

Ragam motor listrik baru meluncur di IIMS 2025 beberapa hari lalu. (Rian Alfianto/JawaPos.com)


Banyak Motor Listrik Nggak Laku dan Menumpuk di Gudang, Indomobil Emotor Nggak Takut Jualan Adora
- Kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) roda dua tampaknya masih belum bisa diterima secara luas oleh masyarakat. Sepeda motor listrik kurang diterima oleh masyarakat salah satunya karena faktor harganya yang dinilai masih mahal. Belum lagi, kekhawatiran masyarakat menggunakan motor listrik ini juga masih sangat tinggi. Jadi, meskipun sudah diberikan insentif pajak dan subsidi dari pemerintah, motor listrik tetap belum menarik bagi sebagian orang. Hal tersebut memunculkan kabar bahwa terjadi penumpukan stok motor listrik di tingkat produsen beberapa waktu lalu. Motor listrik yang kadung diproduksi tertahan di gudang dan nggak laku dijual. Produsen mengalami over suplai. Kondisi ekonomi makro di masyarakat juga memengaruhi daya beli motor listrik. Belum lagi, masyarakat juga masih menunggu kepastian subsidi pemerintah, yang mana, juota subsidi pada 2024 lalu berkurang drastis. Sementara pada tahun ini, subsidinya dipastikan berlanjut hanya saja skemanya berubah. Pada tahun 2023-2024, untuk setiap pembelian sepeda motor listrik baru yang mendapatkan subsidi Rp 7 juta memiliki syarat 1 KTP 1 unit, tahun ini, skema subsidi akan digantikan dengan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Terkait dengan isu penumpukan stok motor listrik, satu lagi pendatang baru adalah Adora, produk dari Indomobil Emotor Indonesia. Indomobil Emotor merupakan usaha lainnya dari grup Indomobil di Indonesia. Menanggapi isu penumpukan stok motor listrik yang nggak laku terjual, sebagai pendatang baru, Adora dari Indomobil Emotor mengaku tak khawatir. Hal tersebut disampaikan oleh Pius Wirawan, CEO PT Indomobil Emotor Internasional. "Kita melihat pangsa pasar motor listrik ini masih sangat besar, karena memang motor listrik ini, dengan atau tanpa subsidi, itu tetap memberikan manfaat. Manfaatnya apa? Penghematan, baik dari penghematan bahan bakar, biaya service dan juga biaya pajak tahunan," kata Pius ditemui JawaPos.com belum lama ini. Menurut Pius, potensi motor listrik masih tetap besar. Meskipun ada informasi ketidakjelasan, isu mengenai penumpukan motor listrik nggak terjual karena subsidi dicabut, dikatakan Pius kalau motor listrik ini akan tetap diminati. "Jadi kita tidak memutuskan untuk meluncurkan produk berdasarkan isu atau insentif. Kita percaya, kita memang punya produk yang baik, dan juga market Indonesia sangat besar, dan kita juga mendukung pemerintah mengurangi emisi gas buang melalui elektrifikasi, ya isu motor listrik menumpuk nggak terjual nggak menjadi concern kita," terang Pius. Dirinya menambahkan, kalaupun pemerintah hendak kembali menjalankan program insentif, pihaknya siap mendukung. "Kita nggak worry dengan penumpukan stok Karena kita yakin, secara harga, model, kita memang menempatkan Adora ini sebagai alternatif untuk motor bensin," tandas Pius. Sebagai informasi, dengan berbagai fitur serta performa yang diklaim mumpuni, sepeda motor listrik Adora dijual dengan harga cukup kompetitif. Harga motor listrik Adora yakni Rp 24,5 juta untuk Adora Basic dan 24,9 juta untuk Adora with Livery.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #banyak #motor #listrik #nggak #laku #menumpuk #gudang #indomobil #emotor #nggak #takut #jualan #adora