

Ilustrasi: Baterai mobil listrik VinFast. (Istimewa)


Masalah Degradasi Baterai jadi Problem Pemilik Mobil Listrik, VinFast Tawarkan Sewa Berlangganan Mulai Rp 1,5 Juta per Bulan
- VinFast, produsen kendaraan listrik asal Vietnam, meluncurkan ketentuan penyewaan berlangganan baterai baru yang diklaim bertujuan untuk mengatasi dua hambatan utama bagi calon pembeli kendaraan listrik, pertama kekhawatiran akan penurunan kualitas baterai. Kedua, menekan biaya kepemilikan baru akan mobil listrik. Selain menurunkan biaya investasi awal yang perlu dikeluarkan ketika menjadi pemilik baru kendaraan listrik, ketentuan berlangganan baterai VinFast menjanjikan pengurangan biaya operasional bulanan, yang berpotensi menurunkan biaya operasional kendaraan berbahan bakar bensin. VinFast mengeluarkan ketentuan langganan baterai yang mencakup penggantian baterai gratis ketika kondisi kesehatan baterai turun di bawah 70 persen dari kapasitas aslinya. Hal ini dapat menghilangkan potensi biaya baterai baru yang timbul di kemudian hari, yang dapat mencakup sebagian besar harga awal mobil. Dengan mengatasi masalah degradasi baterai, serta memangkas harga pembelian dan biaya operasional bulanan dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin di kelas yang sama, ketentuan ini dapat menjadi titik balik bagi konsumen Indonesia untuk beralih ke kendaraan listrik. Selain menurunkan biaya investasi awal yang perlu dikeluarkan ketika menjadi pemilik baru kendaraan listrik, ketentuan berlangganan baterai VinFast juga diklaim menjanjikan pengurangan biaya operasional bulanan, yang berpotensi menurunkan biaya operasional kendaraan berbahan bakar bensin. VinFast mengklaim, ketentuan penyewaan berlangganan baterai VinFast menawarkan cara unik untuk membeli mobil listrik. Hal ini mengurangi biaya awal secara signifikan, karena baterai kerap kali merupakan komponen kendaraan listrik yang paling mahal. Laporan tahun 2022 oleh Cornwall Insight menunjukkan bahwa harga tersebut dapat mencapai hingga 30 persen dari total harga kendaraan listrik itu sendiri. Cara kerjanya mudah, pemilik membayar harga awal yang jauh lebih rendah untuk mobil tersebut, serupa dengan uang muka pembelian mobil tradisional. Sisa biaya yang terkait dengan baterai kemudian ditanggung melalui biaya berlangganan bulanan. Dalam model ini, pemilik mobil listrik tidak perlu melakukan deposit untuk baterai berlangganan. "Ketentuan berlangganan baterai perusahaan memastikan bahwa gabungan biaya berlangganan baterai dan pengisian daya tetap jauh lebih rendah dibandingkan mengoperasikan mobil berbahan bakar bensin di segmen yang sama bagi pemilik mobil listrik," kata CEO VinFast Indonesia, Tran Quoc Huy, Selasa (23/4). Selain itu, kendaraan listrik menawarkan manfaat tambahan berupa potensi biaya AC yang lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga bensin. Keuntungan ini terutama terlihat di iklim panas yang terjadi di pasar Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Indonesia. Ketentuan berlangganan baterai berpotensi secara langsung mengurangi biaya transportasi bulanan, menjadikan kendaraan listrik sebagai pilihan yang lebih mudah diakses oleh konsumen yang memiliki anggaran terbatas, sehingga mempercepat penerapan mobil listrik. Menurut ketentuan langganan baterai VinFast, untuk model VFe34, pelanggan akan membayar Rp 1.500.000 per bulan untuk jarak hingga 3.000 km, dan Rp 2.600.000 per bulan untuk perjalanan melebihi 3.000 km. Ambang batas 3.000 km (atau sekitar 100 km per hari) tampaknya dipilih secara strategis agar cocok dengan kebiasaan mengemudi rata-rata di Indonesia. Selain itu, VinFast meyakini ketentuan langganan baterainya mengatasi kekhawatiran utama calon pembeli mobil listrik: degradasi baterai. Tran Quoc Huy menyoroti masalah ini, menyatakan bahwa kesehatan baterai adalah "masalah paling mengkhawatirkan bagi pemilik mobil listrik." Untuk mengatasi kekhawatiran ini, VinFast mengeluarkan ketentuan langganan baterai yang mencakup penggantian baterai gratis ketika kondisi kesehatan baterai turun di bawah 70 persen dari kapasitas aslinya. Hal ini dapat menghilangkan potensi biaya baterai baru yang timbul di kemudian hari, yang dapat mencakup sebagian besar harga awal mobil. Tran Quoc Huy juga optimis bahwa ketentuan langganan baterai akan memungkinkan produsen mobil Vietnam ini mempertahankan kinerja penjualan yang optimal dan menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi untuk kendaraannya. "Dengan memperkenalkan ketentuan langganan baterai ini, kami berharap dapat menciptakan pengalaman kepemilikan mobil yang lebih stabil. Sistem ini juga memiliki potensi membuat kendaraan VinFast lebih menarik bagi pelanggan yang khawatir tentang retensi nilai mobil listrik dalam jangka panjang," imbuhnya. Sebagai informasi, konsep baterai sebagai layanan langganan tidak sepenuhnya baru. Model serupa diperkenalkan pada tahun 2007 oleh Better Place, sebuah startup yang berfokus pada mengatasi tantangan di pasar mobil listrik pada awal mobil listrik muncul di pasar, namun upaya mereka tidak mendapatkan daya tarik yang luas, kemungkinan karena ketidakmatangan pasar mobil listrik pada saat itu. Dengan ketentuan langganan baterai, VinFast berusaha untuk memastikan penerapan model ekonomi sirkular. VinFast bermitra dengan penyedia baterai mobil listrik yang terpercaya yang memiliki tingkat daur ulang hingga 95%. Untuk memastikan pengelolaan baterai yang bertanggung jawab, VinFast memanfaatkan kembali baterai lama sebagai unit penyimpanan energi. Selama masa berlangganan baterai, pemilik kendaraan mendapatkan keuntungan pemeliharaan baterai secara gratis. Tentunya hal ini dapat memperpanjang umur baterai, mengurangi frekuensi penggantian baterai dan mengurangi dampak ke lingkungan.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #masalah #degradasi #baterai #jadi #problem #pemilik #mobil #listrik #vinfast #tawarkan #sewa #berlangganan #mulai #juta #bulan