



Saham Apa yang Bagus untuk Pemula
Berinvestasi saham kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor saham mencapai lebih dari 12 juta pada awal 2025, dengan mayoritas berasal dari kalangan usia di bawah 30 tahun.
Namun, bagi pemula, memilih saham yang tepat seringkali menjadi tantangan tersendiri.
Ilustrasi saham, IHSG.
Nah, saham apa yang bagus untuk pemula?
Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna dalam pemberitaan Kompas.com menyatakan, investor pemula sebaiknya memulai dari saham-saham blue chip atau LQ45 yang memiliki fundamental kuat, kinerja keuangan yang baik, serta likuiditas tinggi.
Saham-saham tersebut biasanya berasal dari perusahaan besar yang sudah mapan dan memiliki prospek jangka panjang yang stabil.
Berikut adalah beberapa kategori saham yang cocok untuk pemula.
1. Saham blue chip: stabil dan teruji
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar yang sudah terbukti konsisten memberikan keuntungan.
Beberapa contoh saham blue chip antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham bank ini dikenal paling stabil di antara saham sektor keuangan.
BBCA sering dianggap sebagai "safe haven" dalam pasar saham karena pertumbuhan laba yang konsisten dan manajemen risiko yang baik.
Kemudian, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Telkom adalah BUMN sektor telekomunikasi dengan penetrasi luas dan laba yang stabil.
Ilustrasi saham.
TLKM juga rutin membagikan dividen, menjadikannya pilihan menarik bagi investor jangka panjang.
Selanjutnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Meskipun sempat tertekan karena perubahan perilaku konsumen, saham ini tetap diminati karena rekam jejak dividen dan bisnis konsumer yang tahan krisis.
2. Saham LQ45: likuid dan mudah diperjualbelikan
BEI menyusun indeks LQ45 yang berisi 45 saham paling likuid dan kapitalisasi pasar besar. Saham di dalam indeks ini cenderung mudah diperjualbelikan dan memiliki potensi keuntungan yang relatif aman.
Contoh saham LQ45 yang direkomendasikan analis untuk pemula antara lain PT Astra International Tbk (ASII). Diversifikasi bisnisnya, mulai dari otomotif, agribisnis, hingga keuangan membuat saham ini cukup stabil.
Kemudian, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Saham produsen mi instan ini menarik karena permintaan produknya konstan bahkan saat krisis.
3. Saham dividen: cocok untuk investasi jangka panjang
Jika tujuan Anda adalah mendapatkan penghasilan pasif alias passive income, saham yang rutin membagikan dividen bisa menjadi pilihan. Sejumlah emiten rajin membagikan dividen dengan yield menarik, sehingga cocok dilirik investor pemula.
Tips memilih saham untuk pemula
Berikut panduan dasar memilih saham untuk investor pemula
- Pilih perusahaan dengan kinerja keuangan sehat: Lihat laporan tahunan dan pertumbuhan laba bersih.
- Perhatikan sektor bisnisnya: Sektor yang tahan terhadap gejolak ekonomi seperti perbankan, konsumer, atau telekomunikasi lebih aman.
- Cek histori harga saham dan volatilitasnya: Saham dengan fluktuasi ekstrem lebih cocok untuk trader berpengalaman.
- Gunakan aplikasi resmi dan platform terverifikasi
Investasi saham bukan hanya soal keuntungan, tapi juga soal strategi dan kesiapan belajar.
Dengan memilih saham yang tepat dan strategi yang terukur, investor pemula bisa membangun portofolio yang sehat dan berkelanjutan.