Ini Tahapan Pengecer Elpiji Dijadikan Sub Pangkalan, Pembeli Tetap Pakai KTP
Ilustrasi harga elpiji 3 kg bersubsidi. (Dok. Pertamina)
12:20
4 Februari 2025

Ini Tahapan Pengecer Elpiji Dijadikan Sub Pangkalan, Pembeli Tetap Pakai KTP

- Pemerintah tengah memproses sekitar 370.000 pengecer elpiji untuk dijadikan subpangkalan.

Hal ini disampaikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam sebuah konferensi pers di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (4/2/2025) pagi.

Bahlil menjelaskan Pertamina akan mengembangkan aplikasi yang akan digunakan oleh subpangkalan untuk memantau harga elpiji yang dijual.

"Tadi malam Pertamina sudah membuat aplikasi, sudah menyampaikan kepada semua sub pangkalan. Dan omongan saya hari ini juga sudah merupakan bagian otomatis langsung, karena surat juga sudah kami tanda tangani tadi malam," ujarnya.

Bahlil juga meminta semua pihak untuk melaksanakan sosialisasi terkait perubahan status pengecer menjadi subpangkalan elpiji.

"Sosialisasinya, saya minta tolong kalian juga bantu sosialisasi ya," kata Bahlil kepada awak media.

Dalam proses pembelian elpiji, warga diharuskan untuk menyertakan KTP.

"Harus, karena kalau tidak pakai KTP gimana kita bisa tahu. Jangan sampai satu orang tanpa KTP, dia bisa beli 20 tabung. Kamu yang tanggung jawab nanti," tegas Bahlil.

Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri menambahkan seluruh pengecer yang terdaftar otomatis akan menjadi subpangkalan.

"Jadi data dari pengecer yang kurang lebih 370.000 itu kan sudah terdaftar. Nah, otomatis kemarin kategorinya sudah kami ubah menjadi sub pangkalan. Jadi hari ini seperti arahan Pak Menteri, sudah bisa seperti biasa, bisa membeli langsung dari pangkalan," jelas Simon.

Bahlil juga mengingatkan subpangkalan yang menjual elpiji dengan harga tinggi akan dikenakan sanksi.

"Andaikan pun ada subpangkalan yang mungkin tidak mengikuti, contoh jual harganya mahal, ya enggak boleh dong harus dikasih sanksi. Jangan harga dibuat mau-maunya, enggak boleh," tegasnya.

 

Saat ini, harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 16.000.

Namun, laporan yang diterima Bahlil menyebutkan harga elpiji 3 kg di masyarakat bisa mencapai Rp 25.000.

"Laporan yang masuk bahwa ada elpiji 3 kg yang dijual di masyarakat sampai dengan Rp 25.000. Artinya, kalau Rp 25.000 kan berarti subsidi kita berpotensi besar tidak tepat sasaran, lalu kemudian kita tata agar belinya di pangkalan," kata Bahlil.

Mulai hari ini, pemerintah mengaktifkan kembali seluruh pengecer elpiji 3 kilogram di seluruh Indonesia setelah mendapatkan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama subpangkalan," pungkas Bahlil.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #tahapan #pengecer #elpiji #dijadikan #pangkalan #pembeli #tetap #pakai

KOMENTAR