3 Perbedaan Rute Non-Tol dan Tol Blitar-Malang yang Harus Anda Tahu, Sesuaikan dengan Kebutuhan
Destinasi wisata di sekitar Malang, Jawa Timur yang bisa dilewati ketika menuju Blitar atau sebaliknya. (INDAH MEI YUNITA/RADAR KANJURUHAN)
12:07
3 Desember 2025

3 Perbedaan Rute Non-Tol dan Tol Blitar-Malang yang Harus Anda Tahu, Sesuaikan dengan Kebutuhan

- Menjelang akhir tahun, arus perjalanan dari Blitar menuju Malang biasanya meningkat tajam. Banyak warga yang mulai bersiap bepergian untuk libur Natal, tahun baru, hingga kunjungan keluarga. 

Di tengah ramainya persiapan tersebut, satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah: lebih enak lewat rute non-tol yang penuh pemandangan, atau masuk jalan tol agar lebih cepat?

Bagi pengendara yang sudah terbiasa, kedua jalur ini menawarkan pengalaman yang jauh berbeda. Rute non-tol Blitar–Malang yang meliputi Kanigoro – Selorejo – Bendungan Lahor – Pujon menghadirkan suasana perjalanan khas pedesaan Jawa Timur yang sejuk dan berkelok. 

Di sisi lain, rute jalan tol menghadirkan perjalanan yang lebih efisien, lurus, dan stabil, cocok untuk mereka yang menargetkan waktu tempuh singkat.

Untuk membantu masyarakat menentukan pilihan terbaik menjelang musim liburan, berikut JawaPos.com rangkum ulasan mendalam mengenai tiga perbedaan utama antara rute non-tol dan jalan tol Blitar–Malang.

1. Perbedaan Kondisi Jalan: Dinamis vs Stabil

Rute Non-Tol: Variatif, Berkelok, dan Melewati Pemukiman

Jika Anda memilih jalur Kanigoro – Selorejo – Bendungan Lahor – Pujon, bersiaplah menikmati kondisi jalan yang cukup dinamis. Setelah keluar dari kawasan kota Blitar, perjalanan akan mulai memasuki wilayah pedesaan dengan jalan yang relatif sempit, terutama di area persawahan dan kampung, banyak tikungan, baik yang ringan maupun curam dan melewati kawasan wisata seperti Bendungan Lahor dan Selorejo termasuk masuk ke jalur naik-turun khas dataran tinggi Pujon.

Perjalanan di jalur ini terasa lebih 'hidup' karena Anda akan berinteraksi dengan lalu lintas lokal, seperti sepeda motor warga, kendaraan angkut hasil bumi, hingga pedagang di tepi jalan. Meski demikian, kondisi ini membuat kecepatan terbatas. Bagi sebagian orang, faktor tersebut menjadi daya tarik tersendiri karena suasananya lebih santai.

Rute Tol: Lebar, Rata, dan Minim Hambatan

Sebaliknya, rute jalan tol Malang–Kepanjen menawarkan permukaan jalan yang mulus dan lebar, cocok untuk perjalanan jarak menengah yang membutuhkan kestabilan. Jalan tol relatif lurus dan datar, minim tikungan tajam, bebas hambatan dari aktivitas warga dan diatur untuk kecepatan konsisten.

Bagi yang membawa keluarga, kendaraan besar, atau ingin meminimalkan risiko kelelahan, jalan tol hampir selalu menjadi opsi yang lebih aman dan nyaman.

2. Kecepatan dan Waktu Tempuh: Santai vs Efisien

Rute Non-Tol: Bisa Lebih Lama

Karena kondisi jalurnya beragam, waktu tempuh lewat Kanigoro–Selorejo–Pujon cenderung lebih panjang. Beberapa faktor yang memengaruhi di antaranya kendaraan harus sering menurunkan kecepatan di area pemukiman, tikungan dan tanjakan membutuhkan kewaspadaan ekstra, potensi macet di Pujon terutama akhir pekan atau musim liburan dan banyaknya titik persimpangan dan pasar lokal.

Waktu tempuh rata-rata pun bisa berkisar 1,5–2,5 jam, tergantung kepadatan dan cuaca. Jika Anda memprioritaskan kecepatan, jalan tol jelas unggul. Dengan jalur yang stabil dan minim hambatan, perjalanan Blitar–Malang via Kepanjen dan dilanjutkan masuk tol bisa memangkas waktu hingga 1–1,5 jam di kondisi normal bahkan lebih cepat bila lalu lintas lengang.

Rute ini sangat ideal untuk perjalanan bisnis, agenda keluarga yang ketat, atau sekadar ingin sampai tujuan tanpa lelah menghadapi jalur berkelok.

3. Pengalaman Perjalanan dan Pemandangan: Alam Pedesaan vs Jalur Efisiensi

Rute Non-Tol: Panorama Bendungan, Perbukitan, dan Suasana Desa

Bagi pencinta perjalanan yang menikmati atmosfer alami, rute Kanigoro–Pujon menawarkan panorama yang jarang ditemui di jalur cepat. Anda bisa melihat hamparan persawahan dan kebun warga, pemandangan air Bendungan Lahor dan Selorejo yang menenangkan, pegunungan yang tampak megah di kejauhan dan udara sejuk khas dataran tinggi sebelum masuk Pujon.

Selain itu, banyak destinasi menarik di sepanjang jalan seperti wisata Selorejo, area kuliner Pujon, kedai kopi dengan view bukit. Rute ini bukan hanya sekadar perjalanan, tetapi pengalaman wisata tersendiri.

Rute Tol: Pemandangan Terbatas, Fokus pada Kecepatan

Sebaliknya, jalur tol lebih didominasi pemandangan standar seperti dinding pembatas, perumahan, area persawahan dari kejauhan, struktur layang dan ramp.

Karena mobil bergerak lebih cepat dan tanpa banyak persimpangan, perjalanan lebih fokus pada efisiensi, bukan eksplorasi.

Kesimpulan: Pilih Rute Sesuai Kebutuhan Perjalanan

Memutuskan apakah akan melewati Kanigoro–Pujon–Selorejo–Bendungan Lahor atau jalan tol sebetulnya bergantung pada prioritas perjalanan Anda.

Jika Anda mencari pengalaman perjalanan yang lebih santai, menikmati alam, dan tidak terburu-buru, jalur non-tol adalah pilihan menarik. Banyak spot cantik dan suasana pedesaan yang bisa menjadi bonus perjalanan.

Jika Anda mengejar waktu, mengutamakan kenyamanan, atau ingin perjalanan yang lebih stabil, maka jalur tol jelas lebih ideal.

Di tengah meningkatnya mobilitas akhir tahun, memahami karakter setiap rute bisa membantu Anda mengatur waktu keberangkatan, mengirit tenaga, dan memastikan perjalanan lebih aman. Apa pun pilihan Anda, pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan selalu patuhi rambu jalan.

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #perbedaan #rute #blitar #malang #yang #harus #anda #tahu #sesuaikan #dengan #kebutuhan

KOMENTAR