Nasib Semakin Tak Menentu, Nissan Ingin Potong Kapasitas Produksi Global hingga 20 Persen Demi Kurangi Biaya
Foto: Nissan. (motorauthority.com)
17:32
20 Februari 2025

Nasib Semakin Tak Menentu, Nissan Ingin Potong Kapasitas Produksi Global hingga 20 Persen Demi Kurangi Biaya

Proses merger dengan Honda terhambat, nasib Nissan semakin tak menentu. Produsen otomotif asal Jepang ini mengungkap langkah-langkah yang akan diambilnya guna memulihkan stabilitas keuangan.

Perusahaan berharap dapat mengurangi biaya sekitar 400 miliar yen atau setara dengan Rp 43,4 triliun pada akhir tahun fiskal 2026.

Seperti dilansir dari Motor Authority, komponen utama strategi Nissan melibatkan pemotongan kapasitas produksi global sekitar 20 persen, dari 5 juta menjadi 4 juta kendaraan.

Kebijakan tak populer ini bakal mengakibatkan pengurangan tenaga kerja sekitar 9.000 karyawan dan penutupan tiga pabrik. Pabrik pertama yang akan ditutup berada di Thailand, yang dijadwalkan ditutup pada tahun fiskal 2025. Sementara itu dua pabrik lainnya belum diumumkan.

Pabrik yang tersisa mungkin akan mengalami penyesuaian lini produksi dan pola shift. Di AS, pabrik Nissan di Smyrna, Tennessee, dan Canton, Mississippi, akan mengurangi shift.

Langkah-langkah ini akan membantu menurunkan titik impas Nissan dari 3,1 juta kendaraan saat ini menjadi 2,5 juta kendaraan, dengan perusahaan yang bertujuan untuk mencapai margin operasi yang stabil sebesar 4 persen.

Selain pemangkasan biaya, Nissan berfokus pada peningkatan efisiensi. Perusahaan ini bertujuan untuk mempercepat waktu pengembangan kendaraan dan meningkatkan penghematan biaya melalui kesamaan yang lebih besar antar model.

Kendaraan pertama yang dikembangkan dengan pendekatan yang efisien ini akan diluncurkan pada tahun fiskal 2026. Nissan juga memperluas jajarannya dengan model plug-in hybrid baru untuk memanfaatkan permintaan konsumen yang terus meningkat terhadap mobil hybrid.

Selain itu, Nissan mengumumkan rencana untuk melakukan tinjauan strategis guna menjajaki kemitraan baru. Pada 12 Februari, produsen kontrak asal Taiwan, Foxconn, mengonfirmasi bahwa mereka tengah berdiskusi dengan Nissan dan terbuka untuk mengakuisisi saham sebagai bagian dari kolaborasi apa pun.

Nissan juga dilaporkan tengah berunding dengan perusahaan teknologi untuk kemungkinan kemitraan, mirip dengan kolaborasi Honda dengan Sony, yang menghasilkan terciptanya merek EV gabungan mereka, Afeela.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #nasib #semakin #menentu #nissan #ingin #potong #kapasitas #produksi #global #hingga #persen #demi #kurangi #biaya

KOMENTAR