Kominfo: Satelit Starlink Elon Musk Hidupkan Persaingan Bisnis Internet Indonesia
Ilustrasi Satelit Starlink Elon Musk. [Twitter/X Starlink]
16:32
3 Mei 2024

Kominfo: Satelit Starlink Elon Musk Hidupkan Persaingan Bisnis Internet Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan kalau Satelit Starlink akan segera masuk Indonesia. Kehadiran satelit milik Elon Musk ini pun sudah melalui berbagai kajian panjang.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo, Usman Kansong mengaku kalau selama ini banyak pihak yang khawatir kalau Starlink akan mengganggu para pelaku bisnis internet yang sudah ada di Indonesia.

Namun dirinya memastikan kalau kehadiran satelit Starlink sudah dikaji dan diatur. Ia menegaskan, persaingan bisnis Starlink dengan operator lokal juga akan ditata.

"Kalau persaingan ditata dengan baik maka yang terjadi adalah kepentingan publik akan diutamakan. Pelayanan akan diutamakan," kata Usman saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (3/5/2024).

Ia berpesan pada para pelaku bisnis internet di Indonesia untuk tidak perlu takut berkompetisi dengan Starlink. Sebab kehadiran perusahaan asal Amerika Serikat itu justru membuat kompetisi semakin hidup.

"Saya kira kita tidak perlu takut dengan kompetisi. Saya sering bilang kompetisi itu bikin hidup lebih hidup," ucapnya.

Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong saat ditemui di Kantor Kominfo, Jumat (3/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong saat ditemui di Kantor Kominfo, Jumat (3/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]

"Dengan adanya perusahaan asing, apa pun itu, dalam hal ini Starlink, maka ini akan mendorong operator lokal kita meningkatkan layanannya. Itu natural," sambungnya lagi.

Kendati begitu, Usman menyebut kalau Kominfo sudah mengatur kompetisi. Untuk lokasi misalnya, Starlink akan menyediakan internet di Ibu Kota Nusantara ataupun daerah-daerah yang belum terjangkau internet di Indonesia.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Usman menyebut kalau baru ada 78,9 persen penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan akses internet.

Sekitar 21 persen sisanya, lanjut Usman, berpeluang bisa mendapatkan layanan internet dari Satelit Starlink.

Ia bertutur, teknologi internet dari satelit dibuat untuk mengatasi masalah geografis. Makanya, teknologi satelit seperti Starlink kemungkinan tidak mungkin bakal masuk ke Jakarta.

Sebab di Jakarta, infrastruktur internet sudah terbangun dengan teknologi lain seperti fiber optik hingga menara base transceiver station (BTS).

"Teknologi satelit itu kan untuk mengatasi persoalan geografis, ia tak mungkin masuk di Jakarta satelit itu. Fiber optiknya bagus kok kita. Fiber optik kan teknologi yang paling stabil dalam teknologi komunikasi. Teknologi stabil mahal dia. Lebih mahal dari satelit, lebih mahal dari BTS," paparnya.

"Jadi, tentu ada tempat-tempatnya akan kita tata," pungkasnya lagi.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #kominfo #satelit #starlink #elon #musk #hidupkan #persaingan #bisnis #internet #indonesia

KOMENTAR