Toyota: Insentif Mobil Hybrid Penting Karena Punya Multiplier Effect
- Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi menyambut baik rencana pemerintah yang akan memberikan insentif untuk mobil hybrid.
Menurut Anton secara tidak langsung langkah Toyota dengan Multipathway mendapat apresiasi dari Menperin dengan mengatakan bahwa insentif akan hadir tidak hanya untuk Battery EV, melainkan juga Hybrid EV, serta beberapa skema lainnya.
"Mengingat teknologi ini juga berkontribusi besar terhadap pengurangan emisi karbon, bahkan sekaligus mendorong pertumbuhan industri karena telah diproduksi secara lokal," ujar Anton, kepada JawaPos.com saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (27/11).
Anton menambahkan nantinya insentif bisa memiliki multiplier effect yang positif karena benar-benar terarah kepada kendaraan yang ramah lingkungan, banyak digunakan oleh masyarakat, dan mendukung perkembangan industri otomotif di Indonesia.
Toyota Yaris Cross hybrid yang dipamerkan di GJAW menunggu insentif dari pemerintah tahun depan. (Dony)
"Ini menujukan pemerintah juga mensupport langkah Toyota kedepannya," ujarnya.
Seperti diketahui, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan stimulus berupa insentif untuk kendaraan hybrid di Indonesia.
Menurutnya Agus rancangan insentif ini merupakan kelanjutan dari langkah pemerintah sebelumnya yang pernah menerapkan program Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) selama pandemi COVID-19.
"Insentif untuk mobil hybrid juga kita sudah usulkan dan dalam waktu dekat akan dibahas. Kita juga berkoordinasi dengan Kemenko Ekon (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian). Kita sudah siapkan, nantinya insentif bukan hanya EV (kendaraan listrik) tetapi juga untuk hybrid," ujar Agus di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Sayangnya pak menteri belum bisa mengungkapkan bentuk maupun besaran insentif untuk kendaraan hybrid. Namun, dia mengungkapkan apabila proses pembahasan berjalan lancar, pemberlakuan insentif tersebut bisa dimulai awal tahun depan.
Seperti diketahui industri otomotif saat ini masih menghadapi berbagai tantangan. Tingginya suku bunga serta rencana penambahan pajak, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dinilai berpotensi menghambat pertumbuhan industri otomotif.
Adanya stimulus untuk menjaga kelangsungan pasar kendaraan di Indonesia sangatlah penting dan ini sangat diharapkan bagi pelaku industri otomotif.
Tag: #toyota #insentif #mobil #hybrid #penting #karena #punya #multiplier #effect