Pertamina Akuisisi 20 Persen Saham Energi Terbarukan Filipina Senilai Rp 1,88 Triliun
Otoritas perdagangan Amerika Serikat (AS) telah menetapkan tarif yang signifikan pada sebagian besar sel surya yang diimpor dari negara-negara Asia Tenggara.(Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani)
16:52
19 Juni 2025

Pertamina Akuisisi 20 Persen Saham Energi Terbarukan Filipina Senilai Rp 1,88 Triliun

– PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) resmi mengakuisisi 20 persen saham Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), perusahaan energi terbarukan asal Filipina, senilai 120 juta dolar AS atau sekitar Rp1,88 triliun.

CEO Pertamina NRE John Anis menyebut kerja sama ini menjadi pencapaian penting, tidak hanya bagi kedua perusahaan, tapi juga bagi Indonesia dan Filipina.

"Dan bagi Indonesia kerja sama ini akan saling membuka peluang lebih luas keduanya untuk investasi mempercepat pengembangan energi terbarukan. Mereka punya pengalaman yang luar biasa di bidang konstruksi terutama untuk solar panel yang efisien," kata John di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Ia menekankan kemitraan ini memperluas portofolio energi hijau Pertamina NRE sekaligus membuka pertukaran pengetahuan dan teknologi.

Chairman CREC Edgar Saavedra menyatakan kolaborasi ini sejalan dengan visi Filipina menjadi bagian dari ekonomi global yang sepenuhnya memakai energi terbarukan.

"Kami merasa perlu untuk mencari peluang kolaborasi baik dengan pemerintah maupun dengan perusahaan lain di industri energi terbarukan baik di dalam maupun luar negeri. Bersama Pertamina NRE, kami akan menciptakan solusi energi bersih yang responsif dan kolaboratif untuk Filipina maupun Indonesia," ujarnya.

Menurut John, kerja sama ini memberi nilai strategis bagi Indonesia, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, percepatan pembangunan pabrik panel surya berkapasitas hingga 1 megawatt peak (MWp) per hari, hingga peningkatan penyerapan komponen dalam negeri.

Kerja sama ini juga mendukung target porsi energi terbarukan sebesar 60 persen dalam bauran listrik nasional pada 2034, sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Grup Citicore saat ini mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas 287 megawatt. Perusahaan ini menargetkan kapasitas terpasang mencapai 5 gigawatt dalam lima tahun, dengan 1 gigawatt selesai tahun ini.

Selain PLTS, CREC juga mengelola proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dengan kapasitas total 803 MW. Empat proyek dengan total kapasitas 543 MW sedang dalam tahap pengembangan.

Pada kesempatan yang sama, Pertamina NRE dan CREC juga menandatangani perjanjian kerangka kerja atau framework agreement. Kesepakatan ini mencakup investasi energi terbarukan di Indonesia dan pengembangan kredit karbon.

Kedua perusahaan sepakat menjajaki pengembangan PLTS dan PLTB di Indonesia serta kerja sama dalam perdagangan kredit karbon dari proyek-proyek energi hijau.

Danantara Indonesia, pengelola aset strategis negara, menyatakan dukungan terhadap langkah ini. Investasi Pertamina dinilai sejalan dengan mandat Danantara dalam transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.

 

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Pertamina NRE Caplok 20% Saham Perusahaan Filipina Citicore Senilai US$ 120 Juta

Tag:  #pertamina #akuisisi #persen #saham #energi #terbarukan #filipina #senilai #triliun

KOMENTAR