Tingkatkan Bisnis Kelautan dan Aktivitas Pelabuhan, PLN Hadirkan Listrik 47,32 GWh Sepanjang 2024
- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus berkomitmen memberikan pelayanan listrik terbaik bagi seluruh pelanggan di Tanah Air.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, komitmen itu juga diterapkan di sektor kelautan dan perikanan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Lewat program Electrifying Marine, kami berupaya mendorong produktivitas melalui penghematan para pelaku usaha di bidang perikanan dan mengoptimalkan aktivitas pelabuhan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/2/2025).
Program Electrifying Marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan pada sektor kelautan dan perikanan.
Dia menyebutkan, program tersebut juga mendorong para pelaku usaha untuk mengubah bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan, program Electrifying Marine dijalankan untuk mendukung konsep creating shared value (CSV) bagi masyarakat.
Program itu diharapkan berdampak bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi para pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan.
Selain itu, pelanggan juga semakin dimudahkan dengan ketersediaan listrik PLN yang stabil dan lebih murah jika dibandingkan menggunakan listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM).
Darmawan mengatakan, lewat program Electrifying Marine, para pelaku usaha di sektor perikanan bisa beralih menggunakan listrik agar lebih murah dan produktif.
“Selain itu, listrik lebih rendah emisi dibanding BBM sehingga lebih ramah lingkungan," katanya.
PLN berkomitmen terus meningkatkan program Electrifying Marine melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dari lembaga hingga pemerintah.
"Semoga program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat sehingga akan berdampak juga bagi peningkatan kesejahteraan, menumbuhkan kemandirian ekonomi, dan membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Darmawan.
Untuk diketahui, hingga akhir 2024, program Electrifying Marine sukses menghadirkan listrik 2.505 gigawatt hour (GWh) bagi 49.174 pelanggan pada sektor perikanan dan kelautan di seluruh Tanah Air.
Sepanjang 2024, pelanggan yang memanfaatkan program tersebut bertambah sebanyak 4.935 pelanggan dengan pemakaian konsumsi listrik sebesar 47,32 GWh.
Cakupan layanan itu meliputi kebutuhan listrik kapal saat sandar di Pelabuhan, gudang berpendingin mini, serta kebutuhan tenaga listrik lainnya pada lokasi dermaga, pelabuhan, lokasi pangkalan pendaratan ikan (PPI), dan tempat pelanggan ikan (TPI) di seluruh Indonesia.
Dampak positif dari program itu terbukti mampu meningkatkan efisiensi pada sektor perikanan.
Hutagalung, salah seorang pemilik kapal nelayan di TPI Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, mengaku mendapatkan manfaat dari program tersebut sejak Juli 2024.
Dia menjelaskan, sebelum adanya Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) dari PLN, proses bongkar muat ikan membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dengan menyalakan mesin kapal sehingga memerlukan penggunaan bahan bakar untuk penerangan.
“Setelah menggunakannya (ALMA), kami tidak perlu menyalakan mesin karena tinggal colok saja untuk penerangan kapal selama proses bongkar muat ikan,” ujarnya.
Hutagalung mengatakan, program itu dapat menekan biaya operasional untuk membeli bahan bakar.
“Penggunaan ini terbukti dapat menurunkan biaya operasional hingga 70 persen,” ungkapnya.
Dukungan terhadap program itu juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu M Faozal.
Dia menyatakan, Electrifying Marine berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian usaha masyarakat di wilayahnya.
"Kami pastinya akan mendorong kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi, terbukti bahwa penggunaannya (program tersebut) menimbulkan dampak yang positif, baik dari sisi lingkungan maupun dari biaya operasional,” katanya.
Lalu mengatakan, pemerintah akan mendorong lebih baik lagi dan sekarang menjadi tugas bersama kita untuk memfasilitasi.
Tag: #tingkatkan #bisnis #kelautan #aktivitas #pelabuhan #hadirkan #listrik #4732 #sepanjang #2024