



Tekan Harga Tiket Pesawat, Garuda hingga Lion Air Minta Rute Penerbangan yang Lebih Pendek
- PT Garuda Indonesia (Tbk), Sriwijaya Air, hingga Lion Air Group meminta adanya perubahan rute penerbangan domestik agar lebih pendek.
Hal itu sebagai salah satu langkah untuk mengefisienkan rute penerbangan sehingga bisa menekan harga tiket pesawat lebih murah.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, mencontohkan salah satu rute yang akan diubah adalah Denpasar-Jakarta.
Menurut dia, saat ini jarak penerbangan Jakarta-Denpasar adalah 605 nautical mile dengan kebutuhan bahan bakar 4.353 kilogram (kg) dan waktu terbang 2 jam 3 menit.
Namun untuk sebaliknya, yakni dari Denpasar ke Jakarta, rute penerbangan ini diarahkan terbang sedikit ke arah utara. Sehingga jarak penerbangan Denpasar-Jakarta ini lebih jauh dari penerbangan sebaliknya, yaitu menjadi 670 nautical mile, dengan penggunaan bahan bakar 4.609 kg dan waktu 2 jam 3 menit.
Padahal sebut dia, jika rute penerbangan dilakukan berdasarkan garis lurus tanpa terbang sedikit ke arah utara, maka jaraknya berkurang menjadi 652 km dengan mengabiskan bahan bakar 4.511 kg dan waktu yang lebih singkat, yaitu 2 jam 1 menit.
“Apabila kita bandingkan, baik dari Cengkareng-Denpasar maupun Denpasar-Cengkareng, di sini ada perbedaan jarak sejauh 22 nautical mile dengan bahan bakar yang lebih hemat 119 kilogram,” ujarnya saat RDPU Panitia Khusus DPR RI dengan maskapai penerbangan di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Hal ini juga diamini oleh Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro. Dia mencontohkan untuk rute penerbangan Jakarta-Makassar juga bisa ditarik garis lurus.
Namun, rute penerbangan saat ini mengharuskan pesawat dari Jakarta menuju Makassar terbang ke Semarang terlebih dahulu untuk kemudian mengudara lebih tinggi.
Artinya, biaya untuk bahan bakar saja sudah tinggi dan membutuhkan banyak waktu.
“Kalau kita bicara efisiensi, sangat banyak bahan bakar kami yang paling besar memberi kontribusi terhadap biaya operasi pesawat, 35-40 persen, ini membuat kami menjadi tidak efisien, dan dampaknya adalah harga tiket yang menjadi mahal,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, juga sepakat dengan Wamildan dan Daniel tentang penataan ruang udara dan pembentukan Panja Khusus (Pansus) Penataan Ruang Udara.
“Secara umum, kami sependapat dengan apa yang disampaikan oleh rekan-rekan kami dari Lion Air dan Garuda. Karena dasarnya kami juga sama bahwa kami melayani rute-rute yang mirip dan permasalahan yang dihadapi juga sama,” tuturnya.
Jefferson juga menyatakan, pihaknya mendukung adanya kebijakan penggunaan ruang udara secara fleksibel (Flexible Use of Airspace/FUA).
Dengan adanya kebijakan itu, diyakini bisa memangkas secara khusus biaya operasional penerbangan.
“Dengan adanya kebijakan ini, kalau memang tidak ada kegiatan militer, itu bisa digunakan oleh sipil, dan itu bisa memangkas biaya operasional. Kita tahu, komponen tertinggi di penerbangan adalah bahan bakar, jadi kalau jaraknya bisa lebih pendek, pasti bahan bakarnya bisa lebih efisien,” jelas dia.
Tag: #tekan #harga #tiket #pesawat #garuda #hingga #lion #minta #rute #penerbangan #yang #lebih #pendek