Nasib Saham Gudang Garam, Setahun Lalu Rp 18.550, Kini Rp 9.100
PT Gudang Garam Tbk(KOMPAS.com/M Agus Fauzul Hakim)
12:28
21 Juni 2025

Nasib Saham Gudang Garam, Setahun Lalu Rp 18.550, Kini Rp 9.100

Industri rokok tengah menghadapi masa-masa sulit PT Gudang Garam Tbk. Persaingan sengit antar-perusahaan rokok, ditambah beban cukai yang terus mengalami kenaikan, membuat perusahaan ini tertekan.

Bahkan baru-baru ini, Gudang Garam mengumumkan sudah tidak lagi membeli komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Temanggung selama puluhan tahun menjadi sentra tembakau terbesar di Indonesia dan banyak menyuplai perusahaan-perusahaan rokok besar.

Faktor anjloknya penjualan rokok menjadi alasan utama perusahaan dengan kode emiten GGRM ini membatasi pengadaan tembakau dari sejumlah daerah, termasuk Temanggung.

Saham Gudang Garam

Kinerja keuangan Gudang Garam yang terus-menerus mengalami penurunan juga tampak dari kinerja harga sahamnya. Dari tahun ke tahun, harga saham GGRM terus merosot.

Mengutip data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), persis setahun yang lalu, harga saham Gudang Garam pada 27 Juni 2024 tercatat sebesar Rp 18.550 per lembar.

Kini, tepat setahun setelahnya, harga saham pada perdagangan terakhir, yakni pada 20 Juni 2025, berada di level Rp 9.100 per lembar. Artinya, penurunan harga sahamnya mencapai dua kali lipat lebih.

Harga saham Gudang Garam ini memang terus mengalami penurunan tajam, misalnya pada pengujung tahun 2024, saham GGRM dijual di level Rp 13.275 per lembar pada perdagangan 30 Desember 2024.

Bahkan pada 8 April 2025, harga saham Gudang Garam pernah menyentuh harga terendah sepanjang 2025, yakni seharga Rp 8.675.

Kinerja saham Gudang Garam beberapa tahun belakangan ini seolah berbanding sangat terbalik dengan harga sahamnya saat industri rokok mengalami kejayaan.

Misalnya saja pada awal tahun 2019, harga saham GGRM dijual di pasar modal di level harga sekitar Rp 90.000-an per lembar, menjadikan harga saham perusahaan rokok ini sebagai salah satu harga saham termahal yang diperdagangkan di BEI.

Kinerja keuangan Gudang Garam anjlok

Sementara itu, mengutip KONTAN, Gudang Garam memang melaporkan kinerja negatif di sepanjang periode tahun 2024.

Dari laman keterbukaan informasi, GGRM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 980,8 miliar di tahun 2024. Perolehan itu anjlok 81,57 persen dari posisi tahun 2023 sebesar Rp 5,32 triliun.

Sementara itu, pendapatan GGRM tercatat Rp 98,65 triliun di tahun 2024, turun 17,06 persen dari periode tahun 2023 senilai Rp 118,95 triliun.

Biaya pokok pendapatan mencapai Rp 89,27 triliun, turun dari Rp 104,35 triliun. Dengan begitu, total pendapatan bersih yang dikurangi biaya pokok pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp 9,37 triliun, turun dari Rp 14,59 triliun.

Secara perinci, pendapatan GGRM berasal dari pos sigaret kretek mesin di tahun 2024 yang mencapai Rp 86,62 triliun, sigaret kretek tangan Rp 9,36 triliun, rokok klobot Rp 9,95 miliar, kertas karton Rp 876,14 miliar, konstruksi Rp 1,57 triliun, dan lainnya Rp 211,63 miliar.

GGRM melaporkan total aset Rp 84,93 triliun di tahun 2024, turun dari Rp 92,45 triliun pada tahun sebelumnya.

Total liabilitas perusahaan mencapai Rp 23,02 triliun, turun dari Rp 31,58 triliun. Sementara total ekuitas perusahaan mencapai Rp 61,91 triliun, naik tipis dari Rp 60,86 triliun.

Adapun saldo kas dan setara kas akhir tahun 2024 tercatat Rp 3,33 triliun, turun dari periode tahun sebelumnya Rp 3,61 triliun.

(Penulis: Rashif Usman | Editor: Dikky Setiawan)

Artikel ini juga bersumber dari pemberitaan di KONTAN berjudul "Tahun 2024, Laba Gudang Garam (GGRM) Anjlok 81,58 Persen"

Tag:  #nasib #saham #gudang #garam #setahun #lalu #18550 #kini #9100

KOMENTAR