Shell Serius Garap Market Pertambangan di Indonesia, Fokus pada Pelumas Ramah Lingkungan
Pameran alat berat dan industri pertambangan yang digelar di JI-Expo, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Rian Alfianto/JawaPos.com)
18:09
18 September 2024

Shell Serius Garap Market Pertambangan di Indonesia, Fokus pada Pelumas Ramah Lingkungan

– Sektor industri pertambangan di Indonesia tengah naik daun belakangan ini. Hal tersebut membuat banyak pihak ingin masuk dan mengeksplorasi kesempatan tersebut untuk menggali mineral yang terkandung di bumi Nusantara. Seperti emas, batu bara, nikel dan banyak lagi.

Bahkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam data terbaru mengungkapkan bahwa Indonesia menyimpan ’harta karun’ dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba).

Tak tanggung-tanggung, nilai dari sektor minerba dikatakan bisa mencapai USD 4 triliun atau setara Rp 62.500 triliun lebih.

Dengan kesempatan di sektor pertambangan yang masih terbuka, memungkinkan untuk industri lainnya masuk. Salah satunya adalah kebutuhan alat berat dan ekosistem pendukung ekskavasi lainnya.

Termasuk di dalamnya produk pelumasan untuk sektor pertambangan atau mining. Hal tersebut dimanfaatkan Shell untuk menghadirkan pelumas khusus.

Vice President Marketing Lubricants Shell Indonesia Arie Satyanggoro mengatakan, saat ini industri pertambangan di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan perlu ditangkap dengan serius.

Shell akan ikut bermain di tren industri tersebut dengan menghadirkan pelumas khusus alat-alat berat pertambangan. Menurut Arie, ditemui di pameran alat berat dan industri tambang di JIEXPO Jakarta belum lama ini, pelumas tidak hanya tentang menjaga mesin tetap berjalan. Tapi juga memastikan keberlanjutan operasional.

“Sebagai pemain utama di industri pelumas global selama 17 tahun berturut-turut, Shell terus menghadirkan inovasi untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor. Termasuk pertambangan yang semakin berkembang di Indonesia. Shell juga berkomitmen mendukung upaya global menuju emisi net-zero pada tahun 2050,” kata Arie.

Arie melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu pasar pertumbuhan utama bagi bisnis pelumas Shell. Hal ini ditandai dengan kehadiran pabrik pelumas di Marunda, Jawa Barat, yang telah diperluas hingga mencapai kapasitas produksi 300 juta liter.

"Dengan kapasitas sekarang sudah mencapai hampir 300 juta liter dan kemarin mungkin teman-teman tahu, di awal tahun kita juga sudah melakukan inaugurasi untuk pabrik baru Grease Manufacturing Plan. dan itu artinya menunjukkan bahwa pasar Indonesia itu masih besar sekali, pertumbuhannya luar biasa, dan menjadikan kita berkomitmen untuk investasi," lanjut Arie.

Meski demikian, Arie juga menggarisbawahi soal pentingnya aspek lingkungan dan keberlanjutan dalam industri pertambangan tersebut.

Menurut dia, pertambangan di Indonesia, baik yang tradisional seperti batu bara maupun yang berkembang pesat seperti nikel, menghadapi tantangan besar. Khususnya dalam hal produktivitas dan keberlanjutan lingkungan. 

Shell melihat hal tersebut sebagai peluang untuk mendukung industri dengan solusi pelumas yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Salah satu inovasi terbaru Shell adalah pelumas biodegradable, yang dirancang khusus untuk sektor pertambangan.

Arie mengklaim inovasi ini sejalan dengan upaya Shell untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas industri. 

“Pelumas seperti Panolin yang kami perkenalkan, dirancang agar lebih ramah lingkungan. Terutama dalam konteks operasional pertambangan yang memiliki dampak besar terhadap lingkungan,” imbuhnya.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #shell #serius #garap #market #pertambangan #indonesia #fokus #pada #pelumas #ramah #lingkungan

KOMENTAR