satunya dengan metode Dollar-Cost Averaging (DCA) atau menabung rutin. “Strategi ini memungkinkan investor mengakumulasi aset setiap bulan dan mengurangi risiko fluktuasi jangka pendek,” tuturnya.
Meski pasar tengah bergairah, investor tetap disarankan untuk mencermati perkembangan kebijakan moneter dan menjaga diversifikasi portofolio agar tetap seimbang menghadapi perubahan pasar.
Tag: #jika #turunkan #suku #bunga #harga #bitcoin #berpotensi #tembus #rekor