Mau Beli PC Tahun Depan? Siap-siap Harganya Bisa Lebih Mahal
- Harga komputer pribadi (PC) diprediksi naik tahun depan. Laporan terbaru dari firma riset pasar International Data Corporation (IDC) menyatakan bahwa mulai tahun depan, industri PC kemungkinan akan memasuki tahun yang berat.
IDC menjelaskan bahwa pasar kini tengah memasuki masa memory supercycle, yakni kondisi di mana terjadi kenaikan permintaan memori yang sangat tinggi, sementara stoknya terbatas.
Akibatnya, harga RAM dan chip memori jadi melonjak tajam. Kondisi ini lalu diperburuk dengan produsen GPU, seperti AMD dan Nvidia yang disebut akan menaikkan harga produk mereka karena biaya DRAM umum ikut terdampak.
Menurut analisis IDC, kenaikan harga memori tak hanya didorong oleh masalah kelangkaan dan meningkatnya permintaan, tapi juga dengan "waktu yang tidak tepat".
Alasannya, kelangkaan memori ini terjadi bertepatan dengan dua momen penting, meliputi Windows 10 yang akan memasuki masa akhir dukungan (End-of-Life), serta tren AI PC yang memerlukan RAM lebih besar.
"Waktu terjadinya kekurangan memori menciptakan "badai sempurna" bagi industri PC, karena bertepatan dengan siklus pembaruan akhir masa pakai Microsoft Windows 10 dan dorongan pemasaran PC berbasis AI," ujar IDC.
Situasi ini, bahkan disebut IDC sebagai "mimpi buruk" bagi konsumen yang ingin merakit perangkat PC mereka sendiri di tahun depan.
Harga PC akan naik 15-20 persen
Masih di laporan yang sama, IDC mengungkapkan bahwa para produsen PC global mulai memberi sinyal kenaikan harga yang cukup tajam.
IDC menyebut, beberapa perusahaan, seperti Lenovo, Dell, HP, Acer, dan Asus, telah memberi peringatan kepada klien mereka mengenai kondisi pasar yang semakin sulit.
Mereka mengonfirmasi bahwa harga PC pada tahun 2026 kemungkinan akan naik 15 sampai 20 persen. Perusahaan juga menyebut akan melakukan penyesuaian kontrak sebagai respons atas kondisi pasar.
"Lenovo, Dell, HP, Acer, dan ASUS telah memperingatkan pelanggan tentang kondisi yang lebih sulit di masa mendatang, mengkonfirmasi kenaikan harga 15-20 persen, dan penyesuaian kontrak sebagai respons seluruh industri," tulis IDC.
Pengiriman pasar PC turun
IDC memperkirakan bahwa pengiriman PC global pada tahun 2026 akan turun hingga 4,9 persen.
Dalam analisis mereka, IDC memperkirakan bahwa pengiriman PC global pada 2026 akan turun hingga 4,9 persen. Penurunan ini disebut bisa terjadi lebih besar jika harga komponen terus naik dan pasokan memori semakin menipis.
Situasi ini juga diprediksi bakal menggeser peta persaingan industri, di mana Original Equipment Manufacture (OEM) diperkirakan akan mengambil lebih banyak pangsa pasar.
Sementara itu, para vendor kecil atau perakit lokal (DIY) bakal semakin tertekan karena harga komponen individual menjadi terlalu mahal.
Kondisi inilah yang diperkirakan IDC bakal mendorong konsumen (terutama gamer), membeli perangkat PC yang sudah dirakit lengkap.
Terkait tren teknologi kecerdasan buatan (AI) pada PC yang sempat ramai pada 2024 sampai 2025, juga diprediksi IDC akan melambat mulai tahun depan.
IDC menyebut, fitur AI on-device seperti Copilot+ membutuhkan konfigurasi RAM yang lebih besar, sementara pasokan memori tengah terbatas.
Kondisi ini lantas membuat produsen diproyeksi akan mengurangi spesifikasi RAM atau menahan pengembangan AI mereka agar harga perangkat PC mereka tidak melonjak tinggi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wccftech.
Harga ponsel tahun depan bernasib sama
Sebelumnya, laporan lain dari TrendForce juga memprediksi bahwa harga ponsel akan naik akibat lonjakan biaya komponen memori global.
TrendForce menilai biaya memori akan menyedot porsi yang semakin besar dalam struktur BoM sepanjang 2026. Kondisi ini bukan hanya berdampak pada produsen ponsel Android kelas menengah dan bawah, tetapi juga merek premium, termasuk Apple.
Namun, tekanan terbesar diperkirakan akan dirasakan produsen ponsel Android yang menggunakan RAM besar sebagai nilai jual utama mereka di segmen ponsel kelas menengah.
Dengan kenaikan harga DRAM, spesifikasi tersebut dinilai akan sulit dipertahankan tanpa menaikkan harga jual.
Oleh karena itu, produsen ponsel diprediksi akan meutar otak untuk mengakali spesifikasi demi menjaga harga tidak naik signifikan.
Salah satu opsi yang kemungkinan akan dipilih adalah memangas kapasitas memori RAM.
Ponsel segmen entry-level dan menengah, kemungkinan akan paling terdampak.
Akibatnya, ponsel kelas menengah yang sebelumnya mengusung RAM 12 GB berpotensi kembali ke konfigurasi dasar. Sementara itu, ponsel kelas bawah diprediksi akan kembali menggunakan RAM 4 GB pada 2026, demi menekan biaya produksi dan menjaga daya saing harga.
Tag: #beli #tahun #depan #siap #siap #harganya #bisa #lebih #mahal