Jetstar Asia Tutup 31 Juli 2025, 16 Rute Penerbangan Asia Terdampak
Maskapai berbiaya rendah Jetstar Asia akan menghentikan seluruh operasinya pada 31 Juli 2025. Penutupan ini diumumkan oleh induk usaha Jetstar Asia, Qantas Airways, pada Rabu (11/6/2025)()
11:14
12 Juni 2025

Jetstar Asia Tutup 31 Juli 2025, 16 Rute Penerbangan Asia Terdampak

- Maskapai penerbangan Jetstar Asia dengan kode penerbangan 3K berhenti beroperasi secara permanen pada Kamis (31/7/2025) mendatang.

Jetstar Asia merupakan anak usaha Qantas Group yang melayani penerbangan bertarif rendah di kawasan Asia.

“Keputusan tersebut mengikuti tinjauan ekstensif dan cermat terhadap Jetstar Asia yang semakin ditantang oleh kenaikan biaya dan persaingan di wilayah yang dioperasikannya,” tulis Jetstar Asia di laman resminya, dikutip Kompas.com pada Kamis (12/6/2025).

Tercatat 16 rute intra-Asia terdampak akibat penutupan Jetstar Asia, tanpa adanya perubahan pada layanan Jetstar Airways dan Jetstar Japan ke Asia.

Jetstar Asia saat ini melayani 16 rute penerbangan di kawasan Asia dari Bandara Changi, Singapura ke berbagai destinasi di Asia, termasuk Bali.

Sebanyak 13 pesawat Jetstar Asia Airbus A320 akan dipindahkan secara progresif ke Australia dan Selandia Baru. Pesawat tersebut direncanakan untuk mengganti pesawat sewaan dan membantu mempercepat pembaruan armada dalam operasi regional Qantas di Australia Barat.

Pelanggan yang sudah memesan tiket penerbangan dari maupun ke Australia akan diberikan opsi penerbangan alternatif sari maskapai lain di bawah Qantas Group.

Pemberhentian operasional Jetstar Asia ini tidak memengaruhi penerbangan Jetstar Airways (JQ), termasuk penerbangan internasional JQ antara Australia dan Asia Tenggara, atau penerbangan Jetstar Japan (GK).

Alasan Jetstar Asia tutup

Adapun alasan penutupan Jetstar Asia disebabkan akibat peningkatan biaya operasional, tarif bandara yang tinggi, dan persaingan ketat antar-maskapai di Asia.

Lebih lanjut, penutupan Jetstar Airways dikabarkan akan berdampak pada sekitar 500 karyawan. Semua karyawan Jetstar Asia yang terdampak akan diberikan tunjangan.

“Ini adalah hari yang sangat berat bagi mereka. Terlepas dari upaya terbaik mereka, kami telah melihat beberapa biaya pemasok Jetstar Asia meningkat hingga 200 persen, yang secara material telah mengubah basis biayanya,” kata CEO Qantas Group Vanessa Hudson dalam pernyataan resminya.

Penutupan maskapai penerbangan Jetstar Asia ini memungkinkan Qantas Group untuk mendaur ulang modal hingga 500 juta dolar atau sekitar Rp 5,29 triliun setelah diperkirakan mencatat kerugian operasional sebesar 35 juta dolar Australia dalam setahun.

Tag:  #jetstar #asia #tutup #juli #2025 #rute #penerbangan #asia #terdampak

KOMENTAR