Indonesia Dianggap Jadi Negara Masa Depan Internet 5G di Asia, Setara India
Internet 5G. [Ericsson]
18:48
9 Mei 2025

Indonesia Dianggap Jadi Negara Masa Depan Internet 5G di Asia, Setara India

Asosiasi seluler global Global System for Mobile Communications Association atau GSMA menilai kalau Indonesia sejajar dengan India sebagai negara prioritas masa depan internet 5G di Asia Pasifik.

"Indonesia adalah salah satu dari lima ekonomi terbesar dunia di generasi mendatang. Peran Indonesia dalam membentuk ekosistem 5G akan menentukan masa depan Asia Pasifik,” kata Kepala GSMA Julian Gorman saat bertemu dengan Menteri Komunininikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, dikutip dari siaran pers Komdigi, Jumat (9/5/2025). 

GSMA menilai kalau keberhasilan 5G bukan hanya soal teknologi, tapi soal keberanian pemerintah menyatukan ekosistem industri, operator, dan masyarakat.

Sementara itu Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan kalau Pemerintah sendiri menerapkan langkah konkret untuk membangun jaringan 5G, mulai dari lelang spektrum hingga kebijakan proteksi digital untuk membangun kepercayaan dan kepemimpinan regional.

“Kami tidak hanya fokus membangun jaringan, tapi juga membangun kepercayaan. Perlindungan anak, pemberantasan penipuan online, hingga penyederhanaan industri menjadi prioritas tahun pertama saya,” ujar Meutya Hafid. 

Tahun ini, lanjut Meutya, pemerintah menyiapkan lelang spektrum untuk mengejar bahkan melampaui negara-negara tetangga di sektor 5G.

Sementara itu GSMA turut menyoroti urgensi langkah cepat. Vietnam telah memimpin dengan insentif fiskal dan pemangkasan biaya spektrum yang mendorong percepatan 5G. 

Sedangkan Indonesia, dengan dukungan penuh eksekutif dan reformasi berani, dinilai mampu mengikuti bahkan melampaui jejak itu. 

“Keberhasilan 5G di Asia adalah soal keberanian membawa visi besar, bukan hanya membangun infrastruktur,” kata Julian Gorman.

Lebih lanjut Meutya menyebut kalau Indonesia kini berada di titik krusial untuk menunjukkan kepemimpinan regional melalui ekosistem digital yang aman, inklusif, dan dipercaya. 

Pemerintah menegaskan, transformasi ini bukan hanya tugas operator atau pelaku industri, tapi misi nasional. Dengan kerja sama erat bersama mitra global seperti GSMA, Indonesia siap memasuki dekade digital sebagai kekuatan utama di Asia.

Cakupan internet 5G Indonesia baru 4,4 persen di 2025

Sebelumnya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan capaian internet di Indonesia untuk tahun 2025, mulai dari jaringan 4G hingga 5G.

Nezar menyampaikan kalau selama ini kolaborasi Pemerintah bersama ekosistem industri telekomunikasi nasional telah menghasilkan pencapaian terbesar dalam pembangunan infrastruktur digital.

Salah satu kerja sama Pemerintah dengan para pelaku industri yakni kolaborasi Komdigi dan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) demi pencapaian target Blueprint Broadband Indonesia 2014. 

"Mastel turut andil dalam penyusunan Blueprint Broadband Indonesia 2014 yang menjadi fondasi pemerataan akses internet hingga pelosok negeri," kata Nezar, dikutip dari siaran pers Komdigi, Senin (28/4/2025).

Berkat kolaborasi ini, Nezar menyampaikan per 2025 ini mereka berhasil mencapai 97,45 persen cakupan 4G di wilayah pemukiman Indonesia. Dirinya pun mengajak MASTEL untuk terus berkolaborasi mengembangkan sektor telekomunikasi dengan mendorong kompetisi yang sehat.

Menurutnya, peran MASTEL penting sebagai salah satu lembaga nirlaba yang menjadi wadah pemangku kepentingan industri digital di Indonesia.

Lebih lagi hingga tahun 2025, cakupan internet 5G di Indonesia baru di kisaran 4,44 persen. Sekadar informasi, jaringan 5G pertama kali hadir tahun 2021 lalu.

“Tentu kita perlu terus melanjutkan kolaborasi ini karena pekerjaan belum selesai, terutama untuk meningkatkan cakupan 5G yang saat ini baru di kisaran sekitar 4,44 persen,” ungkapnya.

Sesuai dengan Visi Indonesia Digital (VID) 2045, Pemerintah membangun sektor digital dengan bertumpu pada empat pilar transformasi digital, yaitu infrastruktur digital, masyarakat digital, ekonomi digital dan pemerintahan digital.

Menurut Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria, Pemerintah menjadikan VID 2045 sebagai kompas menuju Indonesia Emas.

“Yang pertama infrastruktur digital. Kita harus memastikan 100 persen wilayah pemukiman Indonesia terjangkau internet berkecepatan tinggi. Kita berharap bisa sampai ke 100 Gbps dan untuk sampai ke sana saya kira butuh kolaborasi yang cukup intens di ekosistem yang ada di MASTEL,” papar dia.

Untuk pilar masyarakat digital, Nezar Patria menyatakan upaya Kementerian Komdigi meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat agar bisa berpartisipasi lebih aktif dalam adopsi teknologi baru.

“Kemudian tidak kalah pentingnya adalah ekonomi digital, kita harus memperkuat ekosistem ekonomi yang diperkuat oleh pelaku digital dan memberikan perhatian terhadap UMKM yang mengadopsi teknologi baru,” tuturnya.

Sedangkan dalam pilar pemerintahan digital, Nezar Patria menilai arti penting kerja keras di sektor layanan publik agar dapat mengantisipasi perkembangan teknologi yang bergerak cepat.

“Sekarang teknologi bergerak begitu cepat dan kita masih punya sejumlah program digital gap knowledge, termasuk juga di sektor pemerintahan,” imbuh Nezar.

Demi mewujudkan VID 2045, Nezar Patria mengakui ada banyak pekerjaan rumah bagi aparatur pemerintah agar lebih melek terhadap teknologi maju.

Di sisi lain, aparatur pemerintah perlu meningkatkan kesadaran mengenai keamanan digital atau cyber security. Oleh karena itu, Nezar Patria kembali mengungkap arti penting kolaborasi dengan ekosistem industri digital tanah air.

“Tanpa kolaborasi dengan Mastel, saya kira Visi Indonesia Digital 2045 ini sulit terwujud karena disini semua berkumpul pemain-pemain teknologi digital, infrastruktur, tapi dengan tata kelola IT. Dan tentu saja tanpa kolaborasi yang kuat, saya kira langkah kita ke depan jadi sulit,” pungkas Wamen Nezar Patria.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #indonesia #dianggap #jadi #negara #masa #depan #internet #asia #setara #india

KOMENTAR