Wamenkeu Thomas Sebut Penurunan Kelas Menegah jadi PR Pemerintahan Prabowo
Wamenkeu II, Thomas Djiwandono. (YouTube Kemenkeu)
18:54
26 September 2024

Wamenkeu Thomas Sebut Penurunan Kelas Menegah jadi PR Pemerintahan Prabowo

  - Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono menyampaikan penurunan kelas menengah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Bahkan, ke depan diperlukan kebijakan jangka panjang untuk mengatasi hal tersebut.   "Saya rasa ini menjadi PR kepada pemerintahan Prabowo, yang utama bagaimana supaya kita mencari solusi-solusi jangka panjang untuk kembali ke level pre-pandemi," kata Thomas dalam acara Media Gathering APBN 2025: Stabilitas, Inklusivitas, dan Keberlanjutan di Anyer, Banten, Kamis (26/9).   Lebih lanjut, Thomas membeberkan bahwa penurunan kelas menengah ini tak terlepas dari dampak pandemi Covid-19. Salah satunya dipengaruhi oleh meningkatnya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada masa-masa itu.   Sehingga, kata Thomas, penurunan kelas menengah salah satunya disebabkan oleh para pekerja di masa pandemi Covid-19 yang mendadak kehilangan pekerjaan dan penghasilan.   "Saya rasa konteksnya dulu kenapa kelas menengah ini turun. Itukan ada kaitannya sama pandemi. Mungkin mbak sendiri punya teman yang tadinya punya kerjaan di mana tiba-tiba (udah nggak kerja) atau mungkin masih (kerja), tapi enggak sebaik sebelum pandemi," beber Thomas.   Oleh sebab itu, ia memastian bahwa penurunan kelas menengah ini bukan disebabkan oleh adanya satu kebijakan pemerintah yang berdampak negatif. Melainkan, sebagai dampak pandemi Covid-19.   Seiring dengan itu, Thomas menyebut pemerintahan Jokowi saat ini pun sedang berupaya mengambil langkah-langkah tepat untuk meningkatkan kembali kelas menengah. Salah satunya seperti yang sedang dikaji oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu.   "Teman-teman BKF sedang fokus ke arah itu, bagaimana kita bukan hanya menopang, tapi justru memberikan ruang agar kelas menengah tumbuh. Scaring effect dari pandemi ini bagaimana itu kita setop. Tapi memang kelas menengah ini perlu perhatian khusus," pungkasnya.  

  Untuk diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah tercatat menurun hampir 9,5 juta jiwa dalam lima tahun terakhir.   Pada tahun 2019, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia mencapai 57,33 juta jiwa. Sementara, pada 2023 jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia tercatat 48,27 juta jiwa atau 17,44 persen.   BPS juga melaporkan penurunan kelas menengah pada 2024 menjadi 47,85 juta orang atau 17,13 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan begitu, selama lima tahun terakhir ada sebanyak 9,48 juta penduduk kelas menengah yang tercatat turun kelas.  

Editor: Kuswandi

Tag:  #wamenkeu #thomas #sebut #penurunan #kelas #menegah #jadi #pemerintahan #prabowo

KOMENTAR