



Wisata Jepang Diteror Beruang, Pemerintah Turun Tangan
Lonjakan serangan beruang di Jepang kini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran bagi warga, tetapi juga mulai berdampak pada sektor pariwisata.
Pemerintah Jepang baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan melonggarkan aturan penembakan darurat di area permukiman, setelah beberapa kasus serangan beruang menyebabkan korban jiwa.
Sejak April 2025, sudah ada beberapa insiden yang menelan korban meninggal, membuat publik waspada terhadap keberadaan beruang di wilayah utara Jepang.
Salah satu kasus yang menarik perhatian terjadi di desa warisan dunia Shirakawa, Prefektur Gifu, ketika seorang turis asal Spanyol terluka karena diserang anak beruang.
Situasi serupa juga terjadi di Shiretoko, Hokkaido, di mana jalur pendakian terpaksa ditutup usai serangan beruang fatal pada Agustus lalu.
Kejadian-kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan wisatawan asing yang mengunjungi destinasi alam Jepang, terutama di area pegunungan dan taman nasional.
Beberapa turis mengaku tetap menikmati keindahan alam Jepang, tetapi berharap ada informasi dan peringatan lebih cepat dalam bahasa Inggris, terutama melalui media sosial.
Kondisi ini menunjukkan bahwa keselamatan wisatawan kini menjadi perhatian besar, seiring meningkatnya interaksi antara manusia dan satwa liar di berbagai daerah Jepang.
Menariknya, fenomena ini juga membuka diskusi tentang bagaimana Jepang menyeimbangkan keselamatan publik dengan upaya pelestarian alam.
Kalau kamu penasaran dengan langkah pemerintah, tantangan di lapangan, dan bagaimana para ahli melihat dampaknya terhadap wisata Jepang, baca versi lengkapnya di Serangan Beruang Ganggu Wisata Jepang, Pemerintah Ambil Langkah Darurat
Tag: #wisata #jepang #diteror #beruang #pemerintah #turun #tangan