



IHSG Tertekan, Kesepakatan Dagang AS-Inggris Picu Kenaikan Wall Street dan Pasar Asia
Di tengah optimisme global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,42% pada perdagangan Kamis (9/5/2025) kemarin, disertai dengan aksi jual bersih asing yang mencapai sekitar 906 miliar rupiah. Saham-saham perbankan besar seperti BMRI, BBRI, BBNI, serta TLKM dan ASII, menjadi target utama penjualan asing.
Kajian BNI Sekuritas hari ini menjelaskan, secara teknikal, IHSG berpotensi mengalami technical rebound pada perdagangan hari ini, asalkan mampu mempertahankan level support di 6800.
Namun, tekanan dari aksi jual asing dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global dapat membatasi potensi kenaikan IHSG. Investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan sentimen pasar global serta kebijakan ekonomi domestik.
Sementara, sentimen positif menyelimuti pasar keuangan global pada Kamis (8/5), dipicu oleh pengumuman kerangka kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Langkah ini, yang menandai perjanjian perdagangan besar pertama sejak AS menerapkan tarif pre-emptive terhadap banyak negara, memicu optimisme di kalangan investor dan mendorong kenaikan signifikan di Wall Street.
Indeks-indeks utama AS mencatatkan kenaikan yang solid. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 0,62%, S&P 500 menguat 0,58%, dan Nasdaq Composite, yang didorong oleh sektor teknologi, melonjak 1,07%.
Presiden AS, Donald Trump, mengisyaratkan bahwa kesepakatan ini adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk menekan negara-negara dengan surplus perdagangan besar, dengan mengatakan, "Beberapa negara akan dikenakan tarif yang jauh lebih tinggi karena mereka memiliki surplus perdagangan besar."
Trump juga menambahkan, "Detail akhir sedang dirampungkan. Dalam beberapa minggu ke depan semuanya akan final."
Sektor teknologi menjadi bintang di Wall Street, dengan saham-saham seperti Alphabet mencatatkan kenaikan hampir 2%. Kenaikan ini dipicu oleh pernyataan Google yang membantah laporan mengenai penurunan penggunaan mesin pencari mereka di browser Safari, yang dikaitkan dengan peningkatan penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, pencabutan pembatasan chip era Biden oleh pemerintah AS juga memberikan dorongan signifikan bagi saham-saham teknologi. Saham Boeing juga mengalami kenaikan 3% setelah Menteri Perdagangan, Howard Lutnick, menyatakan bahwa kesepakatan dagang AS-Inggris akan membuka jalan bagi pemesanan pesawat Boeing bernilai miliaran dolar.
Pasar Asia Ikuti Jejak Wall Street, Fokus pada Kebijakan The Fed dan Perdagangan AS-Tiongkok
Sentimen positif dari Wall Street menyebar ke pasar Asia, dengan sebagian besar indeks utama mencatatkan kenaikan. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,41%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,37%, dan CSI 300 China naik 0,56%. Pasar Asia-Pasifik merespons positif keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%.
Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan peringatan bahwa kenaikan tarif yang signifikan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi jangka panjang. Pasar juga mencermati perkembangan pembicaraan perdagangan antara AS dan Tiongkok, dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan mitranya dari Tiongkok dijadwalkan bertemu di Swiss untuk membahas isu-isu perdagangan dan ekonomi.
Desclaimer: Redaksi menyajikan informasi ini sebagai berita, bukan saran finansial. Keputusan dan tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan pembaca. Pinjaman online memiliki risiko bunga tinggi, denda, penagihan agresif (terutama ilegal), dan potensi penyalahgunaan data. Pinjamlah sesuai kemampuan, periksa legalitas penyedia di OJK, pahami syarat ketentuan, jaga data pribadi, waspadai tawaran mencurigakan, dan bertanggung jawab penuh atas keputusan Anda. Bijaklah sebelum meminjam.
Tag: #ihsg #tertekan #kesepakatan #dagang #inggris #picu #kenaikan #wall #street #pasar #asia